Senin, 27 Mei 2013

gizi dan biokimia


PENCERNAAN LEMAK

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah
 Salah satu kelompok senyawa organik yang terdapat dalam tumbuhan, hewan, dan manusia yang sangat berguna bagi kehidupan manusia ialah lemak. Sifat kimia dan fungsi biologis lemak juga berbeda – beda.Walaupun demikian para ahli biokimia bersepakat bahwa lemak dan senyawa organik yang mempunyai sifat fisika seperti lemak, dimasukkan dalam satu kelompok yang disebut lipid. Macam senyawa – senyawa serta kuantitasnya yang diperoleh melalui ekstraksi ini sangat tergantung pada bahan alam sumber lipid yang di gunakan. Jaringan bawah kulit disekitar perut, jaringan lemak sekitar ginjal mengandung banyak lipid terutama lemak kira-kira sebesar 90% dalam jaringan otak atau dalam telur terdapat lipid kira-kira sebesar 7,5% sampai 30%.
1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat dirumuskan beberapa masalah yaitu?
1.2.1   Apakah yang dimaksud dengan lemak?
1.2.2   Apakah fungsi lemak bagi tubuh?
1.2.3   Bagaimana proses pencernaan lemak pada tubuh?
1.3  Tujuan
1.3.1   Untuernaan lemakk mengetahui pengertian lemak
1.3.2   Untuk mengetahui fungsi lemak
1.3.3   Untuk mengetahui proses pencernaan lemak





BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Lemak
Istilah lemak berasal dari kata Yunani, yaitu lipos. Lemak adalah senyawa yang tidak larut dalam air sehingga dapat dipisahkan dari sel dan jaringan dengan pelarut nonpolar, misalnya dietil eter dan ktoroform. Lemak merupakan senyawa molekul besar dan terbentuk dari molekul yang lebih kecil melalui reaksi dehidrasi. Lemak disusun dari dua jenis molekul yang lebih kecil yaitu gliserol dan asam lemak. Lemak tersusun atas unsur karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), dan kadangkala ditambah fosfor (P) serta nitrogen (N). Tidak seperti karbohidrat dan protein, lemak tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik
Gliserol adalah sejenis alkohol yang memiliki tiga karbon, yang masing – masing mengandung sebuah gugus hidroksil. Asam lemak memiliki kerangka karbon yang panjang, umumnya 16 sampai 18 atom karbon panjangnya. Salah satu ujung asam lemak itu adalah “kepala” yang terdiri atas suatu gugus karboksil, gugus fungsional yang menyebabkan molekul ini disebut asam lemak. Yang berikatan dengan gugus karboksil itu adalah hidrokarbon panjang yang disebut “ekor”. Lemak terpisah dari air karena molekul air membentuk ikatan hidrogen satu sama lain dan menyingkirkan lemak. 
Berdasarkan asalnya, lemak dibedakan menjadi lemak nabati dan lemak hewani. Lemak nabati biasanya disebut minyak, sedangkan lemak hewan biasanya disebut lemak hewani. Lemak dan minyak dapat juga dibedakan berdasarkan wujudnya pada suhu kamar. Lemak wujud padat dan minyak berwujud cair pada suhu kamar. Lemak hewani menngandung banyak sterol yang disebut kolesterol, sedangkan lemak nabati mengandung firosterol dan lebih banyak mengandung asam lemak dari hewan darat, seperti lemak sapi, lemak babi, lemak susu biasanya berwujud padat.

2.2  Struktur Lemak
R1, R2, dan R3 adalah rantai hidrokarbon  jumlah atom karbon dari 3 hingga 23, tetapi yang paling umum  lemak dijumpai adalah 15 dan 17. Lemak yang terbentuk dari jenis asam karboksilat (R1=R2=R3) disebut lemak sederhana, sedangkan yang terbentuk dari dua atau tiga jenis asam disebut lemak campuran. Umumnya, molekul lemak terbentuk dari dua atau lebih macam asam karboksilat. Molekul lemak terdiri dari empat bagian,yaitu satu molekul glisterol dan tiga molekul asam lemak. Asam lemak terdiri dari rantai hidrokarbon (CH) dan gugus karboksil  (-COOH). Molekul glisterol memiliki tiga gugus hidrosksil (-OH) dan tiap gugus hidroksil berinteraksi dengan gugus karboksil asam lemak.
2.3  Klasifikasi Lemak
a.    Lemak sederhana
§ Lemak netral (monogliserida, digliserida, trigliserida)
§ ester asam lemak dengan alkohol berberat molekul tinggi
b.   Lemak majemuk, yaitu lemak gabungan dengan unsur atau senyawa organik lain. Contoh:
§  Trigliserida
Trigliserida adalah suatu ester gliserol. Trigliserida terbentuk dari 3 asam lemak dan gliserol. Apabila terdapat satu asam lemak dalam ikatan dengan gliserol maka dinamakan monogliserida. Fungsi utama Trigliserida adalah sebagai zat energi. Lemak disimpan di dalam tubuh dalam bentuk trigliserida. Apabila sel membutuhkan energi, enzim lipase dalam sel lemak akan memecah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak serta melepasnya ke dalam pembuluh darah. Oleh sel-sel yang membutuhkan komponen-komponen tersebut kemudian dibakar dan menghasilkan energi, karbondioksida (CO2), dan air (H2O).
§ Fosfolipid
Fosfolipid adalah ester yang jika dihidrolisis dapat menghasilkan asam lemak dan senyawa lainnya termasuk alkohol. .Fosfolipida memiliki seperti  trigliserida. Bedanya, pada fosfolipida satu asam lemaknya digantikan oleh gugus fosfat yang mengikat gugus alkohol yang mengandung nitrogen, contohnya yaitu fosfatidiletanolamin (sefalin), fosfatidilkolin (lesitin), dan fosfatidilserin.
§ Lipoprotein
Lipoprotein (dari kata Lipo=lemak, dan protein). Lipoprotein bertugas mengangkut lemak dari tempat pembentukannya menuju tempat penggunaannya.
Ada beberapa jenis lipoprotein, antara lain:
·         Kilimikron
·         VLDL (Very Low Density Lipoprotein)
·         IDL (Intermediate Density Lipoprotein
·         LDL (Low Density Lipoprotein)
LDL(Low Density Lipoprotein) adalah lipoprotein dalam plasma yang mengandung sedikit trigliserid, fosfolipid sedang, protein sedang dan kolesterol tinggi. itu LDL akrab dewasa ini dikenal sebagai sebutan kolesterol jahat. Jika pembuluh darah tersumbat oleh timbunan lemak tersebut, maka dampak lebih jauhnya diantaranya adalah stroke, serangan jantung, dan lainnya yang mengarah fatal kepada tubuh manusia



·         HDL (High Density Lipoprotein)
Merupakan salah satu dari tiga komponen lipoprotein, kombinasi lemak dan protein, mengandung kadar protein tinggi, sedikit trigliserid dan fosfolipid, mempunyai sifat umum protein dan terdapat pada plasma darah, disebut juga lemak baik yang membantun mengurangi penimbunan plak pada pembuluh darah.
Tubuh mengatur kadar lipoprotein melalui beberapa cara:
·           Mengurangi pembentukan lipoprotein dan mengurangi jumlah lipoprotein yang masuk ke dalam darah.
·           Meningkatkan atau menurunkan kecepatan pembuangan lipoprotein dari dalam darah.

c.         Lemak turunan, yaitu hasil hidrolisis lemak sederhana dan lemak mejemuk sehingga menghasilkan asam lemak dan sterol.
·         Sterol/Kolesterol
Kolesterol merupakan komponen utama pada struktur selaput sel dan merupakan komponen utama sel otak dan saraf. Kolesterol merupakan bahan perantara untuk pembentukan sejumlah komponen penting seperti vitamin D (untuk membentuk & mempertahankan tulang yang sehat), hormon seks (contohnya Estrogen & Testosteron) dan asam empedu (untuk fungsi pencernaan ).
Kolesterol tubuh berasal dari hasil pembentukan di dalam tubuh (sekitar 500 mg/hari) dan dari makanan yang dimakan. Pembentukan kolesterol di dalam tubuh terutama terjadi di hati (50% total sintesis) dan sisanya di usus, kulit, dan semua jaringan yang mempunyai sel-sel berinti. Jenis-jenis makanan yang banyak mengandung kolesterol antara lain daging (sapi maupun unggas), ikan dan produk susu. Makanan yang berasal dari daging hewan biasanya banyak mengandung kolesterol, tetapi makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan tidak mengandung kolesterol.
·         Asam Lemak
Sebelum diserap usus, asam lemak akan bereaksi dengan garam garam empedu membentuk senyawa seperti sabun, selanjutnya senyawa seperti sabun akan diserap jonjot usus. Asam lemak tersebut akan bereaksi dengan gliserol membentuk lemak, kemudian diangkut oleh pembuluh getah bening usus menuju pembuluh getah bening dada kiri, selanjutnya ke pembuluh balik bawah selangka kiri.
2.4  Fungsi Lemak
a.       Pelarut vitamin A, D, E, K
b.      Pelindung alat-alat tubuh
c.       Penahan rasa lapar karena lemak membutuhkan waktu yang lama untuk dicerna.
d.       Isolator, lemak adalah penghantar panas yang buruk, menghalangi keluarnya panas dari tubuh.
e.       zat pelindung




2.5  Jalur Pengangkutan Lemak Dalam Darah
Lemak dalam darah diangkut dengan dua cara, yaitu melalui jalur eksogen dan jalur endogen:
1. Jalur eksogen
Trigliserida & kolesterol yang berasal dari makanan dalam usus dikemas dalam bentuk partikel besar lipoprotein, yang disebut Kilomikron. Kilomikron ini akan membawanya ke dalam aliran darah. Kemudian trigliserid dalam kilomikron tadi mengalami penguraian oleh enzim lipoprotein lipase, sehingga terbentuk asam lemak bebas dan kilomikron remnan. Asam lemak bebas akan menembus jaringan lemak atau sel otot untuk diubah menjadi trigliserida kembali sebagai cadangan energi. Sedangkan kilomikron remnan akan dimetabolisme dalam hati sehingga menghasilkan kolesterol bebas.
Sebagian kolesterol yang mencapai organ hati diubah menjadi asam empedu, yang akan dikeluarkan ke dalam usus, berfungsi seperti detergen & membantu proses penyerapan lemak dari makanan. Sebagian lagi dari kolesterol dikeluarkan melalui saluran empedu tanpa dimetabolisme menjadi asam empedu kemudian organ hati akan mendistribusikan kolesterol ke jaringan tubuh lainnya melalui jalur endogen. Pada akhirnya, kilomikron yang tersisa (yang lemaknya telah diambil), dibuang dari aliran darah oleh hati. Kolesterol juga dapat diproduksi oleh hati dengan bantuan enzim yang disebut HMG Koenzim-A Reduktase, kemudian dikirimkan ke dalam aliran darah.
2. Jalur endogen
Pembentukan trigliserida dalam hati akan meningkat apabila makanan sehari-hari mengandung karbohidrat yang berlebihan. Hati mengubah karbohidrat menjadi asam lemak, kemudian membentuk trigliserida, trigliserida ini dibawa melalui aliran darah dalam bentuk Very Low Density Lipoprotein (VLDL). VLDL kemudian akan dimetabolisme oleh enzim lipoprotein lipase menjadi IDL (Intermediate Density Lipoprotein). Kemudian IDL melalui serangkaian proses akan berubah menjadi LDL (Low Density Lipoprotein) yang kaya akan kolesterol. Kira-kira ¾ dari kolesterol total dalam plasma normal manusia mengandung partikel LDL. LDL ini bertugas menghantarkan kolesterol ke dalam tubuh. Kolesterol yang tidak diperlukan akan dilepaskan ke dalam darah, dimana pertama-tama akan berikatan dengan HDL (High Density Lipoprotein). HDL bertugas membuang kelebihan kolesterol dari dalam tubuh.
Itulah sebab munculnya istilah LDL-Kolesterol disebut lemak “jahat” dan HDL-Kolesterol disebut lemak “baik”. Sehingga rasio keduanya harus seimbang.
Kilomikron membawa lemak dari usus (berasal dari makanan) dan mengirim trigliserid ke sel-sel tubuh. VLDL membawa lemak dari hati dan mengirim trigliserid ke sel-sel tubuh. LDL yang berasal dari pemecahan IDL (sebelumnya berbentuk VLDL) merupakan pengirim kolesterol yang utama ke sel-sel tubuh. HDL membawa kelebihan kolesterol dari dalam sel untuk dibuang.
2.6  Pencernaan Lemak
Secara singkat proses pencernaan lemak sudah dimulai dari mulut, yakni dengan dikeluarkannya enzim lingual lipase yang akan memecah sebagian kecil lemak ke dalam komponen yang lebih sederhana. Saat memasuki esofagus, lemak dalam bolus akan dilembekkan dengan suhu esofagus. Kemudian lemak akan masuk ke lambung dan dimulailah pencernaan yang sesungguhnya. Lambung akan menghasilkan lipase gastrik untuk memecah lemak menjadi digliserid dan monogliserid. Setelah itu komponen lemak yang tergabung dalam kimus (sudah tercampur enzim-enzim lambung) akan masuk ke duodenum, menyebabkan stimulasi dinding usus untuk menghasilkan:
1. hormon sekretin dari sel S yang akan menstimulasi dihasilkannya enzim-enzim pankreas.
2. pankreozimin, juga menstimulasi dihasilkannya enzim-enzim pankreas, dan
3. kolesistokinin dari sel CCK untuk stimulasi empedu menghasilkan cairan empedu.

Di duodenum, lipase usus dan lipase pankreas lebih jauh lagi memecah lemak menjadi monogliserid agar dapat diabsorbsi usus, dalam hal ini lemak akan dibentuk menjadi asam lemak bebas dan gliserol. Selain itu empedu yang distimulasi hormon CCK akan menghasilkan garam empedu untuk kemudian berikatan dengan lemak membentuk misel.
Misel akan digunakan untuk mengangkut asam lemak rantai panjang ke dinding usus agar bisa diabsorbsi. Asam lemak rantai panjang selanjutnya akan diabsorbsi masuk ke sel absorptif usus kemudian berubah bentuk menjadi trigliserida lalu bergabung atau "diselubungi" protein membentuk kilomikron. Setelah itu ia akan keluar dari sel absorptif secara eksositosis dan masuk ke lakteal menuju pembuluh limfe untuk beredar di sirkulasi sistemik melewati duktus thoraksikus kemudian masuk vena subklavia kiri. Dalam waktu 10 menit pascamakan, setengah dari jumlah kilomikron di sirkulasi akan dibersihkan lipoprotein lipase untuk dipecah menjadi asam lemak dan gliserol kemudian didistribusikan ke hepar dan jaringan adiposa tubuh. Sementara itu garam empedu yang dihasilkan untuk membentuk misel, setelah digunakan akan diserap ileum kemudian dialirkan ke vena porta untuk di recycle dan digunakan kembali (siklus enterohepatik). Proses pencernaan selesai dan lemak dapat diedarkan melalui sistem limfatik menuju sistem peredaran darah lalu ke seluruh tubuh untuk digunakan sebagai energi atau disimpan di sel lemak yang disebut dengan adiposit.
Lemak yang dihasilkan makanan yang sudah dikunyah dalam mulut menunjukkan bentuk lemak yang telah teremulsi (emulsied fat) dan belum diemulsi (unemulsied fat), lemak yang belum diemulsi dalam lambung dengan bentuan empedu akan diubah menjadi lemak yang sudah teremulsi dan selanjutnya bersama-sama dengan lemak yang teremulsi akan masuk dalam uss halus.
Didalam usus halus itu lemak yang teremulsi dengan bantuan enzim intestinal lipase dan pencreatik lipase akan diubah kedalam 3 struktur yang lebih sederhana, jelasnya sebagai berikut:
  1. dipecah menjadi —asam lemak dan gliserol 40%-50%
  2. dipecah menjadi— monogliserid 40%-50%
  3. dipecah menjadi —gliserida, trigliserida,10%-20%
Adapun kemampuan alat-alat pencernaan dalam mencerna lemak yang terdapat dalam tubuh adalah bervariasi,sanagt tergantung pada kesehatan tubuh. Pada tubuh yangbenar-benar sehat sekitar 95%-100% lemak yang dapat dicerna, penggumpalan-penngumpalan lemak tidak terjadi. Lama berlangsungnya proses pencernaan lemak sangat bergantung pada panjang pendeknya rantai (jumlah atom karbon) dalam molekul asam lemak.
Alloh berfirman dalam Al-qur’an surat Al-mu’minun ayat 20-21 yang artinya:
dan (Kami Tumbuhkan)pohon (zaitun) yang tumbuh dari gunung Sinai, yang menghasilkan minyak, dan bahan pembangkit selera bagi orang-orang yang makan”.(Q.S. Al-mu’minun ayat 20)
“dan sungguh pada hewan-hewan ternak terdapat suatu pelajaran bagi mu. Kami memberi minum kamu dari 9air susu) yang ada dalm perutnya, dan padanya jugaterdapat banyak manfaat untuk mu, dan sebagian darinya kamu makan”. (Q.S. Al-mu’minun ayat 21)
 

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
                  Lemak adalah senyawa molekul besar dan terbentuk dari molekul yang lebih kecil melalui reaksi dehidrasi. proses pencernaan lemak dimulai dari mulut, yakni dengan dikeluarkannya enzim lingual lipase yang akan memecah sebagian kecil lemak ke dalam komponen yang lebih sederhana. Saat memasuki esofagus, lemak dalam bolus akan dilembekkan dengan suhu esofagus. Kemudian lemak akan masuk ke lambung dan dimulailah pencernaan . Berdasarkan asalnya, lemak dibedakan menjadi lemak nabati dan lemak hewani. Struktur Lemak R1, R2, dan R3 adalah rantai hidrokarbon  jumlah atom karbon dari 3 hingga 23.












0 komentar:

Posting Komentar