BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Anatomi tumbuahan merupakan cabang dari ilmu Biologi
yang mempelajri tentang organ dalam penyusun tumbuhan beserta fungsinya. Dengan
adanya ilmu ini dapat membantu mahasiswa Biologi untuk lebih mengerti tentang
bagian anatomi tumbuhan khusunya bagi tumbuhan tingkat tinggi.
Dalam makalah ini akan membahas tentang jaringan
pengangkut pada tumbuhan yaitu floem dan xylem. Mengenai unsur-unsur penyusun pembuluh floem dan xylem serta proses
pengangkutan air dan bahan-bahan makanan oleh jaringan pengangkut tersebut.
Pembuluh floem dan xylem merupakan alat transportasi
utama pada tumbuhan dengan xilem merupan jaringan pengangkut air dan garam
mineral dai akar ke daun. Sedangkan untuk floem merupakan jaringan pengankut
sari-sari makanan atau hasil fotosintesis ke seluruh tubuh.
1.2 Rumusan
masalah
Berdasarkan dari latar belakang di dapatkan rumuasan
masalah yaitu unsure-unsur pembentuk floem dan xylem serta proses pengangkutan
air dan hasil fotosintesis oleh floem dan xylem.
BAB II
PEMBAHASAN
Jaringan pengangkut pada tumbuhan
tingkat tinggi terdiri dari xylem yaitu jaringan yang fungs utamanya sebagai pengangkut
air dan floem sebagai jaringan pengangkut bahan organic (bahan-bahan makanan).
Xylem dan Floem bersama-sama sering disebut sebagai berkas pengangkut (berkas
vascular). Tumbuhan yang mempunyai jaringan pengangkut disebut tumbuhan
vaskular, termasuk di dalamnya Pteridophyta dan Spermatophyta. Dari kedua
bagian berkas pengangkut itu, xilem mempunyai struktur yang lebih tegar
sehingga dapat utuh sewaktu berubah menjadi fosil dan dapat dipakai sebagai
bahan identifikasi bagi tumbuhan jenis vaskular.

2.2 Pembuluh Xylem
Pada dasarnya xilem merupakan
jaringan kompleks karena terdiri dari beberapa tipe sel yang berbeda, baik yang
hidup maupun tidak hidup. Penyusun utamanya adalah trakeid dan trakea sebagai
saluran transpor dan penyokong. Xilem juga dapat mempunyai serabut sklerenkim
sebagai jaringan penguat, serta sel-sel parenkim yang hidup dan berfungsi dalam
berbagai kegiatan metabolisme.
Pada awalnya xilem merupakan hasil
aktivitas meristem apikal lewat pembentukan prokambium. Xilem yang terbentuk
dari prokambium dinamakan xilem primer. Bila tumbuhan ini setelah pertumbuhan
primernya lengkap, kemudian membentuk jaringan sekunder sebagai hasil aktivitas
kambium, maka xilem yang terbentuk itu dinamakan xilem sekunder. Meskipun xilem
primer dan xilem sekunder itu tidak berbeda bentuknya, tetapi keduanya akan
berbaur pada pertumbuhan selanjutnya.
Bila xilem primer diamati secara
seksama akan ditemukan perbedaan perkembangan dan struktur xilem yang dibentuk
pertama kali (protoxilem) dengan xilem yang dibentuk kemudian (metaxilem).
Protoxilem menduduki tempat yang khas dalam struktur jaringan pengangkut
primer. Pada tumbuhan tingkat tinggi, protoxilem batang letaknya paling dekat
dengan empulur (di tengah, disebut xilem endarch) sedang di akar letaknya di
sebelah luar metaxilem (disebut xilem exarch)
Jaringan Xilem terdapat pada
bagian kayu tanaman. Xilem terdiri atas unsur-unsur sebagai berikut :
a. Trakeid dan Trakea
Telah menjadi anggapan umum bahwa
trakeid merupakan unsur xilem yang lebih primitif dibanding trakea karena
tumbuhan anggota Pteridophyta, Gymnospermae dan Spermatophyta fosil hanya
mempunyai trakeid. Trakea dianggap berasal dari trakeid. Keduanya dalam keadaan
dewasa berbentuk bulat panjang, berdinding sekunder terdiri dari lignin dan
tidak mengandung kloroplas. Perbedaan pokok antara keduanya adalah bahwa pada
trakeid tidak terdapat perforasi (lubang-lubang) sedangkan pada trakea
ujung-ujungnya penuh lubang-lubang. Transpor air dan zat hara dalam trakea
dapat berlangsung antara sel yang satu dengan sel lain secara bebas lewar
perforasi, sedangkan dalam trakeid peristiwa itu berlangsung lewat noktah
antara sel-selnya. Sel-sel pembentuk trakea tersusun sedemikian sehingga
merupakan deretan memanjang (ujung bertemu ujung) dan perforasi pada ujung sel
itu sangat sempurna atau bahkan dinding selnya hilang sehingga membentuk pipa
panjang. Setelah terbentuk pipa ini, dinding yang tidak mengalami perfoasi
mengadakan penebalan sekunder. Bentuk penebalan tersebut dapat seperti cincin,
spiral atau jala. Tidak selalu ketiga bentuk itu dapat dijumpai pada tumbuhan
yang sama.
Serabut ini strukturnya serupa
serabut sklerenkim meskipun asalnya dari trakeid yang berdiferensiasi lebih
lanjut dengan dinding yang tebal dan noktah sederhana. Serabut dan trakeid
saling melekat sehingga sulit dipisahkan, tetapi umunya sel serabut lebih
panjang dari trakeid karena ujungnya yang runcing dapat masuk di antara sel-sel
sewaktu memanjang. Serabut xilem ini terlihat jelas pada xilem yang unsurnya
terdiri dari trakeid dan trakea, sedang xilem yang hanya terdiri dari trakeid,
serabut itu tidak jelas adanya.

Seperti halnya parenkim di tempat
lain, sel-sel ini merupakan sel hidup, terdapat baik pada xilem primer maupun
sekunder. Pada xilem sekunder, parenkim itu berasal dari kambium yang berbentuk
fusiform atau bentuk sel jari-jari, sehingga diperoleh sel-sel yang sumbu
panjangnya mengikuti arah jari-jari organ. Sel-sel parenkim ini mengandung
berbagai senyawa umumnya tepung atau lipid, karena parenkim berfungsi sebagai
penimbun cadangan makanan.
2.3 Floem
Floem juga merupakan jaringan
kompleks, terdiri dari beberapa unsur dengan tipe yang berbeda, yaitu buluh
tapisan, sel pengiring, parenkim, serabut dan sklereid. Kadang-kadang ada sel atau
jaringan sekretori yang bergabung di dalamnya, misalnya kelenjar getah. Fungsi
floem sebagai jaringan translokasi bahan organik (asimilat) yang terutama berisi
karbohidrat. Dalam jumlah kecil ditemukan juga asam amino dan hormon.
Seperti halnya pada xilem, floem
yang berasal dari perkembangan prokambium disebut floem primer dan yang
merupakan hasil perkembangan kambium disebut floem sekunder. Harus diperhatikan
di sini bahwa floem dan xilem yang strukutur dan fungsinya berbeda itu pada
pertumbuhan sekundernya berasal dari sel yang sama. Meskipun pada mulanya
berkas-berkas floem letaknya terpisah, tetapi pada perkembangan selanjutnya
akan membentuk kesatuan sistem karena saling beranastomisis (membentuk
anyaman).
Jaringan
Floem terdapat pada bagian kulit kayu. Jaringan Floem terdiri atas unsur-unsur
sebagai berikut :
a.
Pembuluh
Unsur penyusun pembuluh terdiri
dari dua bentuk yaitu sel tapisan yang merupakan sel tunggal dan bentuknya
memanjang dengan bidang tapisan terletak di samping atau ujung sel, terdapat
pada tumbuhan Pteridophyta dan Gymnospermae. Bentuk kedua adalah buluh tapisan,
terdapat pada Angiospermae, berupa berkas sel-sel memanjang yang masing-masing
merupakan bagian dari buluh itu dan dihubungkan oleh satu atau lebih bidang
tapisan biasanya terletak di ujung sel.
Sifat khas unsur pembuluh adalah
adanya bidang tapisan pada dinding selnya, serta terdapatnya modifikasi
protoplas yaitu tanpa nukleus. Bidang tapisan itu merupakan sekelompok
lubang-lubang yang membatasi dua sel yang berdampingan dan dihubungkan oleh
benang-benang plasma yang terdapat di dalam lubang-lubang tapisan itu (semacam
plasmodesma pada saluran noktah). Lubang-lubang tapisan itu biasanya dilapisi
oleh kalose yaitu semacam polimer glukose, sehingga lubangnya menjadi kecil.
Kalose ini akan menipis (sehingga lubangnya membesar) bila pembuluh sedang
aktif menyalurkan asimilat.
Jumlah bidang tapisan yang
terdapat pada pembuluh berbeda-beda tergantung pada jenis tumbuhannya. Selain
itu besarnya lubang tapisan juga bervariasi, umumnya yang besar terdapat di
ujung sel.
Dinding sel unsur penyusun
pembuluh adalah selulose, tidak pernah dijumpai penebalan lignin. Nukleus tidak
terdapat pada sel yang telah dewasa, dan hilangnya nukleus itu terjadi pada
saat diferensiasi. Pada awalnya sel pembuluh itu serupa sel prokambium yang
lain, mempunyai banyak vakuola dan intinya tegas. Kemudian inti itu mengalami
disintegrasi ke dalam plasma dan plasma itu sendiri kemudian membentuk
benang-benang memanjang sejajar sumbuh sel dan bersambungan dengan plasma sel
sambungannya di lubang tapisan. Pada tumbuhan Dicotyledoneae pembuluh-pembuluh
ini biasanya terisi lendir yang terdiri dari protein.
b. Sel Pengiring
Sel-sel pembuluh pada
Dicotyledoneae dan Monocotyledoneae biasanya diikuti oleh sel parenkim khusus
yang disebut sel pengiring. Sel itu terbentuk dari sel induk yang sama dengan
sel pembuluh. Sel intuk itu membelah satu atau dua kali secara memanjang serta
tidak sama besar, menghasilkan sel pembuluh yang besar dan sel pengiring yang
kecil. Dinding bersama antara sel pengiring dan sel pembuluh biasanya tipis,
penuh dengan plasmodesmata. Berbeda dengan sel pembuluh, sel pengiring ini
tetap mempunyai nukleus pada waktu dewasa. Sel pengiring tidak dijumpai pada
tumbuhan Gymnospermae dan Pteridophyta dan juga tidak ada pata protofloem
Dicotyledoneae.
c. Parenkim Floem
Selain terdiri dari pembuluh dan
selpengiring, floem juga mengandung sejumlah sel parenkim yang fungsinya serupa
sel parenkim lainnya, misalnya sebagai penimbun lemak dan tepung. Sel parenkim
ini secara fungsional berintegrasi dengan sel pengiring. Bentuk sel parenkim
ini memanjang dan sumbu panjangnya sejajar dengan sumbu berkas pengangkut.
Seperti halnya pada parenkim
xilem, floem sekunder juga mempunyai dua macam bentuk parenkim sesuai dengan
bentuk sel kambium yang membentuknya (fusiform atau jari-jari). Pada saat floem
masih aktif, sel parenkim ini tidak mengalami penebalan dinding. Kemudian bila
floem itu tidak berfungsi lagi, parenkim ini akan berubah menjadi sklerenkim
atau menjadi felogen.
d. Serabut Floem
Serabut floem terdapat baik pada
floem primer maupun sekunder. Serabut ini segera membentuk dinding sekunder
setelah selesai pertumbuhan memanjangnya. Umumnya penebalan itu berupa lignin,
ada yang selulose. Noktah yang terjadi sederhana. Serabut ini berfungsi sebagai
penguat sejak awal atau terjadi dari parenkim floem setelah sel pembuluh tidak
berfungsi lagi.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan pembasan tersebut dapat di simpulkan bahwa Jaringan
pengangkut pada tumbuhan tingkat tinggi terdiri dari xylem yaitu jaringan yang
fungs utamanya sebagai pengangkut air dan floem sebagai jaringan pengangkut
bahan organic (bahan-bahan makanan). Unsure pembentuk xylem yaitu Trakeid
dan Trakea, serabut xylem, dan parenkim xylem. Sedangkan unsure pembentuk floem
yaitu pembuluh, sel pengiring, parenkim floem, dan serabut floem.
DAFTAR PUSTAKA
Minamini. 2010. Jaringan Pengangkut (Xilem, Floem). (online). http://minamini.wordpress.com/2010/10/04/jaringan-pengangkut-xilem-floem/di akses pada 1/12/2010.pukul 09.00 WIB.
Mulyani, Sri. 2006. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta: Kanisius.
Soerodikoesoemo, Wibisono, dkk, 1993, Anatomi
dan Fisiologi Tumbuhan, Penerbit Universitas Terbuka, Depdikbud Jakarta.
0 komentar:
Posting Komentar