Sabtu, 29 Juni 2013

ALAT REPRODUKSI PRIA

REPRODUKSI PADA PRIA

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar  Belakang
Setiap mahluk hidup pasti ingin melestarikan jenisnya, untuk melestarikan jenisnya mahluk hidup melakukan reproduksi. Reproduksi merupakan proses menghasilkan individu baru dari organisme sebelumnya. Organisme bereproduksi melalui 2 Cara :Repoduksi aseksual (vegetatit) Adalah terbentuknya individu baru tanpa melakukan peleburan sel kelamin. Reproduksi seksual (generatif) Umumnya melibatkan persatuan sel kelamin (gamet) dari 2 individu yang berbeda jenis kelamin. Untuk itu kami akan membahas salah satu alat kelamin manusia yaitu pada pria.
Alat reproduksi pada laki-laki terdiri atas sepasang testis, saluran-saluran kelamin, kelenjar-kelenjar tambahan, dan penis.Sistem reproduksi apda laki-laki berhubungan erat dengan sistem ekskresi (pengeluaran), khususnya sistem urinaria.Uretra merupakan saluran yang berfungsi untuk mengeluarkan urine sekaligus sprema.Testis memproduksi jutaan setiap hari, sejak masa pubertas samapai seorang laki-laki meninggal dunia. Jika tidak dikeluarkan, sel-sel sperma akan mati dan diserap kembali.         

B.     Rumusan Masalah

1.      Apahkah yang dimaksut dengan sistem reproduksi pada laki-laki?
2.      Bagaimanakah anatomi sistem reproduksi pada laki-laki?
3.      Bagaimanakah fisiologi sistem reproduksi pada laki-laki?
4.      apakah bagian-bagian dari alat kelamin pada laki- laki?
5.      Apa saja gangguan/penyakit yang ada pada alat kelamin pria ?

C.     Tujuan

1.      Mengetahui sistem reproduksi pada laki-laki?
2.      Mengetahui anatomi sistem reproduksi pada laki-laki?
3.      Mengetahui fisiologi sistem reproduksi pada laki-laki?
4.      Mengetahui bagian-bagian dari alat kelamin pada laki- laki?
5.      Mengetahui gangguan/penyakit yang ada pada alat kelamin pria ?


BAB II
PEMBAHASAN
A.    DEFINISI SISTEM REPRODUKSI PADA PRIAStruktur luar dari sistem reproduksi pria terdiri dari penis, skrotum (kantungzakar) dan testis (buah zakar).Struktur dalamnya terdiri dari vas deferens, uretra, kelenjar prostat dan vesikula seminalis.Alat reproduksi pada laki-laki terdiri atas sepasang testis, saluran-saluran kelamin, kelenjar-kelenjar tambahan, dan penis.
Testis merupakan kelenjar kelamin yang berfungsi sebagiai penghasil sperma dan hormon testosteron.Testis terletak di dalam suatu kantong yang disebut skrotum.
Saluran kelamin terdiri atas vasa eferentia.epididimis. dan vas deferens.
Vasa eferentia merupakan bagian yang berfungsi menampung sperma untuk disalurkan ke epididimis berjumlah antara 10-20 buah.


B.     Anatomi Sistem Reproduksi Pada Pria
1.      Struktur luar dari sistem reproduksi pria terdiri dari : penis, skrotum (kantung zakar) dan testis (buah zakar).



a)      Penis
Penis manusia adalah bagian dari sistem reproduksi laki-laki (jantan) sekaligus bagian dari sistem ekskresi.Selain penis, organ reproduksi laki-laki mencakup pula epididimis (pelir) yang terlindung dalam scrotum (kantung pelir atau buah zakar) ditambah beberapa kelenjar dan saluran.
Walaupun penis manusia memiliki fungsi dan asal-usul (ontogeni) yang sama dengan mamalia lainnya, ia memiliki kekhasan. Secara perbandingan, proporsi penis manusia lebih besar daripada mamalia lainnya.Penis manusia tidak memiliki kulit pelindung yang menyembunyikannya di saat "istirahat". Selain itu, penis manusia sama sekali tidak memiliki baculum atau tulang penis, sehingga untuk penetrasi ke dalam vagina, dalam ereksi penis mengandalkan sepenuhnya pada pasokan darah ke dalam kantung-kantung (corpora) yang ada di dalam batang penis.


Bagian dan struktur


Anatomi penis manusia
Penis manusia tersusun dari dua bagian utama, yaitu pangkal/akar (radix) dan tubuh (corpus).Pangkal penis terletak di dalam badan, terdiri dari gelembung penis (bulbus penis) dan sepasang crus penis di kedua sisinya.Permukaan kulit yang melindungi pangkal penis biasanya memiliki rambut kemaluan. Tubuh penis memiliki dua sisi permukaan: dorsal (bagian yang tampak dari depan jika penis "istirahat") dan ventral atau uretral (mengarah ke dalam/testis).
Struktur tubuh penis disokong oleh tiga kantung: sepasang corpora cavernosus dan corpus spongiosus di antara keduanya, terletak di sisi ventral dan melindungi saluran kemih (uretra). Di bagian ujung batang terdapat glans penis yang berbentuk agak meruncing pada ujungnya, yang memudahkan penetrasi di saat hubungan seksual.
Uretra adalah saluran bagi semen (cairan sperma atau mani) sekaligus urin (air seni atau kencing). Bagian ujung dari uretra, yang tampak pada glans penis disebut meatus.Urin melewati uretra apabila katup di bagian bawah kandung kemih dibuka.Mani melewati uretra pada saat ejakulasi.Semprotan pada ejakulasi tidak dikendalikan oleh uretra tetapi oleh otot yang berada di sekeliling pangkal penis.
Pada bagian ventral dari batang penis terlihat raphe, segaris guratan dari belakang glans penis menuju anus melewati scrotum.Raphe pada perempuan berkembang menjadi lubang vagina.

Perkembangan, pertumbuhan dan ukuran

Penis berkembang pada saat penentuan kelamin di dalam rahim.Seperti ovarium (kandung telur), keduanya berkembang dari gonad, yang berkembang sebagai penebalan lapisan mesotel pada peritoneum.Peritoneum sendiri berkembang dari mesoderm.Perbedaan kelamin mulai tampak setelah embrio berusia tujuh minggu.
Pada saat bayi lahir, penis telah berkembang baik.Pada beberapa gangguan perkembangan dapat terjadi penis yang tersembunyi atau terjadi hermafroditisme, yaitu kedua organ kelamin terbentuk semua.
Pada pertumbuhan normal, penis dan kantung pelir mulai mengalami perkembangan pada saat pubertas (akil baligh dalam istilah keagamaan Islam). Hormon testosteron berperan dalam perkembangan ini. Proses inilah yang akan menentukan ukuran penis. Berdasarkan pengamatan terhadap ribuan contoh laki-laki berusia 17-18 tahun tidak ditemukan perbedaan rata-rata panjang penis antara usia 17 dan 19 tahun, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa perkembangan penis berhenti pada sekitar usia 17 tahun atau bahkan lebih awal.

Fungsi dan Anatomi Penis

Penis atau Mr. P adalah genital eksterna pria.Penis sering dianggap sebagai simbol keperkasaan dan kesuburan. Ukuran penis pria bervariasi tergantung dari ras dan gen si pria.
Karena fungsinya yang berkaitan dengan kesuburan, di semua budaya penis di anggap sebagai sesuatu yang suci dan harus di tutup.Di Indonesia kita menyebut kelamin (penis) sebagai kemaluan.
Fungsi Penis adalah sebagai alat untuk menghantarkan spermatozoa melalui saluran yang ada di dalamnya, dan sebagai alat aktivitas seksual seorang pria.
Penis berada di antara kedua pangkal paha pria. Penis mulai dari arcus pubis menonjol ke depan berbentuk bulat panjang. Dari pangkal ke ujung berbentuk cendawan dengan kepala penis seperti kepala cendawan tetapi bagian ujungnya agak meruncing ke depan.
Anatomi penistersusun oleh beberapa bagian penting, antara lain:
  1. 3 buah jaringan yang paling banyak diperdarahi untuk ereksi (Bersifat erektil).
  2. Saluran keluar sperma yang menjadi satu dengan saluran keluar air kemih (urine) dari kandung kencing (Istilah medis: Vesica urinario).
  3. Kepala penis (Istilah medis: Glans penis).
Seluruh anatomi penis yang disebutkan tersebut, berkoordinasi dengan sistem saraf pusat (otak) dengan menggunakan hormon, dalam menjalankan fungsinya sebagai:
  1. Alat aktivitas seksual,
  2. Alat pengantar sperma dan spermatozoa di dalamnya ke alat reproduksi wanita, dan
  3. Alat berkemih (membuang sekret tubuh berupa urine).
Fungsi paling penting dari penis selain untuk aktivitas seksual adalah sebagai alat untuk penghantaran sperma dari testis menuju saluran reproduksi wanita ketika ejakulasi terjadi.Anatomi Penis dan Fisiologi Ereksi

Kadang-kadang orang menyebut penis berbentuk ular di mana kepala penis menjadi kepala ular atau mirip kepala ikan belut.Pada saat istirahat, foto penis mengecil dan lembek sehingga kelihatan tergantung tidak berdaya.
Tetapi pada saat terangsang, penis akan menegang dan keras dan disebut ereksi. Ereksi yang penuh menyebabkan penis berdiri tegak ke depan atau ke atas dengan seluruh permukaan menjadi keras seperti tongkat atau batang yang tidak bisa dibengkokkan. Kondisi ini disebut ereksi penis yang normal dimana ukuran penis yang mengalami ereksi penuh berarti penis tidak bisa dibengkokkan atau ditekuk.
Panjang penis orang Indonesia waktu lembek dengan mengukur dari pangkal dan ditarik sampai ujung sekitar 9 sampai 12 cm. Sebagian ada yang lebih pendek dan sebagian lagi ada yang lebih panjang. Pada saat ereksi yang penuh, penis akan memanjang dan membesar sehingga menjadi sekitar 10 c m sampai 14 cm. Pada orang barat (caucasian) atau orang Timur Tengah lebih panjang dan lebih besar yakni sekitar 12,2 cm sampai 15,4 cm.
Bagian utama daripada penis adalah bagian erektil atau bagian yang bisa mengecil atau melembek dan bisa membesar sampai keras. Bila dilihat dari penampang horizontal, penis terdiri dari 3 rongga yakni 2 batang korpus kavernosa di kiri dan kanan atas, sedangkan di tengah bawah disebut korpus spongiosa. Kedua korpus kara kavernosa ini diliputi oleh jaringan ikat yang disebut tunica albuginea, satu lapisan jaringan kolagen yang padat dan di luarnya ada jaringan yang kurang padat yang disebut fascia buck.
Korpus kavernosa terdiri dari gelembung-gelembung yang disebut sinusoid.Dinding dalam atau endothel sangat berperan untuk bereaksi kimiawi untuk menghasilkan ereksi.Ini diperdarahi oleh arteriol yang disebut arteria helicina.Seluruh sinusoid diliputi otot polos yang disebut trabekel.


Penampang penis
Selanjutnya sinusoid berhubungan dengan venula (sistem pembuluh balik) yang mengumpulkan darah menjadi suatu pleksus vena lalu akhirnya mengalirkan darah kembali melalui vena dorsalis profunda dan kembali ke tubuh.
Penis dipersyarafi oleh 2 jenis syaraf yakni syaraf otonom (para simpatis dan simpatis) dan syaraf somatik (motoris dan sensoris).Syaraf-syaraf simpatis dan parasimpatis berasal dari hipotalamus menuju ke penis melalui medulla spinalis (sumsum tulang belakang).
Khusus syaraf otonom parasimpatis ke luar dari medulla spinalis (sumsum tulang belakang) pada kolumna vertebralis di S2-4.Sebaliknya syaraf simpatis ke luar dari kolumna vertebralis melalui segmen Th 11 sampai L2 dan akhirnya parasimpatis dan simpatis menyatu menjadi nervus kavernosa. Syaraf ini memasuki penis pada pangkalnya dan mempersyarafi otot- otot polos
Syaraf somatis terutama yang bersifat sensoris yakni yang membawa impuls (rangsang) dari penis misalnya bila mendapatkan stimulasi yaitu rabaan pada badan penis dan kepala penis (glans), membentuk nervus dorsalis penis yang menyatu dengan syaraf-syaraf lain yang membentuk nervus pudendus.
Syaraf ini juga berlanjut ke kelumna vertebralis (sumsum tulang belakang) melalui kolumna vertebralis S2-4. Stimulasi dari penis atau dari otak secara sendiri atau bersama-sama melalui syaraf-syaraf di atas akan menghasilkan ereksi penis.
Pendarahan untuk penis berasal dari arteri pudenda interna lalu menjadi arteria penis communis yang bercabang 3 yakni 2 cabang ke masing-masing yakni ke korpus kavernosa kiri dan kanan yang kemudian menjadi arteria kavernosa atau arteria penis profundus yang ketiga ialah arteria bulbourethralis untuk korpus spongiosum.




Coropora cavernosa penis
Arteria memasuki korpus kavernosa lalu bercabang-cabang menjadi arteriol-arteriol helicina yang bentuknya berkelok-kelok pada saat penis lembek atau tidak ereksi.Pada keadaan ereksi, arteriol-arteriol helicina mengalami relaksasi atau pelebaran pembuluh darah sehingga aliran darah bertambah besar dan cepat kemudian berkumpul di dalam rongga-rongga lakunar atau sinusoid.Rongga sinusoid membesar sehingga terjadilah ereksi.
Sebaliknya darah yang mengalir dari sinusoid ke luar melalui satu pleksus yang terletak di bawah tunica albugenia.Bila sinusoid dan trabekel tadi mengembang karena berkumpulnya darah di seluruh korpus kavernosa, maka vena-vena di sekitarnya menjadi tertekan.Vena-vena di bawah tunica albuginea ini bergabung membentuk vena dorsalis profunda lalu ke luar dari Corpora Cavernosa pada rongga penis ke sistem vena yang besar dan akhirnya kembali ke jantung.

b)     Skrotum

Skrotum merupakan kantung berkulit tipis yang mengelilingi dan melindungi testis.
Skrotum juga bertindak sebagai sistem pengontrol suhu untuk testis, karena agar sperma terbentuk secara normal, testis harus memiliki suhu yang sedikit lebih rendah dibandingkan dengan suhu tubuh.
Otot kremaster pada dinding skrotum akan mengendur atau mengencang sehinnga testis menggantung lebih jauh dari tubuh (dan suhunya menjadi lebih dingin) atau lebih dekat ke tubuh (dan suhunya menjadi lebih hangat).





c) Testis

Testis berbentuk lonjong dengan ukuran sebesar buah zaitun dan terletak di dalam skrotum. Biasanya testis kiri agak lebih rendah dari testis kanan.
Testis menghasilkan Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone (LH) juga hormon testosterone.
Fungsi testis, terdiri dari :
a) Membentuk gamet-gamet baru yaitu spermatozoa, dilakukan di Tubulus seminiferus.
b) Menghasilkan hormon testosteron, dilakukan oleh sel interstial (sel leydig).


2.      Struktur dalam alat kelamin pria
terdiri dari : vas deferens, uretra, kelenjar prostat dan vesikula seminalis.

a) Vas deferens

Vas deferens merupakan saluran yang membawa sperma dari epididimis. Saluran ini berjalan ke bagian belakang prostat lalu masuk ke dalam uretra dan membentuk duktus ejakulatorius. Struktur lainnya (misalnya pembuluh darah dan saraf) berjalan bersama-sama vas deferens dan membentuk korda spermatika.

b) Uretra

Uretra berfungsi 2 fungsi:
- Bagian dari sistem kemih yang mengalirkan air kemih dari kandung kemih
- Bagian dari sistem reproduksi yang mengalirkan semen.

c) Kelenjar Prostat
Kelenjar prostat terletak di bawah kandung kemih di dalam pinggul dan mengelilingi bagian tengah dari uretra. Biasanya ukurannya sebesar walnut dan akan membesar sejalan dengan pertambahan usia.
Prostat mengeluarkan sekeret cairan yang bercampur secret dari testis, perbesaran prostate akan membendung uretra dan menyebabkan retensi urin. Kelenjar prostat, merupakan suatu kelenjar yang terdiri dari 30-50 kelenjar yang terbagi atas 4 lobus yaitu:

-         Lobus posterior
-         Lobus lateral
-         Lobus anterior
-         Lobus medial

Fungsi Prostat:

Menambah cairan alkalis pada cairan seminalis yang berguna untuk menlindungi spermatozoa terhadap sifat asam yang terapat pada uretra dan vagina. Di bawah kelenjar ini terdapat Kelenjar Bulbo Uretralis yang memilki panjang 2-5 cm. fungsi hampir sama dengan kelenjar prostat.

d) Vesikula seminalis.

Prostat dan vesikula seminalis menghasilkan cairan yang merupakan sumber makanan bagi sperma. Cairan ini merupakan bagian terbesar dari semen. Cairan lainnya yang membentuk semen berasal dari vas deferens dan dari kelenjar lendir di dalam kepala penis.
Fungsi Vesika seminalis :
Mensekresi cairan basa yang mengandung nutrisi yang membentuk sebagian besar cairan semen.

3.      Duktus Duktuli

a) Epididimis

Merupakan saluran halus yang panjangnya ± 6 cm terletak sepanjang atas tepi dan belakang dari testis. Epididimis terdiri dari kepala yang terletak di atas katup kutup testis, badan dan ekor epididimis sebagian ditutupi oleh lapisan visceral, lapisan ini pada mediastinum menjadi lapisan parietal.
Saluran epididimis dikelilingi oleh jaringan ikat, spermatozoa melalui duktuli eferentis merupakan bagian dari kaput (kepala) epididimis. Duktus eferentis panjangnya ± 20 cm, berbelok-belok dan membentuk kerucut kecil dan bermuara di duktus epididimis tempat spermatozoa disimpan, masuk ke dalam vas deferens
Fungsi dari epididimis yaitu sebagai saluran penhantar testis, mengatur sperma sebelum di ejakulasi, dan memproduksi semen.

b)    Duktus Deferens

Merupakan kelanjutan dari epididimis ke kanalis inguinalis, kemudian duktus ini berjalan masuk ke dalam rongga perut terus ke kandung kemih, di belakang kandung kemih akhirnya bergabung dengan saluran vesika seminalis dan selanjtnya membentuk ejakulatorius dan bermuara di prostate. Panjang duktus deferens 50-60 cm.

c)    Uretra

Uretra berfungsi 2 fungsi:
- Bagian dari sistem kemih yang mengalirkan air kemih dari kandung kemih
- Bagian dari sistem reproduksi yang mengalirkan semen.

4.      Bangunan Penyokong atau Penyambung

Funikulus Spermatikus
Bagian penyambung yang berisi duktus seminalis, pembuluh limfe, dan serabut-serabut saraf.



C.    Fisiologi Sistem Reproduksi Pria

1. Hormon pada Laki-laki
a.         FSH
Menstimulir spematogenesis.
b.         LH
Menstimulir Sel Interstitiil Leydig untuk memproduksi Testosteron.
  1. Testosteron
    Bertanggung jawab dalam perubahan fisik laki-laki terutama organ seks sekundernya.

Efek hormon testoteron pada pria:
Sebelum lahir:
a. Maskulinasi saluran reproduksi dan genital eksterna
b. Mendorong penurunan testis ke skrotum

Efek reproduksi
1.      Pertumbuhan dan pematangan organ reproduksi
2.      Penting dalam spermatogenesis
3.      Pertumbuhan tanda kelamin sekunder

2. Spermatogenesis
Spermatogenesis adalah perkembangan spermatogonia menjadi spermatozoa. Berlangsung 64 hari. Spermatogonia berkembang menjadi spermatozit primer. Spermatozit primer menjadi spermatozit sekunder. Spermatozit sekunder berkembang menjadi spermatid. Tahap akhir spermatogenesis adalah pematangan spermatid menjadi spermatozoa. Ukuran spermatozoa adalah 60 mikron. Spermatozoa terdiri dari kepala, badan dan ekor.

Saluran Reproduksi (Kelamin) Pria
Sperma yang dihasilkan oleh testes akan keluar melalui saluran kelamin, yang terdiri atas:
Epididimis yaitu saluran yang keluar dari testis. Saluran ini panjang dan berkelokkelok di dalamskrotum. Setiap testis mempunyai satu epididimis. Oleh sebab itu, epididimis manusia berjumlahsepasang kanan dan kiri. Di dalam epididimis ini sperma disimpan untuk sementara waktu, dan disinilah sperma menjadi masak dan dapat bergerak menuju saluran berikutnya, yaitu vas deferens.
Vas Deferens merupakan saluran lanjutan dari epididimis. Kalau epididimis merupakan saluran yang berkelok- kelok maka vas deferens merupakan saluran lurus dan mengarah ke atas. Bagian ujungnya terdapat di dalam kelenjar prostat. Fungsi vas deferens ini adalah untuk jalanya (mengangkut) sperma dari epididimis menuju ke kantong sperma atau vesikula seminalis.
Saluran Ejakulasi merupakan saluran pendek yang menghubungkan kantong semen dengan uretra. Saluran ini mempunyai keistimewaan, yaitu mampu menyemrotkan sperma tinggi masuk ke uretra dan selanjutnya keluar.
Uretra adalah saluran yang terdapat di dalam penis. Uretra merupakan saluran akhir dari saluran reproduksi. Uretra terdapat di dalam penis. Saluran ini mempunyai dua fungsi, yaitu : (1) sebagai alat pengeluaran, yaitu saluran untuk membuang urine keluar tubuh serta (2) sebagai saluran kelamin, yaitu sebagai saluran semen dari kantong mani.
- Kelenjar Kelamin
Disamping testis (gonad) dan slauran kelamin, alat kelamin manusia juga di lengkapi kelenjar- kelenjar kelamin. Kelenjar ini bertugas memproduksi getah- getah kelamin. Kelenjar tersebut terdiri atas :
Vesikula Seminalis disebut kantong mani atau kantong semen. Jumlahnya sepasang, tetapi terikat menjadi satu kantong. Dinding vesikula seminalis dapat menghasilkan getah berwarna kekuningan yang banyak mengandung zat getah kelamin. Cairan ini yang mencukupi kebutuhan makanan bagi sel- sel sperma.
Kelenjar Prostat menghasilkan getah yang dialirkan ke saluran sperma.
Kelenjar Bulbouretra (Cowper) menghasilkan getah yang dialirkan ke uretra. Getah yang dihasilkan berupa lendir.
Sperma yang dihasilkan oleh testis, setelah bercampur dengan getah- getah dari kelenjar kelamin akan membentuk suatu komponen yang disebut semen. Pada saat terjadi perkawinan (kopulasi), semen dipancarkan keluar melalui uretra.




Gangguan Sistem Reproduksi Pria
Gonorhea (Kencing Nanah)
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae dan ditularkan terutama melalui hubungan seksual.Bakteri ini selain menimbulkan radang pada organ reproduksi (vagina, saluran Fallopii, epididimis, kelenjar prostat), juga dapat menimbulkan radang pada saluran kemih, mata, persendian, dan selaput otak.Kalau tidak segera diobati, penyakit ini dapat menyebabkan kemandulan.Penyakit ini dapat menular dari seorang ibu yang terinfeksi kepada bayi yang dilahirkannya.Beberapa bayi menjadi buta karenanya.
Herpes Genital          
Penyakit ini disebabkan oleh virus herpes simpleks serotipe 2 dan ditularkan melalui hubungan seksual.Virus ini selain menyerang organ-organ reproduksi laki-laki dan perempuan, juga menyerang kulit.Sekarang sudah diketahui bahwa ada hubungan antara infeksi virus herpes dan kanker leher rahim.
Hipogonadisme
  • Hipogonadisme adalah penurunan fungsi testis yang disebabkan oleh gangguan interaksi hormon, seperti hormon androgen dan testoteron.
  • Gangguan ini menyebabkan infertilitas, impotensi dan tidak adanya tanda-tanda kepriaan.
  • Penanganan dapat dilakukan dengan terapi hormon.
Kriptorkidisme
  • Kriptorkidisme adalah kegagalan dari satu atau kedua testis untuk turun dari rongga abdomen ke dalam skrotum pada waktu bayi.
  • Hal tersebut dapat ditangani dengan pemberian hormon human chorionic gonadotropin untuk merangsang terstoteron.
  • Jika belum turun juga, dilakukan pembedahan.
Uretritis
  • Uretritis adalah peradangan uretra dengan gejala rasa gatal pada penis dan sering buang air kecil.
  • Organisme yang paling sering menyebabkan uretritis adalah Chlamydia trachomatis, Ureplasma urealyticum atau virus herpes.
Prostatitis
  • Prostatitis adalah peradangan prostat.
  • Penyebabnya dapat berupa bakteri, seperti Escherichia coli maupun bukan bakteri.
Epididimitis
  • Epididimitis adalah infeksi yang sering terjadi pada saluran reproduksi pria. Organisme penyebab epididimitis adalah E. coli dan Chlamydia.
Orkitis
  • Orkitis adalah peradangan pada testis yang disebabkan oleh virus parotitis.
  • Jika terjadi pada pria dewasa dapat menyebabkan infertilitas.
Aids   
AIDS merupakan singkatan dari Acquired Immttne Deficiency Syndrome (sindrom hilangnya kekebalan karena bentukan). Penyakit ini disebabkan oleh virus HIV (Human Immtmodeficiency Virus).Sampai sekarang, penyakit mematikan ini belum ada obatnya. Orang yang terinfeksi virus HIV tidak langsung menderita AIDS. Penyakit ini baru terlihat setelah enam bulan sampai lima tahun, bergantung pada ketahanan tubuh seseorang. Penyakit ini menyerang sel-sel darah putih yang merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh.Akibatnya, jika terinfeksi kuman tertentu yang bagi orang biasa tidak membahayakan.penderita AIDS dapat meninggal. Kita tidak perlu panik menghadapi penyakit ini jika mengetahui cara penularannya. Tidak seperti influenza yang penularannya melalui udara, penyakit ini menular melalui cairan tubuh.Menghirup udaradi sekitar penderita AIDS atau bersalaman dengan penderita AIDS, tidak menyebabkan tertular. AIDS dapat menular melalui transfusi darah dari penderitaAIDS, melalui jarum suntik yang pernah dipakai penderita AIDS, dan berhubungan seksual dengan penderita AIDS. Bayi yang dikandung ibu penderita AIDS kemungkinan juga dapat tertular.
Meskipun banyak penyakit yang dapat menyerang organ-organ reproduksi. Sebenarnya sebagian besar dapat dicegah dengan menjaga kebersihan secara umum dan kebersihan organ-organ reproduksi. Jamur yang menyukai tempat lembap dapat dihindari dengan selalu menjaga daerah perineum (selangkangan) selalu kering. Rasa gatal dapat dikurangi dengan mengenakan celana dari bahan katun. Cara pencegahan yang lain adalah tidak membiasakan bertukar handuk atau pakaian. Selain kebersihan diri. lingkungan juga perlu dijaga kebersihannya. misalnya selalu mencuci selimut atau alas tidur.




BAB III
Kesimpulan
Jadi, sistem reproduksi pria terdiri dari :
1.      Organ-organ reproduksi
a.       Organ reproduksi bagian dalam : testis, saluran pengeluaran, dan kelenjar aksesoris.
b.      Organ reproduksi bagian luar : penis dan skrotum.
2.      Hormon pada Laki-laki
a.       FSH
Menstimulir spematogenesis
b.      LH
Menstimulir Sel Interstitiil Leydig untuk memproduksi Testosteron.
c.       Testosteron
Bertanggung jawab dalam perubahan fisik laki-laki terutama organ seks sekundernya.
Efek hormon testoteron pada pria:
Sebelum lahir:
a. Maskulinasi saluran reproduksi dan genital eksterna
b. Mendorong penurunan testis ke skrotum

Efek reproduksi
4.      Pertumbuhan dan pematangan organ reproduksi
5.      Penting dalam spermatogenesis
6.      Pertumbuhan tanda kelamin sekunder
Gangguan/kelainan yang terjadi pada alat kelamin pria diantaranya adalah Hipogonadisme, Kriptorkidisme, Uretritis, Epididimitis, Orkitis, Aids, gonorhea, dan lain-lain.


Daftar pustaka
Ganong, William F. 2001. Fisiologi KedokteranJakarta : EGC.
Lauralee, Sherwood. 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke SistemJakarta : EGC.
Pearce, Evelyn C. 2002. Anatomi dan Fisiologi untuk ParamedisJakarta: Gramedia
Pustaka  Utama.t
Setiadi. 2007. Anatomi & Fisiologi Manusia. Surabaya : Graha Ilmu.
Sherwood, Lauralee. 1996. Fisiologi Manusia. Jakarta: ECG.

2 komentar: