REPRODUKSI PADA PRIA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Setiap
mahluk hidup pasti ingin melestarikan jenisnya, untuk melestarikan jenisnya
mahluk hidup melakukan reproduksi. Reproduksi merupakan proses menghasilkan individu baru
dari organisme sebelumnya. Organisme bereproduksi melalui 2
Cara :Repoduksi aseksual (vegetatit) Adalah terbentuknya individu baru
tanpa melakukan peleburan sel kelamin. Reproduksi seksual (generatif) Umumnya
melibatkan persatuan sel kelamin (gamet) dari 2 individu yang berbeda jenis
kelamin. Untuk itu kami akan membahas salah satu
alat kelamin manusia yaitu pada pria.
Alat reproduksi pada laki-laki terdiri atas sepasang testis,
saluran-saluran kelamin, kelenjar-kelenjar tambahan, dan penis.Sistem
reproduksi apda laki-laki berhubungan erat dengan sistem ekskresi
(pengeluaran), khususnya sistem urinaria.Uretra merupakan saluran yang
berfungsi untuk mengeluarkan urine sekaligus sprema.Testis memproduksi jutaan
setiap hari, sejak masa pubertas samapai seorang laki-laki meninggal dunia. Jika
tidak dikeluarkan, sel-sel sperma akan mati dan diserap kembali.
B. Rumusan Masalah
1. Apahkah yang dimaksut dengan sistem reproduksi pada laki-laki?
2. Bagaimanakah anatomi
sistem reproduksi pada laki-laki?
3. Bagaimanakah
fisiologi sistem reproduksi pada laki-laki?
4. apakah bagian-bagian
dari alat kelamin pada laki- laki?
5. Apa saja gangguan/penyakit
yang ada pada alat kelamin pria ?
C. Tujuan
1. Mengetahui sistem reproduksi pada laki-laki?
2. Mengetahui anatomi
sistem reproduksi pada laki-laki?
3. Mengetahui fisiologi
sistem reproduksi pada laki-laki?
4. Mengetahui
bagian-bagian dari alat kelamin pada laki- laki?
5. Mengetahui
gangguan/penyakit yang ada pada alat kelamin pria ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI SISTEM REPRODUKSI PADA PRIAStruktur luar dari sistem reproduksi pria terdiri
dari penis, skrotum (kantungzakar) dan testis (buah zakar).Struktur dalamnya
terdiri dari vas deferens, uretra, kelenjar prostat dan vesikula seminalis.Alat
reproduksi pada laki-laki terdiri atas sepasang testis, saluran-saluran
kelamin, kelenjar-kelenjar tambahan, dan penis.
Testis merupakan kelenjar kelamin yang berfungsi sebagiai penghasil sperma dan hormon testosteron.Testis terletak di dalam suatu kantong yang disebut skrotum.
Saluran kelamin terdiri atas vasa eferentia.epididimis. dan vas deferens.
Vasa eferentia merupakan bagian yang berfungsi menampung sperma untuk disalurkan ke epididimis berjumlah antara 10-20 buah.
Testis merupakan kelenjar kelamin yang berfungsi sebagiai penghasil sperma dan hormon testosteron.Testis terletak di dalam suatu kantong yang disebut skrotum.
Saluran kelamin terdiri atas vasa eferentia.epididimis. dan vas deferens.
Vasa eferentia merupakan bagian yang berfungsi menampung sperma untuk disalurkan ke epididimis berjumlah antara 10-20 buah.
B. Anatomi Sistem Reproduksi Pada Pria
1. Struktur luar dari sistem reproduksi pria terdiri dari : penis, skrotum (kantung zakar)
dan testis (buah zakar).
a)
Penis
Penis manusia
adalah bagian dari sistem reproduksi laki-laki (jantan) sekaligus bagian dari
sistem ekskresi.Selain penis, organ reproduksi laki-laki mencakup pula epididimis (pelir) yang
terlindung dalam scrotum (kantung pelir atau
buah zakar) ditambah beberapa kelenjar dan saluran.
Walaupun penis manusia memiliki
fungsi dan asal-usul (ontogeni) yang sama dengan mamalia lainnya, ia memiliki
kekhasan. Secara perbandingan, proporsi penis manusia lebih besar daripada
mamalia lainnya.Penis manusia tidak memiliki kulit pelindung yang
menyembunyikannya di saat "istirahat". Selain itu, penis manusia sama
sekali tidak memiliki baculum atau tulang penis, sehingga untuk
penetrasi ke dalam vagina,
dalam ereksi penis mengandalkan sepenuhnya pada pasokan darah ke dalam
kantung-kantung (corpora) yang ada di dalam batang penis.
Bagian dan struktur
Anatomi
penis manusia
Penis manusia
tersusun dari dua bagian utama, yaitu pangkal/akar (radix) dan tubuh (corpus).Pangkal
penis terletak di dalam badan, terdiri dari gelembung penis (bulbus penis)
dan sepasang crus penis di kedua sisinya.Permukaan kulit yang melindungi
pangkal penis biasanya memiliki rambut
kemaluan. Tubuh penis memiliki dua sisi permukaan: dorsal (bagian yang
tampak dari depan jika penis "istirahat") dan ventral atau uretral
(mengarah ke dalam/testis).
Struktur
tubuh penis disokong oleh tiga kantung: sepasang corpora cavernosus dan corpus
spongiosus di antara keduanya, terletak di sisi ventral dan melindungi
saluran kemih (uretra).
Di bagian ujung batang terdapat glans penis yang berbentuk agak
meruncing pada ujungnya, yang memudahkan penetrasi di saat hubungan
seksual.
Uretra adalah
saluran bagi semen (cairan sperma atau mani) sekaligus urin (air seni atau
kencing). Bagian ujung dari uretra, yang tampak pada glans penis disebut meatus.Urin
melewati uretra apabila katup di bagian bawah kandung
kemih dibuka.Mani melewati uretra pada saat ejakulasi.Semprotan
pada ejakulasi tidak dikendalikan oleh uretra tetapi oleh otot yang berada di sekeliling
pangkal penis.
Pada bagian
ventral dari batang penis terlihat raphe, segaris guratan dari belakang
glans penis menuju anus melewati scrotum.Raphe pada perempuan
berkembang menjadi lubang vagina.
Perkembangan, pertumbuhan dan ukuran
Penis
berkembang pada saat penentuan kelamin di dalam rahim.Seperti ovarium
(kandung telur), keduanya berkembang dari gonad, yang berkembang sebagai
penebalan lapisan mesotel pada peritoneum.Peritoneum sendiri
berkembang dari mesoderm.Perbedaan kelamin mulai
tampak setelah embrio
berusia tujuh minggu.
Pada saat
bayi lahir, penis telah berkembang baik.Pada beberapa gangguan perkembangan
dapat terjadi penis yang tersembunyi atau terjadi hermafroditisme, yaitu kedua
organ kelamin terbentuk semua.
Pada pertumbuhan
normal, penis dan kantung pelir mulai mengalami perkembangan pada saat pubertas
(akil baligh
dalam istilah keagamaan Islam). Hormon testosteron berperan dalam perkembangan
ini. Proses inilah yang akan menentukan ukuran penis. Berdasarkan pengamatan
terhadap ribuan contoh laki-laki berusia 17-18 tahun tidak ditemukan perbedaan
rata-rata panjang penis antara usia 17 dan 19 tahun, sehingga dapat ditarik
kesimpulan bahwa perkembangan penis berhenti pada sekitar usia 17 tahun atau
bahkan lebih awal.
Fungsi dan Anatomi Penis
Penis
atau Mr. P adalah genital eksterna pria.Penis sering dianggap sebagai simbol
keperkasaan dan kesuburan. Ukuran penis pria bervariasi tergantung dari ras dan
gen si pria.
Karena
fungsinya yang berkaitan dengan kesuburan, di semua budaya penis di anggap
sebagai sesuatu yang suci dan harus di tutup.Di Indonesia kita menyebut kelamin
(penis) sebagai kemaluan.
Fungsi
Penis adalah sebagai alat untuk menghantarkan spermatozoa melalui
saluran yang ada di dalamnya, dan sebagai alat aktivitas seksual seorang pria.
Penis berada
di antara kedua pangkal paha pria. Penis mulai dari arcus pubis
menonjol ke depan berbentuk bulat panjang. Dari pangkal ke ujung berbentuk
cendawan dengan kepala penis seperti kepala cendawan tetapi bagian ujungnya
agak meruncing ke depan.
Anatomi penistersusun
oleh beberapa bagian penting, antara lain:
- 3 buah jaringan yang paling banyak diperdarahi untuk ereksi (Bersifat erektil).
- Saluran keluar sperma yang menjadi satu dengan saluran keluar air kemih (urine) dari kandung kencing (Istilah medis: Vesica urinario).
- Kepala penis (Istilah medis: Glans penis).
Seluruh anatomi
penis yang disebutkan tersebut, berkoordinasi dengan sistem saraf
pusat (otak) dengan menggunakan hormon, dalam menjalankan fungsinya sebagai:
- Alat aktivitas seksual,
- Alat pengantar sperma dan spermatozoa di dalamnya ke alat reproduksi wanita, dan
- Alat berkemih (membuang sekret tubuh berupa urine).
Fungsi
paling penting dari penis selain untuk aktivitas seksual adalah sebagai alat
untuk penghantaran sperma dari testis menuju saluran reproduksi wanita ketika
ejakulasi terjadi.Anatomi Penis dan Fisiologi Ereksi
Kadang-kadang
orang menyebut penis berbentuk ular di mana kepala penis menjadi kepala ular
atau mirip kepala ikan belut.Pada saat istirahat, foto penis mengecil dan
lembek sehingga kelihatan tergantung tidak berdaya.
Tetapi pada
saat terangsang, penis akan menegang dan keras dan disebut ereksi. Ereksi yang
penuh menyebabkan penis berdiri tegak ke depan atau ke atas dengan seluruh
permukaan menjadi keras seperti tongkat atau batang yang tidak bisa
dibengkokkan. Kondisi ini disebut ereksi penis yang normal dimana ukuran penis
yang mengalami ereksi penuh berarti penis tidak bisa dibengkokkan atau ditekuk.
Panjang penis
orang Indonesia waktu lembek dengan mengukur dari pangkal dan ditarik sampai
ujung sekitar 9 sampai 12 cm. Sebagian ada yang lebih pendek dan sebagian lagi
ada yang lebih panjang. Pada saat ereksi yang penuh, penis akan memanjang dan
membesar sehingga menjadi sekitar 10 c m sampai 14 cm. Pada orang barat
(caucasian) atau orang Timur Tengah lebih panjang dan lebih besar yakni sekitar
12,2 cm sampai 15,4 cm.
Bagian utama
daripada penis adalah bagian erektil atau bagian yang bisa mengecil atau
melembek dan bisa membesar sampai keras. Bila dilihat dari penampang
horizontal, penis terdiri dari 3 rongga yakni 2 batang korpus kavernosa di kiri
dan kanan atas, sedangkan di tengah bawah disebut korpus spongiosa. Kedua
korpus kara kavernosa ini diliputi oleh jaringan ikat yang disebut tunica
albuginea, satu lapisan jaringan kolagen yang padat dan di luarnya ada jaringan
yang kurang padat yang disebut fascia buck.
Korpus
kavernosa terdiri dari gelembung-gelembung yang disebut sinusoid.Dinding dalam
atau endothel sangat berperan untuk bereaksi kimiawi untuk menghasilkan
ereksi.Ini diperdarahi oleh arteriol yang disebut arteria helicina.Seluruh
sinusoid diliputi otot polos yang disebut trabekel.
Penampang
penis
Selanjutnya sinusoid berhubungan
dengan venula (sistem pembuluh balik) yang mengumpulkan darah menjadi suatu
pleksus vena lalu akhirnya mengalirkan darah kembali melalui vena dorsalis
profunda dan kembali ke tubuh.
Penis dipersyarafi oleh 2 jenis
syaraf yakni syaraf otonom (para simpatis dan simpatis) dan syaraf somatik
(motoris dan sensoris).Syaraf-syaraf simpatis dan parasimpatis berasal dari
hipotalamus menuju ke penis melalui medulla spinalis (sumsum tulang belakang).
Khusus syaraf otonom
parasimpatis ke luar dari medulla spinalis (sumsum tulang belakang) pada
kolumna vertebralis di S2-4.Sebaliknya syaraf simpatis ke luar dari kolumna
vertebralis melalui segmen Th 11 sampai L2 dan akhirnya parasimpatis dan
simpatis menyatu menjadi nervus kavernosa. Syaraf ini memasuki penis pada
pangkalnya dan mempersyarafi otot- otot polos
Syaraf somatis terutama yang
bersifat sensoris yakni yang membawa impuls (rangsang) dari penis misalnya bila
mendapatkan stimulasi yaitu rabaan pada badan penis dan kepala penis (glans),
membentuk nervus dorsalis penis yang menyatu dengan syaraf-syaraf lain yang
membentuk nervus pudendus.
Syaraf ini juga berlanjut ke
kelumna vertebralis (sumsum tulang belakang) melalui kolumna vertebralis S2-4.
Stimulasi dari penis atau dari otak secara sendiri atau bersama-sama melalui
syaraf-syaraf di atas akan menghasilkan ereksi penis.
Pendarahan
untuk penis berasal dari arteri pudenda interna lalu menjadi arteria penis
communis yang bercabang 3 yakni 2 cabang ke masing-masing yakni ke korpus
kavernosa kiri dan kanan yang kemudian menjadi arteria kavernosa atau arteria
penis profundus yang ketiga ialah arteria bulbourethralis untuk korpus
spongiosum.
Coropora cavernosa
penis
Arteria memasuki korpus
kavernosa lalu bercabang-cabang menjadi arteriol-arteriol helicina yang
bentuknya berkelok-kelok pada saat penis lembek atau tidak ereksi.Pada keadaan
ereksi, arteriol-arteriol helicina mengalami relaksasi atau pelebaran pembuluh
darah sehingga aliran darah bertambah besar dan cepat kemudian berkumpul di
dalam rongga-rongga lakunar atau sinusoid.Rongga sinusoid membesar sehingga
terjadilah ereksi.
Sebaliknya darah yang mengalir
dari sinusoid ke luar melalui satu pleksus yang terletak di bawah tunica
albugenia.Bila sinusoid dan trabekel tadi mengembang karena berkumpulnya darah
di seluruh korpus kavernosa, maka vena-vena di sekitarnya menjadi
tertekan.Vena-vena di bawah tunica albuginea ini bergabung membentuk vena dorsalis
profunda lalu ke luar dari Corpora Cavernosa pada rongga penis ke sistem vena
yang besar dan akhirnya kembali ke jantung.
b) Skrotum
Skrotum merupakan kantung berkulit tipis yang mengelilingi dan melindungi testis.
Skrotum juga bertindak sebagai sistem pengontrol suhu untuk testis, karena agar sperma terbentuk secara normal, testis harus memiliki suhu yang sedikit lebih rendah dibandingkan dengan suhu tubuh.
Otot kremaster pada dinding skrotum akan mengendur
atau mengencang sehinnga testis menggantung lebih jauh dari tubuh (dan suhunya
menjadi lebih dingin) atau lebih dekat ke tubuh (dan suhunya menjadi lebih
hangat).
c) Testis
Testis berbentuk lonjong dengan ukuran sebesar buah zaitun dan terletak di dalam skrotum. Biasanya testis kiri agak lebih rendah dari testis kanan.
Testis menghasilkan Follicle Stimulating Hormone (FSH)
dan Luteinizing Hormone (LH) juga hormon testosterone.
Fungsi testis, terdiri dari :
a) Membentuk gamet-gamet baru yaitu spermatozoa,
dilakukan di Tubulus seminiferus.
b) Menghasilkan hormon testosteron, dilakukan oleh sel interstial (sel leydig).
b) Menghasilkan hormon testosteron, dilakukan oleh sel interstial (sel leydig).
2. Struktur
dalam alat kelamin pria
terdiri dari : vas deferens, uretra, kelenjar prostat
dan vesikula seminalis.
a) Vas deferens
Vas deferens merupakan saluran
yang membawa sperma dari epididimis. Saluran ini berjalan ke bagian
belakang prostat lalu masuk ke dalam uretra dan membentuk duktus ejakulatorius.
Struktur lainnya (misalnya pembuluh darah dan saraf) berjalan bersama-sama vas
deferens dan membentuk korda spermatika.
b) Uretra
Uretra berfungsi 2 fungsi:
- Bagian dari sistem kemih yang mengalirkan air kemih
dari kandung kemih
- Bagian dari sistem reproduksi yang mengalirkan
semen.
c) Kelenjar
Prostat
Kelenjar prostat terletak di bawah kandung kemih di
dalam pinggul dan mengelilingi bagian tengah dari uretra. Biasanya ukurannya
sebesar walnut dan akan membesar sejalan dengan pertambahan usia.
Prostat mengeluarkan sekeret cairan yang bercampur
secret dari testis, perbesaran prostate akan membendung uretra dan menyebabkan
retensi urin. Kelenjar prostat, merupakan suatu kelenjar yang terdiri dari
30-50 kelenjar yang terbagi atas 4 lobus yaitu:
-
Lobus posterior
-
Lobus lateral
-
Lobus anterior
-
Lobus medial
Fungsi Prostat:
Menambah cairan alkalis pada cairan seminalis yang
berguna untuk menlindungi spermatozoa terhadap sifat asam yang terapat pada
uretra dan vagina. Di bawah kelenjar ini terdapat Kelenjar Bulbo Uretralis yang
memilki panjang 2-5 cm. fungsi hampir sama dengan kelenjar prostat.
d) Vesikula
seminalis.
Prostat dan vesikula seminalis menghasilkan cairan
yang merupakan sumber makanan bagi sperma. Cairan ini merupakan bagian terbesar
dari semen. Cairan lainnya yang membentuk semen berasal dari vas deferens dan
dari kelenjar lendir di dalam kepala penis.
Fungsi Vesika seminalis :
Mensekresi cairan basa yang mengandung nutrisi yang
membentuk sebagian besar cairan semen.
3. Duktus
Duktuli
a) Epididimis
Merupakan saluran halus yang panjangnya ± 6 cm terletak sepanjang atas tepi dan belakang dari testis. Epididimis terdiri dari kepala yang terletak di atas katup kutup testis, badan dan ekor epididimis sebagian ditutupi oleh lapisan visceral, lapisan ini pada mediastinum menjadi lapisan parietal.
Saluran epididimis dikelilingi oleh jaringan ikat,
spermatozoa melalui duktuli eferentis merupakan bagian dari kaput (kepala)
epididimis. Duktus eferentis panjangnya ± 20 cm, berbelok-belok dan membentuk
kerucut kecil dan bermuara di duktus epididimis tempat spermatozoa disimpan,
masuk ke dalam vas deferens
Fungsi dari epididimis yaitu sebagai saluran penhantar
testis, mengatur sperma sebelum di ejakulasi, dan memproduksi semen.
b) Duktus Deferens
Merupakan kelanjutan dari epididimis ke kanalis inguinalis, kemudian duktus ini berjalan masuk ke dalam rongga perut terus ke kandung kemih, di belakang kandung kemih akhirnya bergabung dengan saluran vesika seminalis dan selanjtnya membentuk ejakulatorius dan bermuara di prostate. Panjang duktus deferens 50-60 cm.
c) Uretra
Uretra berfungsi 2 fungsi:
- Bagian dari sistem kemih yang mengalirkan air kemih
dari kandung kemih
- Bagian dari sistem reproduksi yang mengalirkan
semen.
4. Bangunan
Penyokong atau Penyambung
Funikulus Spermatikus
Bagian penyambung yang berisi duktus seminalis,
pembuluh limfe, dan serabut-serabut saraf.
C. Fisiologi Sistem Reproduksi Pria
1. Hormon
pada Laki-laki
a.
FSH
Menstimulir spematogenesis.
Menstimulir spematogenesis.
b.
LH
Menstimulir Sel Interstitiil Leydig untuk memproduksi Testosteron.
Menstimulir Sel Interstitiil Leydig untuk memproduksi Testosteron.
- Testosteron
Bertanggung jawab dalam perubahan fisik laki-laki terutama organ seks sekundernya.
Efek hormon testoteron pada pria:
Sebelum lahir:
a. Maskulinasi saluran reproduksi dan genital eksterna
b. Mendorong penurunan testis ke skrotum
Efek reproduksi
1.
Pertumbuhan
dan pematangan organ reproduksi
2.
Penting
dalam spermatogenesis
3.
Pertumbuhan
tanda kelamin sekunder
2.
Spermatogenesis
Spermatogenesis adalah
perkembangan spermatogonia menjadi spermatozoa. Berlangsung 64 hari.
Spermatogonia berkembang menjadi spermatozit primer. Spermatozit primer menjadi spermatozit sekunder. Spermatozit sekunder
berkembang menjadi spermatid. Tahap akhir spermatogenesis adalah pematangan
spermatid menjadi spermatozoa. Ukuran spermatozoa adalah 60 mikron. Spermatozoa
terdiri dari kepala, badan dan ekor.
Saluran
Reproduksi (Kelamin) Pria
Sperma
yang dihasilkan oleh testes akan keluar melalui saluran kelamin, yang terdiri
atas:
Epididimis
yaitu saluran yang keluar dari testis. Saluran ini panjang dan berkelokkelok di dalamskrotum. Setiap testis
mempunyai satu epididimis. Oleh sebab itu, epididimis manusia berjumlahsepasang
kanan dan kiri. Di dalam epididimis ini sperma disimpan untuk sementara waktu,
dan disinilah sperma menjadi masak dan dapat bergerak menuju saluran berikutnya,
yaitu vas deferens.
Vas
Deferens merupakan saluran lanjutan dari epididimis. Kalau epididimis merupakan
saluran yang berkelok- kelok maka vas deferens merupakan saluran lurus dan
mengarah ke atas. Bagian ujungnya terdapat di dalam kelenjar prostat. Fungsi
vas deferens ini adalah untuk jalanya (mengangkut) sperma dari epididimis
menuju ke kantong sperma atau vesikula seminalis.
Saluran
Ejakulasi merupakan saluran pendek yang menghubungkan kantong semen dengan
uretra. Saluran ini mempunyai keistimewaan, yaitu mampu menyemrotkan sperma
tinggi masuk ke uretra dan selanjutnya keluar.
Uretra
adalah saluran yang terdapat di dalam penis. Uretra merupakan saluran akhir
dari saluran reproduksi. Uretra terdapat di dalam penis. Saluran ini mempunyai
dua fungsi, yaitu : (1) sebagai alat pengeluaran, yaitu saluran untuk membuang
urine keluar tubuh serta (2) sebagai saluran kelamin, yaitu sebagai saluran
semen dari kantong mani.
-
Kelenjar Kelamin
Disamping testis (gonad) dan slauran kelamin, alat
kelamin manusia juga di lengkapi kelenjar- kelenjar kelamin. Kelenjar ini
bertugas memproduksi getah- getah kelamin. Kelenjar tersebut terdiri atas :
Vesikula Seminalis disebut kantong mani atau kantong
semen. Jumlahnya sepasang, tetapi terikat menjadi satu kantong. Dinding
vesikula seminalis dapat menghasilkan getah berwarna kekuningan yang banyak
mengandung zat getah kelamin. Cairan
ini yang mencukupi kebutuhan makanan bagi sel- sel sperma.
Kelenjar Prostat menghasilkan getah yang dialirkan ke
saluran sperma.
Kelenjar Bulbouretra (Cowper) menghasilkan getah yang
dialirkan ke uretra. Getah yang dihasilkan berupa lendir.
Sperma yang dihasilkan oleh testis, setelah bercampur
dengan getah- getah dari kelenjar kelamin akan membentuk suatu komponen yang
disebut semen. Pada
saat terjadi perkawinan (kopulasi), semen dipancarkan keluar melalui uretra.
Gangguan Sistem Reproduksi
Pria
Gonorhea (Kencing Nanah)
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae dan ditularkan terutama melalui hubungan seksual.Bakteri ini selain menimbulkan radang pada organ reproduksi (vagina, saluran Fallopii, epididimis, kelenjar prostat), juga dapat menimbulkan radang pada saluran kemih, mata, persendian, dan selaput otak.Kalau tidak segera diobati, penyakit ini dapat menyebabkan kemandulan.Penyakit ini dapat menular dari seorang ibu yang terinfeksi kepada bayi yang dilahirkannya.Beberapa bayi menjadi buta karenanya.
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae dan ditularkan terutama melalui hubungan seksual.Bakteri ini selain menimbulkan radang pada organ reproduksi (vagina, saluran Fallopii, epididimis, kelenjar prostat), juga dapat menimbulkan radang pada saluran kemih, mata, persendian, dan selaput otak.Kalau tidak segera diobati, penyakit ini dapat menyebabkan kemandulan.Penyakit ini dapat menular dari seorang ibu yang terinfeksi kepada bayi yang dilahirkannya.Beberapa bayi menjadi buta karenanya.
Herpes Genital
Penyakit ini disebabkan oleh virus herpes simpleks serotipe 2 dan ditularkan melalui hubungan seksual.Virus ini selain menyerang organ-organ reproduksi laki-laki dan perempuan, juga menyerang kulit.Sekarang sudah diketahui bahwa ada hubungan antara infeksi virus herpes dan kanker leher rahim.
Penyakit ini disebabkan oleh virus herpes simpleks serotipe 2 dan ditularkan melalui hubungan seksual.Virus ini selain menyerang organ-organ reproduksi laki-laki dan perempuan, juga menyerang kulit.Sekarang sudah diketahui bahwa ada hubungan antara infeksi virus herpes dan kanker leher rahim.
Hipogonadisme
- Hipogonadisme adalah penurunan fungsi testis yang disebabkan oleh gangguan interaksi hormon, seperti hormon androgen dan testoteron.
- Gangguan ini menyebabkan infertilitas, impotensi dan tidak adanya tanda-tanda kepriaan.
- Penanganan dapat dilakukan dengan terapi hormon.
Kriptorkidisme
- Kriptorkidisme adalah kegagalan dari satu atau kedua testis untuk turun dari rongga abdomen ke dalam skrotum pada waktu bayi.
- Hal tersebut dapat ditangani dengan pemberian hormon human chorionic gonadotropin untuk merangsang terstoteron.
- Jika belum turun juga, dilakukan pembedahan.
Uretritis
- Uretritis adalah peradangan uretra dengan gejala rasa gatal pada penis dan sering buang air kecil.
- Organisme yang paling sering menyebabkan uretritis adalah Chlamydia trachomatis, Ureplasma urealyticum atau virus herpes.
Prostatitis
- Prostatitis adalah peradangan prostat.
- Penyebabnya dapat berupa bakteri, seperti Escherichia coli maupun bukan bakteri.
Epididimitis
- Epididimitis adalah infeksi yang sering terjadi pada saluran reproduksi pria. Organisme penyebab epididimitis adalah E. coli dan Chlamydia.
Orkitis
- Orkitis adalah peradangan pada testis yang disebabkan oleh virus parotitis.
- Jika terjadi pada pria dewasa dapat menyebabkan infertilitas.
Aids
AIDS merupakan singkatan dari Acquired Immttne Deficiency Syndrome (sindrom hilangnya kekebalan karena bentukan). Penyakit ini disebabkan oleh virus HIV (Human Immtmodeficiency Virus).Sampai sekarang, penyakit mematikan ini belum ada obatnya. Orang yang terinfeksi virus HIV tidak langsung menderita AIDS. Penyakit ini baru terlihat setelah enam bulan sampai lima tahun, bergantung pada ketahanan tubuh seseorang. Penyakit ini menyerang sel-sel darah putih yang merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh.Akibatnya, jika terinfeksi kuman tertentu yang bagi orang biasa tidak membahayakan.penderita AIDS dapat meninggal. Kita tidak perlu panik menghadapi penyakit ini jika mengetahui cara penularannya. Tidak seperti influenza yang penularannya melalui udara, penyakit ini menular melalui cairan tubuh.Menghirup udaradi sekitar penderita AIDS atau bersalaman dengan penderita AIDS, tidak menyebabkan tertular. AIDS dapat menular melalui transfusi darah dari penderitaAIDS, melalui jarum suntik yang pernah dipakai penderita AIDS, dan berhubungan seksual dengan penderita AIDS. Bayi yang dikandung ibu penderita AIDS kemungkinan juga dapat tertular.
AIDS merupakan singkatan dari Acquired Immttne Deficiency Syndrome (sindrom hilangnya kekebalan karena bentukan). Penyakit ini disebabkan oleh virus HIV (Human Immtmodeficiency Virus).Sampai sekarang, penyakit mematikan ini belum ada obatnya. Orang yang terinfeksi virus HIV tidak langsung menderita AIDS. Penyakit ini baru terlihat setelah enam bulan sampai lima tahun, bergantung pada ketahanan tubuh seseorang. Penyakit ini menyerang sel-sel darah putih yang merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh.Akibatnya, jika terinfeksi kuman tertentu yang bagi orang biasa tidak membahayakan.penderita AIDS dapat meninggal. Kita tidak perlu panik menghadapi penyakit ini jika mengetahui cara penularannya. Tidak seperti influenza yang penularannya melalui udara, penyakit ini menular melalui cairan tubuh.Menghirup udaradi sekitar penderita AIDS atau bersalaman dengan penderita AIDS, tidak menyebabkan tertular. AIDS dapat menular melalui transfusi darah dari penderitaAIDS, melalui jarum suntik yang pernah dipakai penderita AIDS, dan berhubungan seksual dengan penderita AIDS. Bayi yang dikandung ibu penderita AIDS kemungkinan juga dapat tertular.
Meskipun
banyak penyakit yang dapat menyerang organ-organ reproduksi. Sebenarnya
sebagian besar dapat dicegah dengan menjaga kebersihan secara umum dan
kebersihan organ-organ reproduksi. Jamur yang menyukai tempat lembap dapat
dihindari dengan selalu menjaga daerah perineum (selangkangan) selalu kering.
Rasa gatal dapat dikurangi dengan mengenakan celana dari bahan katun. Cara
pencegahan yang lain adalah tidak membiasakan bertukar handuk atau pakaian.
Selain kebersihan diri. lingkungan juga perlu dijaga kebersihannya. misalnya
selalu mencuci selimut atau alas tidur.
BAB III
Kesimpulan
Jadi, sistem
reproduksi pria terdiri dari :
1. Organ-organ reproduksi
a. Organ reproduksi bagian dalam : testis,
saluran pengeluaran, dan kelenjar aksesoris.
b. Organ reproduksi bagian luar : penis dan
skrotum.
2.
Hormon pada
Laki-laki
a.
FSH
Menstimulir spematogenesis
Menstimulir spematogenesis
b.
LH
Menstimulir Sel Interstitiil Leydig untuk memproduksi Testosteron.
Menstimulir Sel Interstitiil Leydig untuk memproduksi Testosteron.
c.
Testosteron
Bertanggung jawab dalam perubahan fisik laki-laki terutama organ seks sekundernya.
Bertanggung jawab dalam perubahan fisik laki-laki terutama organ seks sekundernya.
Efek hormon testoteron pada pria:
Sebelum lahir:
a. Maskulinasi saluran reproduksi dan genital eksterna
b. Mendorong penurunan testis ke skrotum
Efek reproduksi
4.
Pertumbuhan
dan pematangan organ reproduksi
5.
Penting
dalam spermatogenesis
6.
Pertumbuhan
tanda kelamin sekunder
Gangguan/kelainan
yang terjadi pada alat kelamin pria diantaranya adalah Hipogonadisme, Kriptorkidisme, Uretritis, Epididimitis, Orkitis, Aids, gonorhea,
dan lain-lain.
Daftar pustaka
Ganong, William F. 2001. Fisiologi
Kedokteran. Jakarta : EGC.
Lauralee, Sherwood. 2001. Fisiologi Manusia
dari Sel ke Sistem. Jakarta : EGC.
Pearce, Evelyn C. 2002. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: Gramedia
Setiadi. 2007. Anatomi & Fisiologi Manusia. Surabaya : Graha Ilmu.
Sherwood, Lauralee. 1996. Fisiologi Manusia.
Jakarta: ECG.
wowwwwww.... like...
BalasHapusapa yang di like m rian??
Hapus