VITAMIN
BAB I
PENDAHULUAN
Allah
SWT berfirman yang aritnya:”Maka
hendaknya manusia memperhatikan makanannya!” (QS. Abasa (80) : 24). Anjuran
yang jelas dari Al-Qur’an adalah hendaklah manusia memperhatikan makanan dan
minumannya dalam jumlah secukupnya, tidak kekurangan dan tidak berlebihan,
serta makanannya itu dipilih dari bahan makanan yang halal dan thayyib.Thayyib
dalam hal kandungan gizi dan vitamin nya.
Iklan
tentang produk multivitamin, baik untuk anak maupun dewasa sangat mudah kita
temukan sehari-hari di TV.Benarkah kita memang membutuhkan aneka produk
tersebut?Seberapa banyak kita memerlukan vitamin setiap harinya?Darimana kita
bisa memperolehnya? Makalah kali ini akan mengupas tentang vitamin lebih dekat.
Tidak
seperti karbohidrat, lemak, atau protein; vitamin tidak menghasilkan energi
(kalori), tetapi vitamin sangat vital untuk berbagai reaksi metabolisme dalam
tubuh. Vitamin membantu berbagai proses kimia dalam tubuh, termasuk bagaimana
mengubah makanan menjadi energi. Ada sedikitnya 13 macam vitamin yang
diperlukan untuk mencapai tingkat kesehatan yang optimal.Mereka terbagi menjadi
dua golongan besar, yaitu vitamin yang larut dalam air (Vit B kompleks dan Vit
C) dan yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan K).
Vitamin
larut dalam lemak : memerlukan adanya lemak untuk bisa diserap dalam tubuh dan
kemudian diedarkan seluruh tubuh, dan dapat disimpan dalam (lemak) tubuh.
Sedangkan vitamin yang larut dalam air lebih mudah diabsorbsi dan dikeluarkan
dari dalam tubuh, dan tidak disimpan dalam tubuh.Kelebiahan atau kekurangan
vitamin dapat menimbulkan penyakit pada manusian.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Vitamin
Vitamin (bahasa Inggris: vital amine, vitamin) adalah
sekelompok senyawa organik amina berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi
vital dalam metabolisme setiap organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh
tubuh.
Istilah “vitamine” digunakan oleh Casmir Funk pada tahun
1912 `yang meneliti tentang penyakit beri-beri. Nama ini berasal dari gabungan kata bahasa
Latin vita yang artinya "hidup" dan amina (amine)
yang mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom nitrogen (N), karena
pada awalnya vitamin dianggap demikian (Muchtadi.2009:36).
Atas dasar kelarutannya, vitamin
dibedakan menjadi 2, yaitu:
- Vitamin larut dalam lemak (A, D, E, K), dan
- Vitamin larut dalam air (B dan C).
Prekusor (pembentuk) vitamin dikenal
dengan sebutan provitamin, yaitu senyawa yang secara kimia mirip dengan bentuk
aktif biologisnya (yaitu vitamin), tetapi tidak dapat berfungsi seelum tubuh
mengubahnya menjadi bentuk aktifnya. Konversi provitamin menjadi vitamin
terjadi pada bagian tubuh yang berbeda akan mempunyai efesiensi yang berbeda
pula, tergantung pada jenis vitamin masing-masing. Sebagai contoh, beta-karoten
diubah menjadi vitamin A di dalam dinding usus (Muchtadi.2009:36).
Kebanyakan vitamin-vitamin ini tidak
dapat disintesis oleh tubuh. Beberapa di antaranya masih dapat dibentuk oleh
tubuh, namun kecepatan pembentukannya sangat kecil sehingga jumlah yang
terbentuk tidak dapat memenuhi kebutuhan tubuh. Oleh karenanya tubuh harus
memperoleh vitamin dari makanan sehari-hari.
Beberapa macam vitamin berfungsi
sebagai ko-enzim, yaitu senyawa yang membantu fungsi enzim. Skema 1 memberikan
contoh beberapa vitmin sebagai ko-enzim pada enzim-enzim yang diperlukan untuk
memperoleh energi baik dari karbohidrat, atau sintesis lemak dan protein.
Tabel sifat-sifat umum vitamin larut lemak dan vitamin
larut air.
Vitamin larut lemak
|
Vitamin larut air
|
Larut dalam lemakdan pelarut lemak
|
Larut
dalam air
|
Kelebihan konsumsi dari yang dibutuhkan disimpan dalam
tubuh
|
Simpanan
sebagai kelebihan kebutuhan sangat sedikit
|
Dikeluarkan dalam jumlah sedikit malalui empedu
|
Dikeluarkan
melalui urin
|
Gejala defisiensi berkembang lambat
|
Gejala
defisiensi sering terjadi dengan cepat
|
Tidak perlu selalu ada dalam makanan sehari-hari
|
Harus
ada dalam makan sehari-hari
|
Mempunyai prekursor atau provitamin
|
Umumnya
tidak mempunyai provitamin
|
Hanya mengandung unsur C,H dan O
|
Selain
C,H dan O mengandung N kadang-kadang S dan Co
|
Diabsorbsi melalui sistem limfe
|
Diabsorbse
melalui vena porta
|
Hanya dibutuhkan organisme kompleks
|
Dibutuhkan
organisme kompleks dan sederhana
|
Beberapa jenis berfifat toksik pada jumlah relatif
rendah (6-10 x KGA)*)
|
Bersisat
toksik pda dosis tinggi/megadosis (>10 x KGA)
|
Table
1.Kecukupan Gizi yang Dianjurkan
(Almatsier.2001:152).
Vitamin
dapat berperan secara bersama–sama dalam mengatur fungsi tubuh, misalnya
memacu dan memelihara :Pertumbuhan,
Reproduksi, Kesehatan dan
kekuatan tubuh, Stabilitas sistem syaraf,Selera makan, Pencernaan, Penggunaan
zat-zat makanan lainnya. Selain itu vitamin berperan sebagai
antioksidan, yakni zat untuk menghindari terjadinya radikal bebas (free
radikal bebas).
B.
Jenis-jenis
Vitamin
1.
Vitamin A
Vitamin A terdiri
dari 3 biomolekul aktif, yaitu retinol, retinal (retinaldehyde) dan retinoic
acid.
Vitamin A, yang juga dikenal dengan nama retinol, merupakan vitamin yang
berperan dalam pembentukkan indra penglihatan yang baik, terutama di malam
hari, dan sebagai salah satu komponen penyusun pigmen mata di retina. Selain
itu, vitamin ini juga berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan
imunitas tubuh. Vitamin ini bersifat mudah rusak oleh paparan panas, cahaya
matahari, dan udara. Sumber makanan yang banyak mengandung vitamin A, antara
lain susu, ikan, sayur-sayuran (terutama yang berwarna hijau dan kuning), dan
juga buah-buahan (terutama yang berwarna merah dan kuning, seperti cabai merah,
wortel, pisang, dan pepaya).
Apabila terjadi defisiensi vitamin A, penderita akan
mengalami rabun senja dan katarak. Selain itu, penderita defisiensi vitamin A
ini juga dapat mengalami infeksi saluran pernafasan, menurunnya daya tahan
tubuh, dan kondisi kulit yang kurang sehat. Kelebihan asupan vitamin A dapat
menyebabkan keracunan pada tubuh.Penyakit yang dapat ditimbulkan antara lain
pusing-pusing, kerontokan rambut, kulit kering bersisik, dan pingsan. Selain
itu, bila sudah dalam kondisi akut, kelebihan vitamin A di dalam tubuh juga
dapat menyebabkan kerabunan, terhambatnya pertumbuhan tubuh, pembengkakan hati,
dan iritasi kulit.
2.
Vitamin
B
Secara umum, golongan vitamin B berperan
penting dalam metabolisme di dalam tubuh, terutama dalam hal pelepasan energi
saat beraktivitas. Hal ini terkait dengan peranannya di dalam tubuh, yaitu
sebagai senyawa koenzim yang dapat meningkatkan laju reaksi metabolisme tubuh
terhadap berbagai jenis sumber energi. Beberapa jenis vitamin yang tergolong
dalam kelompok vitamin B ini juga berperan dalam pembentukan sel darah merah
(eritrosit). Sumber utama vitamin B berasal dari susu, gandum, ikan, dan
sayur-sayuran hijau.
3. Vitamin
B1
Vitamin B1, yang dikenal juga dengan nama tiamin,
merupakan salah satu jenis vitamin yang memiliki peranan penting dalam menjaga
kesehatan kulit dan membantu mengkonversi karbohidrat menjadi energi yang
diperlukan tubuh untuk rutinitas sehari-hari. Di samping itu, vitamin B1 juga
membantu proses metabolisme protein dan lemak. Bila terjadi defisiensi vitamin
B1, kulit akan mengalami berbagai gangguan, seperti kulit kering dan bersisik.
Tubuh juga dapat mengalami beri-beri, gangguan saluran pencernaan, jantung, dan
sistem saraf. Untuk mencegah hal tersebut, kita perlu banyak mengkonsumsi
banyak gandum, nasi, daging, susu, telur, dan tanaman kacang-kacangan. Bahan
makanan inilah yang telah terbukti banyak mengandung vitamin B1.
4. Vitamin
B2
Vitamin
B2 (riboflavin) banyak berperan penting dalam metabolisme di tubuh manusia. Di
dalam tubuh, vitamin B2 berperan sebagai salah satu kompenen koenzim flavin
mononukleotida (flavin mononucleotide, FMN) dan flavin adenine dinukleotida
(adenine dinucleotide, FAD). Kedua enzim ini berperan penting dalam regenerasi
energi bagi tubuh melalui proses respirasi. Vitamin ini juga berperan dalam
pembentukan molekul steroid, sel darah merah, dan glikogen, serta menyokong
pertumbuhan berbagai organ tubuh, seperti kulit, rambut, dan kuku. Sumber
vitamin B2 banyak ditemukan pada sayur-sayuran segar, kacang kedelai, kuning
telur, dan susu. Defisiensinya
dapat menyebabkan menurunnya daya tahan tubuh, kulit kering bersisik, mulut
kering, bibir pecah-pecah, dan sariawan.
5. Vitamin
B3
Vitamin B3 juga dikenal dengan istilah niasin. Vitamin
ini berperan penting dalam metabolisme karbohidrat untuk menghasilkan energi,
metabolisme lemak, dan protein. Di dalam tubuh, vitamin B3 memiliki peranan besar dalam
menjaga kadar gula darah, tekanan darah tinggi, penyembuhan migrain, dan
vertigo. Berbagai jenis senyawa racun dapat dinetralisir dengan bantuan vitamin
ini. Vitamin B3 termasuk salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan pada
makanan hewani, seperti ragi, hati, ginjal, daging unggas, dan ikan. Akan
tetapi, terdapat beberapa sumber pangan lainnya yang juga mengandung vitamin
ini dalam kadar tinggi, antara lain gandum dan kentang manis. Kekurangan
vitamin ini dapat menyebabkan tubuh mengalami kekejangan, keram otot, gangguan sistem
pencernaan, muntah-muntah, dan mual.
6. Vitamin
B5
Vitamin B5 (asam pantotenat) banyak terlibat dalam reaksi
enzimatik di dalam tubuh. Hal ini menyebabkan vitamin B5 berperan besar dalam
berbagai jenis metabolisme, seperti dalam reaksi pemecahan nutrisi makanan,
terutama lemak. Peranan lain vitamin ini adalah menjaga komunikasi yang baik
antara sistem saraf pusat dan otak dan memproduksi senyawa asam lemak, sterol,
neurotransmiter, dan hormon tubuh. Vitamin B5 dapat ditemukan dalam berbagai
jenis variasi makanan hewani, mulai dari daging, susu, ginjal, dan hati hingga
makanan nabati, seperti sayuran hijau dan kacang hijau. Seperti halnya vitamin B1 dan B2, defisiensi
vitamin B5 dapat menyebabkan kulit pecah-pecah dan bersisik. Selain itu, gangguan lain
yang akan diderita adalah keram otot serta kesulitan untuk tidur.
7.
Vitamin B6
Vitamin
B6, atau dikenal juga dengan istilah piridoksin, merupakan vitamin yang
esensial bagi pertumbuhan tubuh. Vitamin ini berperan sebagai salah satu
senyawa koenzim A yang digunakan tubuh untuk menghasilkan energi melalui jalur
sintesis asam lemak, seperti spingolipid dan fosfolipid. Selain itu, vitamin
ini juga berperan dalam metabolisme nutrisi dan memproduksi antibodi sebagai
mekanisme pertahanan tubuh terhadap antigen atau senyawa asing yang berbahaya
bagi tubuh. Vitamin ini merupakan salah satu jenis vitamin yang mudah
didapatkan karena vitamin ini banyak terdapat di dalam beras, jagung,
kacang-kacangan, daging, dan ikan. Kekurangan vitamin dalam jumlah banyak dapat
menyebabkan kulit pecah-pecah, keram otot, dan insomnia.
8. Vitamin B9
Vitamin B9
(folat)
adalah vitamin yang diperlukan untuk replikasi sel dan pertumbuhan. Vitamin ini
membantu blok bangunan berupa DNA, yang menyimpan informasi genetik tubuh, dan
membangun blok RNA, yang diperlukan untuk sintesis protein. Vitamin B9 sangat
penting untuk perkembangan janin dan regenerasi sel, seperti sel darah merah
dan sel kekebalan.Defisiensi vitamin B9 menyebabkan anemia.
Kebutuhan
vitamin B9 meningkat cukup selama kehamilan.Defisiensi
vitamin B9 selama kehamilan berhubungan dengan berat bayi lahir rendah dan
peningkatan insiden cacat tabung saraf (spina bifida). Semua wanita usia subur disarankan
mengambil suplemen sintetis vitamin B9 (asam folat)
sebesar 400 mcg per hari.
9. Vitamin
B12
Vitamin
B12 atau sianokobalamin merupakan jenis vitamin yang hanya khusus diproduksi
oleh hewan dan tidak ditemukan pada tanaman. Oleh karena itu, vegetarian sering
kali mengalami gangguan kesehatan tubuh akibat kekurangan vitamin ini. Vitamin ini banyak berperan
dalam metabolisme energi di dalam tubuh. Vitamin B12 juga termasuk dalam salah
satu jenis vitamin yang berperan dalam pemeliharaan kesehatan sel saraf,
pembentukkan molekul DNA dan RNA, pembentukkan platelet darah. Telur, hati, dan
daging merupakan sumber makanan yang baik untuk memenuhi kebutuhan vitamin B12.
Kekurangan
vitamin ini akan menyebabkan anemia (kekurangan darah), mudah lelah lesu, dan
iritasi kulit.
10. Vitamin
C
Vitamin C (asam askorbat) banyak memberikan manfaat bagi
kesehatan tubuh kita. Di dalam tubuh, vitamin C juga berperan sebagai senyawa
pembentuk kolagen yang merupakan protein penting penyusun jaringan kulit,
sendi, tulang, dan jaringan penyokong lainnya. Vitamin C merupakan senyawa
antioksidan alami yang dapat menangkal berbagai radikal bebas dari polusi di
sekitar lingkungan kita. Terkait dengan sifatnya yang mampu menangkal radikal
bebas, vitamin C dapat membantu menurunkan laju mutasi dalam tubuh sehingga
risiko timbulnya berbagai penyakit degenaratif, seperti kanker, dapat
diturunkan. Selain itu, vitamin C berperan dalam menjaga bentuk dan struktur
dari berbagai jaringan di dalam tubuh, seperti otot. Vitamin ini juga berperan
dalam penutupan luka saat terjadi pendarahan dan memberikan perlindungan lebih
dari infeksi mikroorganisme patogen. Melalui mekanisme inilah vitamin C
berperan dalam menjaga kebugaran tubuh dan membantu mencegah berbagai jenis
penyakit. Defisiensi vitamin C juga dapat menyebabkan gusi berdarah dan nyeri
pada persendian. Akumulasi vitamin C yang berlebihan di dalam tubuh dapat
menyebabkan batu ginjal, gangguan saluran pencernaan, dan rusaknya sel darah
merah.
10. Vitamin
D
Vitamin D juga merupakan salah satu jenis vitamin yang
banyak ditemukan pada makanan hewani, antara lain ikan, telur, susu, serta
produk olahannya, seperti keju. Bagian tubuh yang paling banyak dipengaruhi
oleh vitamin ini adalah tulang. Vitamin D ini dapat membantu metabolisme
kalsium dan mineralisasi tulang. Sel kulit akan segera memproduksi vitamin D
saat terkena cahaya matahari (sinar ultraviolet). Bila kadar vitamin D rendah
maka tubuh akan mengalami pertumbuhan kaki yang tidak normal, dimana betis kaki
akan membentuk huruf O dan X. Di samping itu, gigi akan mudah mengalami
kerusakan dan otot pun akan mengalami kekejangan. Penyakit lainnya adalah osteomalasia, yaitu
hilangnya unsur kalsium dan fosfor secara berlebihan di dalam tulang. Penyakit
ini biasanya ditemukan pada remaja, sedangkan pada manula, penyakit yang dapat
ditimbulkan adalah osteoporosis, yaitu kerapuhan tulang akibatnya berkurangnya
kepadatan tulang. Kelebihan vitamin D dapat menyebabkan tubuh mengalami diare,
berkurangnya berat badan, muntah-muntah, dan dehidrasi berlebihan.
11. Vitamin
E
Vitamin E berperan dalam menjaga kesehatan berbagai
jaringan di dalam tubuh, mulai dari jaringan kulit, mata, sel darah merah
hingga hati. Selain
itu, vitamin ini juga dapat melindungi paru-paru manusia dari polusi udara.
Nilai kesehatan ini terkait dengan kerja vitamin E di dalam tubuh sebagai
senyawa antioksidan alami. Vitamin E banyak ditemukan pada ikan, ayam, kuning
telur, ragi, dan minyak tumbuh-tumbuhan. Walaupun hanya dibutuhkan dalam jumlah
sedikit, kekurangan vitamin E dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang fatal
bagi tubuh, antara lain kemandulan baik bagi pria maupun wanita. Selain itu,
saraf dan otot akan mengalami gangguan yang berkepanjangan.
12. Vitamin
K
Vitamin K banyak berperan dalam pembentukan sistem
peredaran darah yang baik dan penutupan luka. Defisiensi vitamin ini akan
berakibat pada pendarahan di dalam tubuh dan kesulitan pembekuan darah saat
terjadi luka atau pendarahan. Selain itu, vitamin K juga berperan sebagai
kofaktor enzim untuk mengkatalis reaksi karboksilasi asam amino asam glutamat.
Oleh karena itu, kita perlu banyak mengkonsumsi susu, kuning telur, dan sayuran
segar yang merupakan sumber vitamin K yang baik bagi pemenuhan kebutuhan di dalam
tubuh.
C. Senyawa
Serupa Vitamin
Sel
darah merah, terbentuk sempurna oleh kontribusi vitamin B, C, dan E, serta asam
para-aminobenzoat
Selain
vitamin, tubuh juga memproduksi senyawa lain yang juga berperan dalam
kelancaran metabolisme di dalam tubuh. Senyawa ini memiliki karakteristik dan
aktivitas yang mirip dengan vitamin sehingga seringkali disebut dengan istilah
senyawa serupa vitamin (vitamin like substances). Perbedaan utamanya
dengan vitamin adalah senyawa ini diproduksi tubuh dalam jumlah yang cukup
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Beberapa senyawa ini pernah
diklasifikasikan ke dalam kelompok vitamin B kompleks karena kemiripan fungsi
dan sumber makanannya.
Kolin
(choline) merupakan salah satu senyawa yang termasuk dalam golongan
senyawa serupa vitamin. Senyawa ini dapat ditemukan di setiap sel mahluk hidup
dan berperan dalam pengaturan sistem saraf yang baik dan beberapa metabolisme
sel. Mioinositol (myoinositol) juga termasuk dalam golongan senyawa
serupa vitamin yang larut dalam air. Peranannya dalam tubuh secara spesifik
belum diketahui. Contoh lain dari senyawa serupa vitamin ini adalah asam
para-aminobenzoat (4-aminobenzoic acid, PABA) yang berperan sebagai
senyawa antioksidan dan penyusun sel darah merah. Karnitin (carnitine)
merupakan senyawa lain yang berperan dalam sistem transportasi asam lemak dan
pembentukkan otot tubuh.
D.
Kebutuhan
Vitamin pada Tubuh
Di bawah ini adalah daftar nama vitamin,
fungsi, sumber, dan kebutuhan hariannya:
Vitamin
|
Fungsi
|
Contoh
makanan sumber vitamin
|
Recompriaded
Dietary Allowance
(ages 25-50 years) |
Vitamin
A
|
memacu
pertumbuhan dan perbaikan jaringan, pembentukan tulang,k kulit, dan rambut
yang sehat. Penting untuk daya penglihatan dan integritas sistim imun.
|
Hati,
susu, dan produk-produk susu yang diperkaya vitamin A
|
3330
IU (pria)
2664 IU (wanita) |
Beta-carotene
(Diubah menjadi Vitamin A di dalam tubuh)
|
Bertindak
sebagai antioksidan, membantu melindungi dari penyakit kanker, katarak, dan
jantung.
|
Wortel,
ubi jalar, bayam, labu, brokoli, semangka, apricot
|
tidak
ada RDA
|
Vitamin
D
|
Membantu
absorpsi kalsium, membantu membangun massa tulang dan priacegah keropos
tulang. Membantu priajaga kadar kalsium dan fosfor dalam darah.
|
Sinar
matahari, produk susu yang diperkaya dengan vit D, minyak ikan, ikan tuna,
ikan salmon.
|
200
IU (usia 19-51)*
400 IU (usia 51-70)* 600 IU (usia 70+)* |
Vitamin
E
|
melindungi
sel dari radikal bebas, bertindak sebagai antioksidan, dan membantu
melindungi dari penyakit kanker, katarak, dan jantung. Dibutuhkan untuk
pertumbuhan dan perkembangan normal.
|
kacang-kacangan,
biji-bijian, gandum, margarin, minyak sayur
|
14.9
IU (pria)
11.92 IU (wanita) |
Vitamin
K
|
Perlu
untuk pembekuan darah dan kesehatan tulang.
|
sayuran
hijau, sayuran berdaun, hati
|
80
mcg (pria)
65 mcg (wanita) |
Thiamin
(B1)
|
Penting
untuk mengubah karbohidrat menjadi energi. Diperlukan untuk fungsi mormal
sistim saraf dan otot, termasuk otot jantung
|
Biji
gandum, kacang plong, biji bunga matahari
|
1.2
mg (pria)
1.1 mg (wanita) |
Riboflavin
(B2)
|
Membantu
pembentukan sel darah merah, funsgi sistim saraf, dan pelepasan energi dari
makanan. Diperlukan untuk fungsi penglihatan dan melindungi dari katarak.
|
Hati,
susu, yoghurt, jamur, biji gandum
|
1.3
mg (pria)
1.1 mg (wanita) |
Niacin
|
Memicu
pelepasan energi dari makanan dan perlu untuk fungsi saraf
|
biji
gandum, jamur, ikan tuna, salmon, ayam, daging sapi, ayam, hati, kacang
|
16 mg
(pria)
14 mg (wanita) |
Pyridoxine
(B6)
|
Penting
untuk metabolisme protein, fungsi saraf dan sistim imun. Terlibat dalam
sintesis hormone dan sel darah merah
|
Hati,
tuna, daging, bayam, pisang, kedelai, biji bunga matahari
|
Pria:
1.3 mg (usia 19-50) 1.7 mg (usia 51+) Wanita: 1.3 mg (usia 19-50) 1.5 mg (usia 51+) |
Asam
folat
|
Diperlukan
untuk pertumbuhan dan perkembangan saraf dan pembentukan sel darah merah. Mengurangi
risiko cacat saraf pada bayi, dan mengurangi risiko sakit jantung
|
sayuran
hijau berdaun, jus jeruk, daging, biji bunga matahari
|
400
mcg
|
Vitamin
B12
|
Vital
untuk pembentukan darah dan system saraf yang sehat
|
Makanan
dari organ binatang, telur, tiram
|
2.4
mcg
|
Biotin
|
Membantu
metabolisme asam lemak dan penggunaan vitamin B
|
keju,
kuning telur, butter kacang, hati
|
30
mcg*
|
Asam
pantotenat
|
Membantu
petumbuhan dan perkembangan tubuh .
|
jamur,
hati, brokoli, telur (banyak makanan lain mengandung senyawa ini)
|
5 mg*
|
Vitamin
C
|
memicu
perkembangan sel, penyembuhan luka, dan daya tahan terhadap infeksi.
Bertindak sebagai antioksidan, melindungi dari risiko kanker, penyakit
jantung, dan katarak. Meningkatkan penyerapan zat besi.
|
jeruk,
strawberry, tomat, brokoli, daun mustard, kobis, asparagus, kentang
|
60 mg
|
Table 2. (Sumber :http://zulliesikawati.wordpress.com)
BAB III
PENUTUP
- Kesimpulan
Vitamin
adalah senyawa kimia yang sangat esensial yang walaupun tersedianya dalam tubuh
dalam jumlah demikian kecil,diperlukan sekali bagi kesehatan dan pertumbuhan
tubuh yang normal.Vitamin berfungsi dalam beberapa tahap reaksi metabolism
energy , pertumbuhan , dan pemeliharaan tubuh,Pada umumnya sebagai koenzim atau
sebagai bagian dari enzim.Sebagian besar koenzim terdapat dalam bentuk apoenzim
yaitu vitamin yang terikat dengan protein .Hingga sekarang fungsi biokimia
beberapa jenis vitamin belum diketahui dengan pasti.Vitamin digolongkan menjadi
2 bagian yaitu vitamin yang larut air dan vitamin yang larut lemak.Vitamin yang
larut air yaitu Vitamin B dan C sedangkan Vitamin yang larut Lemak yaitu
Vitamin A,D,E dan K
Vitamin
ditemukan hampir pada semua makanan.Untuk mendapatkan vitamin yang dibutuhkan,
makanlah berbagai jenis makanan untuk menu sehari-hari.Masing-masing makanan
mengandung satu atau lebih jenis vitamin tertentu dengan jumlah/kandungan yang
bervariasi. Jika makanan sehari-hari kita cukup bergizi dan lengkap, tentunya
kebutuhan vitamin ini sudah tercukupi, tidak perlu menambah dengan suplemen
vitamin lagi, apalagi jika kita (atau anak-anak kita) juga suka minum susu,
yang kebanyakan telah diperkaya dengan berbagai vitamin dan mineral. Dan jangan
salah, kebanyakan vitamin juga tidak baik, bisa menyebabkan gangguan kesehatan.
Kebutuhan
harian vitamin dan mineral untuk setiap individu berbeda, tergantung pada usia
dan kondisi khusus, misalnya kondisi sakit atau hamil/menyusui. Pada kondisi
sakit, biasanya diperlukan tambahan vitamin, apalagi orang sakit biasanya malas
makan.Vitamin ditemukan hampir pada semua makanan.Untuk mendapatkan vitamin
yang dibutuhkan, makanlah berbagai jenis makanan untuk menu
sehari-hari.Masing-masing makanan mengandung satu atau lebih jenis vitamin
tertentu dengan jumlah/kandungan yang bervariasi.Jika makanan sehari-hari kita
cukup bergizi dan lengkap, tentunya kebutuhan vitamin ini sudah tercukupi,
tidak perlu menambah dengan suplemen vitamin lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, Sunita. 2004. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Gizi.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Muchtadi, Deddy. 2008. Pengantar Ilmu Gizi. Bandung: Alfabeta.
Ikawati,
Zullies.
2008. Mengenal Vitamin Lebih Dekat.
(online)( http://zulliesikawati.wordpress.com)
diakses pada 8 Oktober 2012.
Rahayu, Dwi Imbang. 2010. Vitamin.(online)(
http://imbang.staff.umm.ac.id)
diakses pada 8 oktober 2012.
0 komentar:
Posting Komentar