Senin, 27 Mei 2013

Gizi Dan Biokimia Pangan (VITAMIN)


VITAMIN
 
BAB I
PENDAHULUAN

Allah SWT berfirman yang aritnya:”Maka hendaknya manusia memperhatikan makanannya!” (QS. Abasa (80) : 24). Anjuran yang jelas dari Al-Qur’an adalah hendaklah manusia memperhatikan makanan dan minumannya dalam jumlah secukupnya, tidak kekurangan dan tidak berlebihan, serta makanannya itu dipilih dari bahan makanan yang halal dan thayyib.Thayyib dalam hal kandungan gizi dan vitamin nya.
Iklan tentang produk multivitamin, baik untuk anak maupun dewasa sangat mudah kita temukan sehari-hari di TV.Benarkah kita memang membutuhkan aneka produk tersebut?Seberapa banyak kita memerlukan vitamin setiap harinya?Darimana kita bisa memperolehnya? Makalah kali ini akan mengupas tentang vitamin lebih dekat.
Tidak seperti karbohidrat, lemak, atau protein; vitamin tidak menghasilkan energi (kalori), tetapi vitamin sangat vital untuk berbagai reaksi metabolisme dalam tubuh. Vitamin membantu berbagai proses kimia dalam tubuh, termasuk bagaimana mengubah makanan menjadi energi. Ada sedikitnya 13 macam vitamin yang diperlukan untuk mencapai tingkat kesehatan yang optimal.Mereka terbagi menjadi dua golongan besar, yaitu vitamin yang larut dalam air (Vit B kompleks dan Vit C) dan yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan K).
Vitamin larut dalam lemak : memerlukan adanya lemak untuk bisa diserap dalam tubuh dan kemudian diedarkan seluruh tubuh, dan dapat disimpan dalam (lemak) tubuh. Sedangkan vitamin yang larut dalam air lebih mudah diabsorbsi dan dikeluarkan dari dalam tubuh, dan tidak disimpan dalam tubuh.Kelebiahan atau kekurangan vitamin dapat menimbulkan penyakit pada manusian.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Vitamin
Vitamin (bahasa Inggris: vital amine, vitamin) adalah sekelompok senyawa organik amina berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh.
Istilah “vitamine” digunakan oleh Casmir Funk pada tahun 1912 `yang meneliti tentang penyakit beri-beri. Nama ini berasal dari gabungan kata bahasa Latin vita yang artinya "hidup" dan amina (amine) yang mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian (Muchtadi.2009:36).
Atas dasar kelarutannya, vitamin dibedakan menjadi 2, yaitu:
  1. Vitamin larut dalam lemak (A, D, E, K), dan
  2. Vitamin larut dalam air (B dan C).

Prekusor (pembentuk) vitamin dikenal dengan sebutan provitamin, yaitu senyawa yang secara kimia mirip dengan bentuk aktif biologisnya (yaitu vitamin), tetapi tidak dapat berfungsi seelum tubuh mengubahnya menjadi bentuk aktifnya. Konversi provitamin menjadi vitamin terjadi pada bagian tubuh yang berbeda akan mempunyai efesiensi yang berbeda pula, tergantung pada jenis vitamin masing-masing. Sebagai contoh, beta-karoten diubah menjadi vitamin A di dalam dinding usus (Muchtadi.2009:36).
Kebanyakan vitamin-vitamin ini tidak dapat disintesis oleh tubuh. Beberapa di antaranya masih dapat dibentuk oleh tubuh, namun kecepatan pembentukannya sangat kecil sehingga jumlah yang terbentuk tidak dapat memenuhi kebutuhan tubuh. Oleh karenanya tubuh harus memperoleh vitamin dari makanan sehari-hari.
Beberapa macam vitamin berfungsi sebagai ko-enzim, yaitu senyawa yang membantu fungsi enzim. Skema 1 memberikan contoh beberapa vitmin sebagai ko-enzim pada enzim-enzim yang diperlukan untuk memperoleh energi baik dari karbohidrat, atau sintesis lemak dan protein.



Tabel sifat-sifat umum vitamin larut lemak dan vitamin larut air.
Vitamin larut lemak
Vitamin larut air
Larut dalam lemakdan pelarut lemak
Larut dalam air
Kelebihan konsumsi dari yang dibutuhkan disimpan dalam tubuh
Simpanan sebagai kelebihan kebutuhan sangat sedikit
Dikeluarkan dalam jumlah sedikit malalui empedu
Dikeluarkan melalui urin
Gejala defisiensi berkembang lambat
Gejala defisiensi sering terjadi dengan cepat
Tidak perlu selalu ada dalam makanan sehari-hari
Harus ada dalam makan sehari-hari
Mempunyai prekursor atau provitamin
Umumnya tidak mempunyai provitamin
Hanya mengandung unsur C,H dan O
Selain C,H dan O mengandung N kadang-kadang S dan Co
Diabsorbsi melalui sistem limfe
Diabsorbse melalui vena porta
Hanya dibutuhkan organisme kompleks
Dibutuhkan organisme kompleks dan sederhana
Beberapa jenis berfifat toksik pada jumlah relatif rendah (6-10 x KGA)*)
Bersisat toksik pda dosis tinggi/megadosis (>10 x KGA)
Table 1.Kecukupan Gizi yang Dianjurkan (Almatsier.2001:152).
Vitamin  dapat berperan secara bersama–sama dalam mengatur fungsi tubuh, misalnya  memacu dan memelihara :Pertumbuhan,  Reproduksi,  Kesehatan dan kekuatan tubuh, Stabilitas sistem syaraf,Selera makan, Pencernaan, Penggunaan zat-zat makanan lainnya. Selain itu vitamin berperan sebagai antioksidan, yakni zat untuk menghindari terjadinya  radikal bebas (free radikal bebas).

B.     Jenis-jenis Vitamin
1.      Vitamin A
Vitamin A terdiri dari 3 biomolekul aktif, yaitu retinol, retinal (retinaldehyde) dan retinoic acid. Vitamin A, yang juga dikenal dengan nama retinol, merupakan vitamin yang berperan dalam pembentukkan indra penglihatan yang baik, terutama di malam hari, dan sebagai salah satu komponen penyusun pigmen mata di retina. Selain itu, vitamin ini juga berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan imunitas tubuh. Vitamin ini bersifat mudah rusak oleh paparan panas, cahaya matahari, dan udara. Sumber makanan yang banyak mengandung vitamin A, antara lain susu, ikan, sayur-sayuran (terutama yang berwarna hijau dan kuning), dan juga buah-buahan (terutama yang berwarna merah dan kuning, seperti cabai merah, wortel, pisang, dan pepaya).
            Apabila terjadi defisiensi vitamin A, penderita akan mengalami rabun senja dan katarak. Selain itu, penderita defisiensi vitamin A ini juga dapat mengalami infeksi saluran pernafasan, menurunnya daya tahan tubuh, dan kondisi kulit yang kurang sehat. Kelebihan asupan vitamin A dapat menyebabkan keracunan pada tubuh.Penyakit yang dapat ditimbulkan antara lain pusing-pusing, kerontokan rambut, kulit kering bersisik, dan pingsan. Selain itu, bila sudah dalam kondisi akut, kelebihan vitamin A di dalam tubuh juga dapat menyebabkan kerabunan, terhambatnya pertumbuhan tubuh, pembengkakan hati, dan iritasi kulit.

2.      Vitamin B
Secara umum, golongan vitamin B berperan penting dalam metabolisme di dalam tubuh, terutama dalam hal pelepasan energi saat beraktivitas. Hal ini terkait dengan peranannya di dalam tubuh, yaitu sebagai senyawa koenzim yang dapat meningkatkan laju reaksi metabolisme tubuh terhadap berbagai jenis sumber energi. Beberapa jenis vitamin yang tergolong dalam kelompok vitamin B ini juga berperan dalam pembentukan sel darah merah (eritrosit). Sumber utama vitamin B berasal dari susu, gandum, ikan, dan sayur-sayuran hijau.

3.      Vitamin B1
Vitamin B1, yang dikenal juga dengan nama tiamin, merupakan salah satu jenis vitamin yang memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan membantu mengkonversi karbohidrat menjadi energi yang diperlukan tubuh untuk rutinitas sehari-hari. Di samping itu, vitamin B1 juga membantu proses metabolisme protein dan lemak. Bila terjadi defisiensi vitamin B1, kulit akan mengalami berbagai gangguan, seperti kulit kering dan bersisik. Tubuh juga dapat mengalami beri-beri, gangguan saluran pencernaan, jantung, dan sistem saraf. Untuk mencegah hal tersebut, kita perlu banyak mengkonsumsi banyak gandum, nasi, daging, susu, telur, dan tanaman kacang-kacangan. Bahan makanan inilah yang telah terbukti banyak mengandung vitamin B1.

4.      Vitamin B2
Vitamin B2 (riboflavin) banyak berperan penting dalam metabolisme di tubuh manusia. Di dalam tubuh, vitamin B2 berperan sebagai salah satu kompenen koenzim flavin mononukleotida (flavin mononucleotide, FMN) dan flavin adenine dinukleotida (adenine dinucleotide, FAD). Kedua enzim ini berperan penting dalam regenerasi energi bagi tubuh melalui proses respirasi. Vitamin ini juga berperan dalam pembentukan molekul steroid, sel darah merah, dan glikogen, serta menyokong pertumbuhan berbagai organ tubuh, seperti kulit, rambut, dan kuku. Sumber vitamin B2 banyak ditemukan pada sayur-sayuran segar, kacang kedelai, kuning telur, dan susu. Defisiensinya dapat menyebabkan menurunnya daya tahan tubuh, kulit kering bersisik, mulut kering, bibir pecah-pecah, dan sariawan.


5.      Vitamin B3
Vitamin B3 juga dikenal dengan istilah niasin. Vitamin ini berperan penting dalam metabolisme karbohidrat untuk menghasilkan energi, metabolisme lemak, dan protein. Di dalam tubuh, vitamin B3 memiliki peranan besar dalam menjaga kadar gula darah, tekanan darah tinggi, penyembuhan migrain, dan vertigo. Berbagai jenis senyawa racun dapat dinetralisir dengan bantuan vitamin ini. Vitamin B3 termasuk salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan pada makanan hewani, seperti ragi, hati, ginjal, daging unggas, dan ikan. Akan tetapi, terdapat beberapa sumber pangan lainnya yang juga mengandung vitamin ini dalam kadar tinggi, antara lain gandum dan kentang manis. Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan tubuh mengalami kekejangan, keram otot, gangguan sistem pencernaan, muntah-muntah, dan mual.

6.      Vitamin B5
Vitamin B5 (asam pantotenat) banyak terlibat dalam reaksi enzimatik di dalam tubuh. Hal ini menyebabkan vitamin B5 berperan besar dalam berbagai jenis metabolisme, seperti dalam reaksi pemecahan nutrisi makanan, terutama lemak. Peranan lain vitamin ini adalah menjaga komunikasi yang baik antara sistem saraf pusat dan otak dan memproduksi senyawa asam lemak, sterol, neurotransmiter, dan hormon tubuh. Vitamin B5 dapat ditemukan dalam berbagai jenis variasi makanan hewani, mulai dari daging, susu, ginjal, dan hati hingga makanan nabati, seperti sayuran hijau dan kacang hijau. Seperti halnya vitamin B1 dan B2, defisiensi vitamin B5 dapat menyebabkan kulit pecah-pecah dan bersisik. Selain itu, gangguan lain yang akan diderita adalah keram otot serta kesulitan untuk tidur.

7.      Vitamin B6
Vitamin B6, atau dikenal juga dengan istilah piridoksin, merupakan vitamin yang esensial bagi pertumbuhan tubuh. Vitamin ini berperan sebagai salah satu senyawa koenzim A yang digunakan tubuh untuk menghasilkan energi melalui jalur sintesis asam lemak, seperti spingolipid dan fosfolipid. Selain itu, vitamin ini juga berperan dalam metabolisme nutrisi dan memproduksi antibodi sebagai mekanisme pertahanan tubuh terhadap antigen atau senyawa asing yang berbahaya bagi tubuh. Vitamin ini merupakan salah satu jenis vitamin yang mudah didapatkan karena vitamin ini banyak terdapat di dalam beras, jagung, kacang-kacangan, daging, dan ikan. Kekurangan vitamin dalam jumlah banyak dapat menyebabkan kulit pecah-pecah, keram otot, dan insomnia.

8.      Vitamin B9
Vitamin B9 (folat) adalah vitamin yang diperlukan untuk replikasi sel dan pertumbuhan. Vitamin ini membantu blok bangunan berupa DNA, yang menyimpan informasi genetik tubuh, dan membangun blok RNA, yang diperlukan untuk sintesis protein. Vitamin B9 sangat penting untuk perkembangan janin dan regenerasi sel, seperti sel darah merah dan sel kekebalan.Defisiensi vitamin B9 menyebabkan anemia.
Kebutuhan vitamin B9 meningkat cukup selama kehamilan.Defisiensi vitamin B9 selama kehamilan berhubungan dengan berat bayi lahir rendah dan peningkatan insiden cacat tabung saraf (spina bifida). Semua wanita usia subur disarankan mengambil suplemen sintetis vitamin B9 (asam folat) sebesar 400 mcg per hari.
9.      Vitamin B12
Vitamin B12 atau sianokobalamin merupakan jenis vitamin yang hanya khusus diproduksi oleh hewan dan tidak ditemukan pada tanaman. Oleh karena itu, vegetarian sering kali mengalami gangguan kesehatan tubuh akibat kekurangan vitamin ini. Vitamin ini banyak berperan dalam metabolisme energi di dalam tubuh. Vitamin B12 juga termasuk dalam salah satu jenis vitamin yang berperan dalam pemeliharaan kesehatan sel saraf, pembentukkan molekul DNA dan RNA, pembentukkan platelet darah. Telur, hati, dan daging merupakan sumber makanan yang baik untuk memenuhi kebutuhan vitamin B12. Kekurangan vitamin ini akan menyebabkan anemia (kekurangan darah), mudah lelah lesu, dan iritasi kulit.

10.  Vitamin C
Vitamin C (asam askorbat) banyak memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh kita. Di dalam tubuh, vitamin C juga berperan sebagai senyawa pembentuk kolagen yang merupakan protein penting penyusun jaringan kulit, sendi, tulang, dan jaringan penyokong lainnya. Vitamin C merupakan senyawa antioksidan alami yang dapat menangkal berbagai radikal bebas dari polusi di sekitar lingkungan kita. Terkait dengan sifatnya yang mampu menangkal radikal bebas, vitamin C dapat membantu menurunkan laju mutasi dalam tubuh sehingga risiko timbulnya berbagai penyakit degenaratif, seperti kanker, dapat diturunkan. Selain itu, vitamin C berperan dalam menjaga bentuk dan struktur dari berbagai jaringan di dalam tubuh, seperti otot. Vitamin ini juga berperan dalam penutupan luka saat terjadi pendarahan dan memberikan perlindungan lebih dari infeksi mikroorganisme patogen. Melalui mekanisme inilah vitamin C berperan dalam menjaga kebugaran tubuh dan membantu mencegah berbagai jenis penyakit. Defisiensi vitamin C juga dapat menyebabkan gusi berdarah dan nyeri pada persendian. Akumulasi vitamin C yang berlebihan di dalam tubuh dapat menyebabkan batu ginjal, gangguan saluran pencernaan, dan rusaknya sel darah merah.

10.  Vitamin D
Vitamin D juga merupakan salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan pada makanan hewani, antara lain ikan, telur, susu, serta produk olahannya, seperti keju. Bagian tubuh yang paling banyak dipengaruhi oleh vitamin ini adalah tulang. Vitamin D ini dapat membantu metabolisme kalsium dan mineralisasi tulang. Sel kulit akan segera memproduksi vitamin D saat terkena cahaya matahari (sinar ultraviolet). Bila kadar vitamin D rendah maka tubuh akan mengalami pertumbuhan kaki yang tidak normal, dimana betis kaki akan membentuk huruf O dan X. Di samping itu, gigi akan mudah mengalami kerusakan dan otot pun akan mengalami kekejangan. Penyakit lainnya adalah osteomalasia, yaitu hilangnya unsur kalsium dan fosfor secara berlebihan di dalam tulang. Penyakit ini biasanya ditemukan pada remaja, sedangkan pada manula, penyakit yang dapat ditimbulkan adalah osteoporosis, yaitu kerapuhan tulang akibatnya berkurangnya kepadatan tulang. Kelebihan vitamin D dapat menyebabkan tubuh mengalami diare, berkurangnya berat badan, muntah-muntah, dan dehidrasi berlebihan.

11.  Vitamin E
Vitamin E berperan dalam menjaga kesehatan berbagai jaringan di dalam tubuh, mulai dari jaringan kulit, mata, sel darah merah hingga hati. Selain itu, vitamin ini juga dapat melindungi paru-paru manusia dari polusi udara. Nilai kesehatan ini terkait dengan kerja vitamin E di dalam tubuh sebagai senyawa antioksidan alami. Vitamin E banyak ditemukan pada ikan, ayam, kuning telur, ragi, dan minyak tumbuh-tumbuhan. Walaupun hanya dibutuhkan dalam jumlah sedikit, kekurangan vitamin E dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang fatal bagi tubuh, antara lain kemandulan baik bagi pria maupun wanita. Selain itu, saraf dan otot akan mengalami gangguan yang berkepanjangan.

12.  Vitamin K
Vitamin K banyak berperan dalam pembentukan sistem peredaran darah yang baik dan penutupan luka. Defisiensi vitamin ini akan berakibat pada pendarahan di dalam tubuh dan kesulitan pembekuan darah saat terjadi luka atau pendarahan. Selain itu, vitamin K juga berperan sebagai kofaktor enzim untuk mengkatalis reaksi karboksilasi asam amino asam glutamat. Oleh karena itu, kita perlu banyak mengkonsumsi susu, kuning telur, dan sayuran segar yang merupakan sumber vitamin K yang baik bagi pemenuhan kebutuhan di dalam tubuh.

C.    Senyawa Serupa Vitamin
Sel darah merah, terbentuk sempurna oleh kontribusi vitamin B, C, dan E, serta asam para-aminobenzoat
Selain vitamin, tubuh juga memproduksi senyawa lain yang juga berperan dalam kelancaran metabolisme di dalam tubuh. Senyawa ini memiliki karakteristik dan aktivitas yang mirip dengan vitamin sehingga seringkali disebut dengan istilah senyawa serupa vitamin (vitamin like substances). Perbedaan utamanya dengan vitamin adalah senyawa ini diproduksi tubuh dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Beberapa senyawa ini pernah diklasifikasikan ke dalam kelompok vitamin B kompleks karena kemiripan fungsi dan sumber makanannya.
Kolin (choline) merupakan salah satu senyawa yang termasuk dalam golongan senyawa serupa vitamin. Senyawa ini dapat ditemukan di setiap sel mahluk hidup dan berperan dalam pengaturan sistem saraf yang baik dan beberapa metabolisme sel. Mioinositol (myoinositol) juga termasuk dalam golongan senyawa serupa vitamin yang larut dalam air. Peranannya dalam tubuh secara spesifik belum diketahui. Contoh lain dari senyawa serupa vitamin ini adalah asam para-aminobenzoat (4-aminobenzoic acid, PABA) yang berperan sebagai senyawa antioksidan dan penyusun sel darah merah. Karnitin (carnitine) merupakan senyawa lain yang berperan dalam sistem transportasi asam lemak dan pembentukkan otot tubuh.

D.    Kebutuhan Vitamin pada Tubuh
Di bawah ini adalah daftar nama vitamin, fungsi, sumber, dan kebutuhan hariannya:
Vitamin
Fungsi
Contoh makanan sumber vitamin
Recompriaded Dietary Allowance
(ages 25-50 years)
Vitamin A
memacu pertumbuhan dan perbaikan jaringan, pembentukan tulang,k kulit, dan rambut yang sehat. Penting untuk daya penglihatan dan integritas sistim imun.
Hati, susu, dan produk-produk susu yang diperkaya vitamin A
3330 IU (pria)
2664 IU (wanita)
Beta-carotene (Diubah menjadi Vitamin A di dalam tubuh)
Bertindak sebagai antioksidan, membantu melindungi dari penyakit kanker, katarak, dan jantung.
Wortel, ubi jalar, bayam, labu, brokoli, semangka, apricot
tidak ada RDA
Vitamin D
Membantu absorpsi kalsium, membantu membangun massa tulang dan priacegah keropos tulang. Membantu priajaga kadar kalsium dan fosfor dalam darah.
Sinar matahari, produk susu yang diperkaya dengan vit D, minyak ikan, ikan tuna, ikan salmon.
200 IU (usia 19-51)*
400 IU (usia 51-70)*
600 IU (usia 70+)*
Vitamin E
melindungi sel dari radikal bebas, bertindak sebagai antioksidan, dan membantu melindungi dari penyakit kanker, katarak, dan jantung. Dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan normal.
kacang-kacangan, biji-bijian, gandum, margarin, minyak sayur
14.9 IU (pria)
11.92 IU (wanita)
Vitamin K
Perlu untuk pembekuan darah dan kesehatan tulang.
sayuran hijau, sayuran berdaun, hati
80 mcg (pria)
65 mcg (wanita)
Thiamin (B1)
Penting untuk mengubah karbohidrat menjadi energi. Diperlukan untuk fungsi mormal sistim saraf dan otot, termasuk otot jantung
Biji gandum, kacang plong, biji bunga matahari
1.2 mg (pria)
1.1 mg (wanita)
Riboflavin (B2)
Membantu pembentukan sel darah merah, funsgi sistim saraf, dan pelepasan energi dari makanan. Diperlukan untuk fungsi penglihatan dan melindungi dari katarak.
Hati, susu, yoghurt, jamur, biji gandum
1.3 mg (pria)
1.1 mg (wanita)
Niacin
Memicu pelepasan energi dari makanan dan perlu untuk fungsi saraf
biji gandum, jamur, ikan tuna, salmon, ayam, daging sapi, ayam, hati, kacang
16 mg (pria)
14 mg (wanita)
Pyridoxine (B6)
Penting untuk metabolisme protein, fungsi saraf dan sistim imun. Terlibat dalam sintesis hormone dan sel darah merah
Hati, tuna, daging, bayam, pisang, kedelai, biji bunga matahari
Pria:
1.3 mg (usia 19-50)
1.7 mg (usia 51+)
Wanita:
1.3 mg (usia 19-50)
1.5 mg (usia 51+)
Asam folat
Diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan saraf dan pembentukan sel darah merah. Mengurangi risiko cacat saraf pada bayi, dan mengurangi risiko sakit jantung
sayuran hijau berdaun, jus jeruk, daging, biji bunga matahari
400 mcg
Vitamin B12
Vital untuk pembentukan darah dan system saraf yang sehat
Makanan dari organ binatang, telur, tiram
2.4 mcg
Biotin
Membantu metabolisme asam lemak dan penggunaan vitamin B
keju, kuning telur, butter kacang, hati
30 mcg*
Asam pantotenat
Membantu petumbuhan dan perkembangan tubuh .
jamur, hati, brokoli, telur (banyak makanan lain mengandung senyawa ini)
5 mg*
Vitamin C
memicu perkembangan sel, penyembuhan luka, dan daya tahan terhadap infeksi. Bertindak sebagai antioksidan, melindungi dari risiko kanker, penyakit jantung, dan katarak. Meningkatkan penyerapan zat besi.
jeruk, strawberry, tomat, brokoli, daun mustard, kobis, asparagus, kentang
60 mg
Table 2. (Sumber :http://zulliesikawati.wordpress.com)






BAB III
PENUTUP
  1. Kesimpulan
Vitamin adalah senyawa kimia yang sangat esensial yang walaupun tersedianya dalam tubuh dalam jumlah demikian kecil,diperlukan sekali bagi kesehatan dan pertumbuhan tubuh yang normal.Vitamin berfungsi dalam beberapa tahap reaksi metabolism energy , pertumbuhan , dan pemeliharaan tubuh,Pada umumnya sebagai koenzim atau sebagai bagian dari enzim.Sebagian besar koenzim terdapat dalam bentuk apoenzim yaitu vitamin yang terikat dengan protein .Hingga sekarang fungsi biokimia beberapa jenis vitamin belum diketahui dengan pasti.Vitamin digolongkan menjadi 2 bagian yaitu vitamin yang larut air dan vitamin yang larut lemak.Vitamin yang larut air yaitu Vitamin B dan C sedangkan Vitamin yang larut Lemak yaitu Vitamin A,D,E dan K
Vitamin ditemukan hampir pada semua makanan.Untuk mendapatkan vitamin yang dibutuhkan, makanlah berbagai jenis makanan untuk menu sehari-hari.Masing-masing makanan mengandung satu atau lebih jenis vitamin tertentu dengan jumlah/kandungan yang bervariasi. Jika makanan sehari-hari kita cukup bergizi dan lengkap, tentunya kebutuhan vitamin ini sudah tercukupi, tidak perlu menambah dengan suplemen vitamin lagi, apalagi jika kita (atau anak-anak kita) juga suka minum susu, yang kebanyakan telah diperkaya dengan berbagai vitamin dan mineral. Dan jangan salah, kebanyakan vitamin juga tidak baik, bisa menyebabkan gangguan kesehatan.
Kebutuhan harian vitamin dan mineral untuk setiap individu berbeda, tergantung pada usia dan kondisi khusus, misalnya kondisi sakit atau hamil/menyusui. Pada kondisi sakit, biasanya diperlukan tambahan vitamin, apalagi orang sakit biasanya malas makan.Vitamin ditemukan hampir pada semua makanan.Untuk mendapatkan vitamin yang dibutuhkan, makanlah berbagai jenis makanan untuk menu sehari-hari.Masing-masing makanan mengandung satu atau lebih jenis vitamin tertentu dengan jumlah/kandungan yang bervariasi.Jika makanan sehari-hari kita cukup bergizi dan lengkap, tentunya kebutuhan vitamin ini sudah tercukupi, tidak perlu menambah dengan suplemen vitamin lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita. 2004. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Muchtadi, Deddy. 2008. Pengantar Ilmu Gizi. Bandung: Alfabeta.
Ikawati, Zullies. 2008. Mengenal Vitamin Lebih Dekat. (online)( http://zulliesikawati.wordpress.com) diakses pada 8 Oktober 2012.
Rahayu, Dwi Imbang. 2010. Vitamin.(online)( http://imbang.staff.umm.ac.id) diakses pada 8 oktober 2012.

0 komentar:

Posting Komentar