Disini juga ada makalah untuk perkembangan dan pertumbuhan, mata kuliah fisiologi tumbuhan,,, download
UNSUR ESENSIAL PADA TUMBUHAN DAN DEFISIENSI PADA
TUMBUHAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap organisme merupakan suatu sistem terbuka yang
berhubungan dengan lingkunganya melalui pertukaran energi dan materi secara
terus menerus. Nutrisi tumbuhan / Unsur hara merupakan komponen penting dalam pertumbuhan
tumbuhan. Unsur hara banyak tersedia dialam, sehingga tumbuhan bisa memanfaatkannya
untuk kebutuhan metabolismenya.
Berdasarkan keesensialannya unsur hara yang dibutuhkan
terbagi terbagi menjadi dua yakni unsur hara esensial dan unsur hara non-
esensial atau beneficial. Unsur beneficial adalah unsur tambahan yang tidak
dibutuhkan oleh semua tanaman, namun perannanya cukup penting pada tanaman
tertentu, misalnya jagung agar hasilnya berkualitas perlu ditambahkan unsur Al
yang bisa diberikan pupuk ALPO4 (Alumunium fosfat) dalam jumlah tertentu. Bagi
tanaman lain unsur Al justru dapat menyebabkan keracunan. Selain Al, masih ada
unsur yang tergolong non esensial, yaitu Cd, Ag, dan Pb. Unsur hara esensial
terdiri atas unsur hara makro dan mikro. Unsur hara esensial merupakan unsur
hara yang mutlak dibutuhkan tanaman dan fungsinya tidak bisa digantikan oleh
unsur lain, tidak terpenuhinya salah satu unsur hara akan mengakibatkan tanaman
tersebut tidak dapat menyelsaikan siklus hidupnya.
Dengan menggunakan hara, tanaman dapat memenuhi siklus
hidupnya. Fungsi hara tanaman tidak dapat digantikan oleh unsur lain dan
apabila tidak terdapat suatu hara tanaman, maka kegiatan metabolisme akan
terganggu atau berhenti sama sekali. Disamping itu umumnya tanaman yang
kekurangan atau ketiadaan suatu unsur hara akan menampakkan gejala pada suatu orrgan
tertentu yang spesifik yang biasa disebut gejala kekahatan.
Makalah ini khusus membahas tentang unsur-unsur hara
esensial atau nutrisi esensial yang dibutuhkan, tumbuhan untuk hidup, baik
unsur makro maupun unsur mikro. Serta gejala-gejala yang muncul pada tubuh
tumbuhan sebagai akibat dari kekurangan zat hara esensial tertentu.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dipaparkan dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut:
1.
Unsur apa saja yang tergolong
dalam unsur hara esensial ( makronutrien dan mikronutrien) pada tumbuhan?
2.
Bagaimana fungsi unsur hara
esensial pada tumbuhan?
3.
Apakah yang terjadi bila tumbuhan
kekurangan unsur hara esensial ?
C. Tujuan
Dari rumusan
masalah diatas dapat diketahui tujuan dari penulisan makalah ini yaitu sebagai
berikut :
1.
Mengetahui unsur apa saja yang
tergolong dalam unsur hara esensial ( makronutrien dan mikronutrien) pada
tumbuhan.
2.
Mengetahui bagaimana fungsi unsur
hara esensial pada tumbuhan.
3.
Mengetahui apa yang terjadi bila
tumbuhan kekurangan unsur hara esensial.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Unsur Hara Esensial Pada
Tumbuhan
Unsur
hara esensial merupakan unsur hara yang mutlak dibutuhkan tanaman dan fungsinya
tidak bisa digantikan oleh unsur lain, tidak terpenuhinya salah satu unsur hara
akan mengakibatkan tanaman tersebut tidak dapat menyelsaikan siklus hidupnya.
Suatu unsur dikatakan esensial bagi tumbuhan jika :
1.
Tumbuhan tidak dapat melengkapi
daur hidupnya (sampai menghasilkan biji yang dapat tumbuh) apabila unsur
tersebut tidk tersedia.
2.
Unsur tersebut merupakan penyusun
suatu molekul atau bagian tumbuhan yang esesnsial bagi kelangsugan hidup
tumbuhan tersebut.
Berdasarkan kriteria diatas, maka didapatkan ada 17
unsur hara esensial tumbuhan. Sebagian unsur hara esensial diperoleh tumbuhan dari
dalam tanah, yakni sebanyak 14 jenis. Tiga lainnya yakni C,H,O berasal dari
udara atau air. Daftar unsur hara esensial tersebut dapat diliihat pada table
dibawah ini.
Unsur
|
Bentuk Tersedia
|
Konsentrasi (ppm)
|
Berkecukupan (%)
|
Makronutrein
|
|||
Karbon
|
CO2
|
450000
|
45,0
|
Hydrogen
|
H2O
|
450000
|
45,0
|
Oksigen
|
O2, H2O
|
60000
|
6,0
|
Nitrogen
|
NO3-,
NH4+
|
15000
|
1,5
|
Kalium
|
K+
|
10000
|
1,0
|
Kalsium
|
Ca2+
|
5000
|
0,5
|
Magnesium
|
Mg2+
|
2000
|
0,2
|
Fosfor
|
H2PO4-,
HPO42-
|
2000
|
0,2
|
Belerang
|
SO4
|
1000
|
0,1
|
Mikronutrien
|
|||
Khlor
|
Cl-
|
100
|
0,01
|
Besi
|
Fe2+, Fe3+
|
100
|
0,01
|
Mangan
|
Mn
|
50
|
0,005
|
Boron
|
H3BO3
|
20
|
0,002
|
Seng
|
Zn2+
|
20
|
0,002
|
Tembaga
|
Cu2+
|
6
|
0,0006
|
Molibdenum
|
MoO42-
|
0,1
|
0,00001
|
Nikel
|
Ni2+
|
B. Unsur Makro Pada Tumbuhan
Makronutrien ini diperlukan oleh tumbuhan dalam jumlah
yang relative besar. Yang tergolong unsur makro/makronutrien adalah unsur
dengan konsentrasi 0,1% atau lebih. Makronutrien terdiri atas adalah C, H, O,
N, S, P, K, Ca, dan Mg.
1.
Carbon, Oksigen, Hidrogen (C, O,
H)
Carbon , Oksigen dan Hidrogen merupakan bahan baku
dalam pembentukan jaringan tubuh tanaman, berada dalam bentuk H2O (air), H2CO3
( asam karbonat) dan CO2 (gas karbondioksida). Karbon adalah unsur penting
sebagai pembangun bahan organik, karena sebagian besar bahan kering tanaman
terdiri dari bahan organik. Unsur Karbon ( C ), ini diserap tanaman dalam
bentuk gas CO2 yang selanjutnya digunakan dalam proses yang sangat penting
yaitu FOTOSINTESIS :
CO2 + H2O——– C6H12O6
tanpa gas CO2 proses tersebut akan terhambat sehingga pertumbuhan dan
produksi tanamanpun akan terhambat.
Hydrogen (H) merupakan elemen pokok pembangunan
bahan organik dan unsur H ini diserap oleh tanaman dalam bentuk H2O. Esensi
unsur ini bagi tanaman adalah pada proses fotosintesis ( CO2 + H2O C6H12O6 ) di
sini jelas terlihat bahwa, unsur H sama pentingnya dengan unsur C.
Sedangkan Oksigen ( O ) juga terdapat dalam bahan
organik sebagai atom dan termasuk pembangun bahan organik, diambil oleh tanaman
dalam bentuk gas O2 esensi utama dari unsur. Oksigen ini adalah pada proses
res-pirasi.Kita ingat bahwa proses respirasi tanaman adalah proses perombakan
gula (karbohidrat) hasil fotosintesis dan hasil akhir dari dari proses
respirasi yaitu terbentuknya ATP yang merupakan sumber energi utama bagi
tanaman untuk melakukan semua kegiatan seperti absorbsi, transpirasi,
transportasi, pembelahan sel, pembungaan maupun fotosintesis.
Jika tumbuhan kekurangan unsure C, H,O maka tumbuhan tidak bisa melakukan
fotosintesis kemudian tidak punya energy untuk hidup, karena ketiganya adalah
sumber utama energy. Kemudian jika kelebihan unsure H (dalam bentuk air)
tumbuhan bisa mati.
2.
Nitrogen (N)
Nitrogen diserap dalam bentuk NO3- atau NH4+ dari larutan tanah. Sumber N tidak
diperoleh dari batuan dan mineral tapi berasal dari hasil pelapukan bahan
organik, dari udara dari fiksasi N oleh mikroorganisme baik yang bersimbiosa
dengan akar tanaman leguminosa seperti rhizobium atau tidak seperti bakteri
Azotobacter dan Clostridium. Sumber lain nitrogen di dalam tanah adalah melalui
air hujan dan melalui penambahan pupuk buatan seperti Urea atau ZA.
Nitrogen di dalam tanaman merupakan unsur yang sangat
penting untuk pembentukan protein, daun-daunan dan berbagai persenyawaan
organik lainnya. Nitrogen ditinjau dari berbagai sudut, mempunyai pengaruh
positif sebagai berikut :
a.
Besar pengaruhnya dalam menaikkan
potensi pembentukan daun-daun dan ranting.
b.
Mempunyai pengaruh positif
terhadap kadar protein pada rumput dan tanaman makanan ternak dan lainnya.
c.
Pada berbagai tanaman gandum
menaikkan kadar protein pada butir gandum.
Gejala kekurangan unsur N dapat dilihat dimulai dari
daunnya, warnanya yang hijau agak kekuningan selanjutnya berubah menjadi kuning.
Pada tanaman dewasa pertumbuhan yang terhambat ini akan berpengaruh terhadap
pembuahan sehingga buahnya tidak sempurna, umumnya kecil dan cepat matang. Bila
terjadi kelebihan N, tanaman akan tampak terlalu subur, ukuran daun akan
menjadi lebih besar, batang menjadi lunak dan berair (sekulensi) sehingga mudah
rebah dan mudah diserang penyakit. Kelebihan juga dapat menyebabkan penundaan
pembentukan bunga.
3. Phospor ( P )
Unsur ini diserap dalam bentuk ion H2PO4 , HPO4 dan
PO4. Esensialitas dari unsur ini adalah:
a. Membentuk dalam penyusunan senyawa ATP yaitu senyawa berenergi
tinggi yang dihasilkan dalam proses respirasi siklus kreb sehingga tanaman
dapat melakukan semua aktifitas biokimianya seperti pembungaan, pembentukan
sel, transpirasi, transportasi dan fotosintesus secara absorbsi.
b. Membentuk senyawa fitin ( Ca-Mg-inositol-6P) yang terdapat dalam
biji tepatnya dalam endosperm untuk proses perkecambahan.
c. Membentuk DNA dan RNA untuk pembentukan inti sel
d. Membentuk senyawa fosfolipid yang berfungsi
dalam mengatur masuk keluarnya (permeabilitas) zat-zat makanan didalam sel dan
merupakan bahan dasar dari bagian sel.
Tanaman
yang kekurangan posfor warna daunnya akan tampak tua dan sering tampak
mengkilap kemerahan. Tepi daun bercabang, dan batang terdapat warna merah ungu
yang lambat laun berubah menjadi kuning. Kalau tanaman berbuah, buahnya kecil,
tamapk jelek dan lekas matang.
4. Kalium ( K )
Elemen ini diserap dalam bentuk hampir pada semua
proses metabolisme tanaman, mulai dari proses penyerapan air, transpirasi,
fotosintesis, respirasi, sintesa enzim dan aktifitas enzim. Esensi unsur K
adalah sebagai berikut:
a. Kalium merupakan elemen yang higrokopis ( mudah menyerap air)
ini menyebabkan air banyak diserap didalam stomata, tekanan osmotik naik,
stomata membuka sehingga gas CO2 dapat masuk untuk proses fotosintesis.
b. Kalium berperan sebagai aktifitas untuk semua kerja enzim
terutama pada sintesa protein.
Gejala
kekurangan unsur K dapat ditunjukkan dengan daun terlihat lebih tua, batang dan
cabang lemah dan mudah rebah, muncul warna kuning ditepi daun yang sudah tua
yang akhirnya mengering dan rontok, daun keriting dimulai daun yang paling tua,
kematangan buah terhambat, ukuran buah menjadi lebih kecil, buah mudah rontok.
Kelebihan K menyebabkan penyerapan Ca dan Mg terganggu. Pertumbuhan tanaman
terhambat.
5. Sulfur ( S )
Unsur ini diserap oleh tanaman dalam bentuk ion HSO4
dan SO4 . Ion SO4 dalam jumlah banyak air berbalik meracuni tanaman. Unsur S
mempunyai dua esensialitas utama pada tanaman yaitu:
a.
Unsur S berperan sebagai senyawa
penyusun dan pembentukan asam amino yang mengandung S yaitu sistein, sistin dan
methionim.
b.
Unsur berperan sebagai penyusun
Asetil CoA ( koenzin A), bila Asetil CoAtidak terbentuk
Gejala tanaman yang kekurangan belerang umunya tampak
pada seluruh daun muda yang berubah menjadi hijau muda, kadan-kadang tamapak
tidak merata, sedikit mengkilat agak keputihan lantas berubah menjadi kuning
kehijauan. Pertumbuhan tanaman akan terhambat, kerdil, berbatang pendek dan
kurus.
6.
Kalsium (Ca)
Elemen ini diserap dalam bentuk Ca2+. Fungsi dasi
unsur ini yaitu :
a.
Merangsang pembentukan bulu-bulu
akar
b.
Berperan dalam pembuatan protein
atau bagian yang aktif dari tanaman
c.
Memperkeras batang tanaman dan
sekaligus merangsang pembentukan biji
d.
Menetralisir asam-asam organik
yang dihasilkan pada saat metabolisme
e.
Kalsium yang terdapat dalam batang
dan daun dapat menetralisirkan senyawa atau suasana keasaman tanah
Tanaman yang kekurangan kalsium dicirikan oleh tepi
daun muda yang mengalami klorosis. Gejala ini lambat laun akan menjalar
diantara tulang-tulang daun. Kelebihan kalsium tidak berefek banyak hanya
mengubah Ph tanah.
7.
Magnesium (Mg)
Mg diserap dalam bentuk Mg. Esensi utama dari unsur
ini adalah:
a. Merupakan bagian dari klorofil ( inti klorofil ) sehingga
berhubungan langsung dengan proses penting fotosintesis.
b. Menjadi pengikat antara insin dan substrat sehingga kerja enzim
bisa berjalan normal.
c. Menjadi bagian dari fitin yang terdapat dalam benih sehingga
mempercepat proses perkecambahan benih.
gejala yang pertama kelihatan pada tanaman yang
kekurangan magnesium adalah daun mengalami klorosis dan tampak ada
bercak-bercak coklat. Pada tanaman berbiji, sangat jelek pengaruhnya terhadap
bila kekurangan magnesium. Daya tumbuh tidak mantap alias lemah. Malahan kalau
tetap tetap tumbuh, bijinya akan sangat lemah.
C. Unsur Mikro Pada Tumbuhan
Unsur dengan konsentrasi kurang dari 0,1% digolongkan
sebagai unsur mikro / mikronutrien. Mikronutrien ini diperlukan tumbuhan dalam
jumlah yang sedikit. . Mikronutrien terdiri atas B, Cl, Cu, Fe, Mn, Mo, Zn dan
Ni.
1.
Boron (Br)
Boron diserap oleh tanaman dalam bentuk BO3 .Unsur
Boron mempunyai dua fungsi fisiologis utama adalah:
a.
Membentuk ester dengan sukrosa
sehingga sukrosa yang merupakan bentuk gula terlarut dalam tubuh tanaman lebih
mudah diangkut dari tempat fotosintesis ke tempat pengisian buah. Proses ini
menyebabkan buah melon akan terasa lebih manis dengan aroma yang khas.
b.
Boron juga memudahkan pengikatan
molekul glukosa dan fruktosa menjadi selulosa untuk mempertebal dinding sel
sehingga tanaman akan lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit.
c.
Selain itu boron dalam tanaman
antara lain berperanan dalam metabolisme asam nukleat, karbohidrat, protein,
fenol dan auksin, dalam pembelahan, pemanjangan dan diferensiasi sel,
permeabilitas membran, dan perkecambahan serbuk sari.
Gejala defisiensi hara mikro ini antara lain :
pertumbuhan terhambat pada jaringan meristematik (pucuk akar), mati pucuk (die
back), mobilitas rendah, buah yang sedang berkembang sngat rentan, mudah
terserang penyakit.
2. Besi (Fe)
Unsur ini diserap oleh tanaman dalam
bentuk kation Fe dan esensi dari unsur ini adalah:
a. Sebagai gugus prostetik enzim katalase dan peroksidase dan
sebagai penyusun feredoxin yang terdapat dalam klorofil.
b. Didalam tubuh tanaman Fe berada sebagai penyusun
Fitoferitin yaitu garam Feri Posfo Protein yang terdapat didalam kloroplas dan
senyawa ini yang menentukan proses pembentukan klorofil kalau defisiensi Fe
sebagai penyusun klorfil tetapi untuk pem-bentukan klorofil Fitoferitin yang
mengandung Fe.
Gejala
defisiensi yang tampak adalah pada daun muda, mula-mula secara bertempat-tempat
daun berwarna hijau pucat dan hijau kekuningan, sedangkan tulang daun tetap
berwarna hijau serta jaringannya tidak mati. Selanjutnya pada tulang daun
terjadi klorosis.
3.
Mangan ( Mn)
Unsur ini diserap dalam bentuk Mn++. Fungsi
unsur hara Mangan (Mn) bagi tanaman ialah:
a. Diperlukan oleh tanaman untuk pembentukan protein dan vitamin
terutama vitamin C
b. Berperan penting dalam mempertahankan kondisi hijau daun pada
daun yang tua
c. Berperan sebagai enzim feroksidase dan sebagai aktifator
macam-macam enzim
d. Berperan sebagai komponen penting untuk lancarnya proses asimilasi
e.
enzim IAA Oksidate yang berfungsi
memecahkan IAA ( Indol Acetic Acid ) yang tidak lain adalah hormon auksin.
f.
pada proses fotolisis air (
penguraian air ) sehingga terbentuk energi yang dapat digunakan tanaman untuk
proses – proses meta-bolisme seperti absorbsi, transpirasi, pembelahan sel,
pembungaan, pembentukan buah dll.
Defisiensi unsur Mn pada tanaman antara
lain adalah pada tanaman
berdaun lebar, interveinal chlorosis pada daun muda. pada serealia bercak-bercak warna keabu-abuan sampai kecoklatan dan garis-garis pada bagian tengah dan pangkal daun muda, split seed pada tanaman lupin.
berdaun lebar, interveinal chlorosis pada daun muda. pada serealia bercak-bercak warna keabu-abuan sampai kecoklatan dan garis-garis pada bagian tengah dan pangkal daun muda, split seed pada tanaman lupin.
4.
Seng ( Zn )
Unsur
ini diserap oleh tanaman dalam bentuk ion Zn ++. Mineral Zn yang ada
dalam tanah antara lain sulfida (ZnS), spalerit [(ZnFe)S], smithzonte (ZnCO3),
zinkit (ZnO), wellemit (ZnSiO3 dan ZnSiO4). Esensialitas dari unsur ini ialah:
a.
pengaktif enim anolase, aldolase,
asam oksalat dekarboksilase, lesitimase,sistein desulfihidrase, histidin
deaminase, super okside demutase (SOD), dehidrogenase, karbon anhidrase,
proteinase dan peptidase. Juga berperan dalam biosintesis auxin, pemanjangan
sel dan ruas batangZn merupakan bagian dari enzim amilum sintetase (
pembentukan gula menjadi amilum).
b.
pembentukan tripopan sebagai
prekusor IAA, metabolism triptamin.
Adapun gejala defisiensi Zn antara lain
: tanaman kerdil, ruas-ruas batang memendek, daun mengecil dan mengumpul
(resetting) dan klorosis pada daun-daun muda dan intermedier serta adanya
nekrosis.
5.
Cuprum (Cu)
Unsur ini diserap dalam bentuk Cu ++. Jumlah unsur ini
2 – 20 ppm per gram berat kering. Esensi dari unsur ini adalah:
a.
Cu terdapat dalam kloroplas
sebagai penyusun plastosianin dan stabilisator klorofil sehingga berhubungan
juga dengan proses fotosintesis.
b.
Dalam tubuh tanaman membentuk
Cu(OH)2 yang dapat berfungsi sebagai basa kuat untuk mematikan penyakit yang
masuk ke dalam tubuh tanaman.
c.
Membentuk senyawa ( Cu (NH3)4)++
untuk mencegah terlalu banyaknya NH3 yang tertimbun di dalam tubuh tanaman
karena NH3 yang berlebihan dalam tubuh tanaman akan bersifat racun.
d.
mengaktifkan enzim
sitokrom-oksidase, askorbit-oksidase, asam butirat-fenolase dan laktase.
Adapun gejala defisiensi / kekurangan Cu antara lain :
pembungaan dan pembuahan terganggu, warna daun muda kuning dan kerdil,
daun-daun lemah, layu dan pucuk mongering serta batang dan tangkai daun lemah.
6.
Molybdenum (Mo)
Unsur ini diserap dalam bentuk MoO4- . Esensi unsur
ini: Sebagai aktivator dan penyusun enzim sitrat reduktase yaitu enzim yang
bekerja membantu perubahan ion NO3- menjadi NH3 yang siap dipakai untuk
pem-bentukan asam amino dan protein untuk pembelahan dan pembesaran sel.
Gejala
defisiensi Mo dimulai dari daun tengah dan daun bawah. Daun menjadi kering
kelayuan, tepi daun menggulung dan daun umumnya sempit. Bila defisiensi berat,
maka lamina hanya terbentuk sedikit sehingga kelihatan tulang-tulang daun lebih
dominant.
7. Nikel (Ni)
Unsur ini diserap dalam bentuk Ni2+. Fungsi
utama dari unsur ini yaitu
kofaktor suatu enzim yang berfungsi dalam metabolisme nitrogen.
8.
Klor
Klor merupakan
unsur yang diserap dalam bentuk ion Cl- oleh akar tanaman dan dapat diserap
pula berupa gas atau larutan oleh bagian atas tanaman, misalnya daun. Klor berfungsi sebagai pemindah hara tanaman,
meningkatkan osmose sel, mencegah kehilangan air yang tidak seimbang,
memperbaiki penyerapan ion lain,untuk tanaman kelapa dan kelapa sawit dianggap
hara makro yang penting. Juga berperan dalam fotosistem II dari proses
fotosintesis, khususnya dalam evolusi oksigen.
Adapun defisiensi klor
adalah antara lain : pola percabangan akar abnormal, gejala wilting (daun lemah
dan layu), warna keemasan (bronzing) pada daun, pada tanaman kol daun berbentuk
mangkuk
D. Gejala Kekurangan Unsur
Hara Esensial
Jika ketersediaan unsur hara kurang dari jumlah yang
dibutuhkan tumbuhan, maka tumbuhan akan terganggu metabolismenya yang secara
visual dapat terlihat dari penyimpangan-penyimpangan pada pertumbuhannya.
Gejala dapat berupa pertumbuhan akar, batang , daun yang terhambat dan klorosis
atau nekrosis pada berbagai organ tanaman. Klorosis adalah rusaknya kloroplast
menyebabkan menguningnya bagian-bagian tumbuhan yang lazimnya berwarna hijau.
Kemudian Nekrosis adalah bila sekumpulan sel yang terbatas pada jaringan
tertentu mati, sehingga terlihat adanya bercak-bercak atau noda-noda yang
berwarna coklat atau hitam. Bentuk bercak ada yang bulat, memanjang, bersudut
dan ada yang tidak teratur bentuknya.
Pada dasarnya gejala defisiensi tergantung pada 2 hal
utama yaitu:
1.
Fungsi dari unsur hara tersebut.
2.
Tingkat mobilitas suatu unsur pada
tumbuhan.
Gejala dari suatu defisisensi mineral dipengaruhi oleh
fungsi nutrient tersebut didalam tumbuhan. Sebagai contoh defisiensi Mg, suatu
unsure penyusun klorofil, menyebabkan klorosis. Selain itu gejala defisiensi
juga dipengaruhi oleh tingkat mobilitas
suatu unsure didalam tumbuhan. Jika nutrient bergerak bebas dari satu bagian
tumbuhan kebagian yang lain, gejala yang pertama kali muncul terdapat pada
organ yang lebih tua. Hal ini dikarenakan jaringan-jaringan muda yang masih
tumbuh memliki “ daya tarik” yang lebih kuat dibandingkan jaringan tua.
Contohnya tumbuhan yang kekurangan Mg, akan menunjukan tanda-tanda klorosis
pada daun yang lebih tua.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Unsur hara esensial merupakan unsur hara yang mutlak
dibutuhkan tanaman dan fungsinya tidak bisa digantikan oleh unsur lain, tidak
terpenuhinya salah satu unsur hara akan mengakibatkan tanaman tersebut tidak
dapat menyelsaikan siklus hidupnya. Nutrien esensial yang dibutuhkan tumbuhan
digolongkan menjadi makronutrien dan mikronutrien. Makronutrien merupakan
unsure yang diperlukan tumbuhan dalam jumlah besar. Terdapat 9 makronutrien,
yang meliputi 6 unsur penyusun utama senyawa organic : karbon, hydrogen, nitrogen,
sulfur, dan fosfor. 3 nutrien lainnya adalah kalium, kalsium dan magnesium.
Sedangkan mikronutrien merupakan unsure yang diperlukan tumbuhan dalam jumlah
yang sedikit. Terdapat 8 mikronutrien yaitu klorin, besi, boron, mangan, seng,
tembaga, molybdenum, dan nikel.
Jika ketersediaan unsur hara kurang dari jumlah yang
dibutuhkan tumbuhan atau melebihi jumlah yang dibutuhkan, maka tumbuhan akan
terganggu metabolismenya yang secara visual dapat terlihat dari penyimpangan-penyimpangan
pada pertumbuhannya, dapat dilihat dari kondisi akar, batang, daun, bunga, dan
bijinya. Pada dasarnya gejala defisiensi tergantung pada 2 hal utama yaitu: Fungsi
dari unsur hara tersebut dan Tingkat mobilitas suatu unsur pada tumbuhan.
Gejala defisiensi yang nampak pada tubuh tumbuhan
biasanya berupa klorosis, nekrosis, layu, daun menggulung diujung atau ditepi,
bercak-bercak hitam atau kuning dipermukaan daun, pucuk terminal mati, dan bisa mengakibatkan
kematian pada tumbuhan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Adrian. 2011. Makalah
Fisiologi Tumbuhan. (online)( http: //4ndrian0nlii.blogspot.com /2011/11/makalah-fisiologi-tumbuhan.html)
diakses pada 7 maret 2012.
Agustina L. 1990. Dasar
Nutrisi Tanaman. Rineka Cipta. Jakarta.
Anonimus. 2011. Unsure
Hara. (online)( http://syadzlibio. blogspot.com /2011/09/unsur-hara.html)
diakses pada 7 maret 2012.
Campbell. 2008. Biologi Jilid 2. Jakarta : E rlangga.
Dwidjoseputro, D.1992. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Lakitan, Benyamin.1993. Dasar-Dasar Fisiologi
Tumbuhan. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
0 komentar:
Posting Komentar