TEORI TENTANG TERJADINYA MAKHLUK PERTAMA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang

Evolusionis menjawab
pertanyaan ini dengan mengatakan bahwa makhluk hidup pertama adalah sel tunggal
yang terbentuk dengan sendirinya dari benda mati secara kebetulan. Menurut
teori ini, pada saat bumi masih terdiri atas bebatuan, tanah, gas dan unsur
lainnya, suatu organisme hidup terbentuk secara kebetulan akibat pengaruh
angin, hujan dan halilintar. Tetapi, pernyataan evolusi ini bertentangan dengan
salah satu prinsip paling mendasar biologi: Kehidupan hanya berasal dari
kehidupan sebelumnya, yang berarti benda mati tidak dapat memunculkan
kehidupan.
1.2
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan suatu
masalah yaitu :
- Teori- teori kehidupan Makhluk Pertama?
- Dari manakah asal – usul kehidupan ?
1.3
Tujuan
Penulisan
a.
Untuk
mengetahui teori- teori kehidupan Makhluk Pertama
b.
Untuk
mengetahui asal- usul kehidupan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Teori Tentang Terjadinya Makhluk Pertama
Macam-macam pandangan
telah ditemukan mengenai asal mula terjadinya kehidupan di hidup ini. Dari
beberapa pendapat, percobaan, dan pengamatan para ahli lahirlah beberapa
hipotesis dan teori asal usul kehidupan.
1.
Teori Ciptaan
Teori ini mengemukakan bahwa
kehidupan yang ada di planet diciptakan oleh Tuhan. Bumi yang dicipta Tuhan
pada masa lalu sampai sekarang mempunyai ciri yang tidak berubah. Mereka
mengungkapkan teori ini berdasarkan atas kejadian-kejadian gaib yang pernah
dilihatnya. Kejadian gaib tersebut dianggap sebagai ciptaan Tuhan , seperti
halnya bumi dan kehidupan yang ada di didalamnya juga diciptakan oleh-Nya.
2.
Teori Kedaan bumi yang Selalu Tetap
Menurut teori ini bumi tidak mempunyai asal mula.
Begitu pula spesies yang mendiami bumi juga tidak mempunyai asal mulanya.
3.
Teori Cosmozoa
Teori ini mengemukakan bahwa
kehidupan di bumi diperkirakan berasal dari ruang angkasa. Hal yang mendasari
teori ini adalah peyelidikan bahwa bahan yang terdapat pada batu meteor maupun
vartu komet yang jatuh ke bumi mengandung banyak molekul organic sederhana ,
misalnya cyanogens , asam hidrocyanida.molekul-molekul organic tersebut tatkala
jatuh ke bumi menjadi benih kehidupan.
Menurut teori ini bukan hanya di
bumi saja yang timbul kehidupan. Kehidupan dapat timbul sekali atau bebrapa
kali di berbagai bagian galaksi dalam waktu yang berbeda.
4.
Teori Abiogenesis (Generatio Spontanea)
Paham atau teori abiogenesis ini disebut juga paham
Generation Spontaneae. Para ilmuwan pendukung paham abiogenesis menyatakan
bahwa makhluk hidup yang pertama kali di bumi tersebut dari benda mati / tak
hidup yang terkjadinya secara spontan, misalnya :
a.
Ikan dan katak berasal dari lumpur.
b.
Cacing berasal dari tanah, dan
c.
Belatung berasal dari daging yang
membusuk.
Tokoh paham abiogenesis adalah
seorang filosif Yunani bernama Aristoteles (384-322 SM). Sebenarnya Aristoteles
mengetahui bahwa telur-telur ikan apabila menetas akan menjadi ikan yang
sifatnya sama seperti induknya. Akan tetepi Aristoteles
berkeyakinan bahwa ada ikan yang berasal dari Lumpur.
5.
Teori Biogenesis
Para ilmuwan yang dikenal dengan paham abiogenesis menyatakan bahwa makhluk
hidup berasal dari makhluk hidup sebelumnya. Tokoh yang merintis paham
biogenesis adalah ilmuwan Itaalia bernama Fransisco Redi (1626-1799),.
a. Percobaan Fransisco
Redy (1688)
Untuk menjawab keragu-raguannya
terhadap paham abiogenesis, Francesco Redi mengadakan percobaan. Pada
percobaannya Redi menggunakan bahan tiga kerat daging dan tiga toples.
Percobaan Redi selengkapnya adalah sebagai berikut :
·
Stoples I : diisi
dengan sekerat daging, ditutup rapat-rapat.
·
Stoples II : diisi
dengan sekerat daging, dan dibiarkan tetap terbuka.
·
Stoples III : disi dengan sekerat daging,
dibiarkan tetap terbuka.
Selanjutnya ketiga stoples tersebut
diletakkan pada tempat yang aman. Setelah beberapa hari, keadaan daging dalam ketiga
stoples tersebut diamati. Dan hasilnya sebagai berikut:
·
Stoples I : daging tidak busuk dan
pada daging ini tidak ditemukan jentik / larva atau belatung lalat.
·
Stoples II : daging tampak membusuk
dan didalamnya ditemukan banyak larva atau belatung lalat.
Berdasarkan hasil percobaan
tersebut, Francesco redi menyimpulkan bahwa larva atau belatung yang terdapat
dalam daging busuk di stoples II dan III bukan terbentuk dari daging yang
membusuk, tetapi berasal dari telur lalat yang ditinggal pada daging ini ketika
lalat tersebut hinggap disitu. Hal ini akan lebih jelas lagi, apabila melihat
keadaan pada stoples II, yang tertutup kain kasa. Pada kain kasa penutupnya
ditemukan lebih banyak belatung, tetapi pada dagingnya yang membusuk belatung
relative sedikit.
b. Percobaan Lazzaro
Spallanzani (1750)
Spallanzani mengadakan percobaan
yang pada prinsipnya sama dengan percobaan Francesco Redi, tetapi langkah
percobaan Spallanzani lebih sempurna. Sebagai bahan percobaannya, Spallanzani
menggunakan air kaldu atau air rebusan daging dan dua buah labu. Percoban yang
dilakukan Spallanzani adalah sebagai berikut:
·
Labu I : diisi air 70 cc air kaldu,
kemudian dipanaskan 15oC selama beberapa menit dan dibiarkan tetap terbuka.
·
Labu II : diisi 70 cc air kaldu,
ditutup rapat-rapat dengan sumbat gabus. Pada daerah pertemuan antara gabus
dengan mulut labu diolesi paraffin cair agar rapat benar. Selanjutnya, labu
dipanaskan.selanjutnay, labu I dan II didinginkan. Setelah dingin keduanya
diletakkan pada tempat terbuka yang bebas dari gangguan hewan dan orang.
Setelah lebih kurang satu minggu, diadakan pengamatan terhadap keadaan air kaldu
pada kedua labu tersebut.
Hasil percobaannya adalah sebagai berikut :


Berdasarkan hasil percobaan tersebut, Lazzaro
Spallanzani menyimpulkan bahwa mikroba yang ada didalam kaldu tersebut bukan
berasal dari air kaldu (benda mati), tetapi berasal dari kehidupan di udara.
Jadi, adanya pembusukan karena telah terjadi kontaminasi mikroba dari udara ke
dalam air kaldu tersebut.
c.
Percobaan Louis Pasteur (1862)
Pasteur melaksanakan percobaan untuk
menyempurnakan percobaan Lazzaro Spallanzani. Dalam percobaanya, Pasteur
menggunakan bahan air kaldu dengan alat labu. Langkah-langkah percobaan Pasteur
adalah sebagai berikut :



Melalui
pemanasan terhadap perangkat percobaanya, seluruh mikroorganisme yang terdapat
dalam air kaldu akan mati. Disamping itu, akibat lain dari pemanasan adalah
terbentuknya uap air pada pipa kaca berbentuk leher angsa. Apabila perangkat
percobaan tersebut didinginkan, maka air pada pipa akan mengembun dan menutup
lubang pipa tepat pada bagian yang berbentuk leher. Hal ini akan menyebabkan
terhambatnya mikroorganisme yang bergentayangan diudara untuk masuk kedalam
labu. Inilah yang menyebabkan tetap jernihnya air kaldu pada labu tadi.
Pada saat
sebelum pemanasan, udara bebas tetap dapat berhubungan dengan ruangan dalam
labu. Mikroorganisme yang masuk bersama udara akan mati pada saat pemanasan air
kaldu.
Setelah labu
dimiringkan hingga air kaldu sampai ke permukan pipa, air kaldu itu akan
bersentuhan dengan udara bebas. Disini terjadilah kontaminasi mikroorganisme.
Ketika labu dikembalikan keposisi semula (tegak), mikroorganisme tadi ikut
terbawa masuk. Sehingga, setelah labu dibiarkan beberapa beberapa waktu air
kaldu menjadi akeruh, karena adanya pembusukan oleh mikrooranisme tersebut.
Dengan
demikian terbuktilah ketidak benaran paham Abiogenesis atau generation
spontanea, yang menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati yang
terjadi secara spontan.
Berdasarkan
hasil percobaan Spallanzani dan Pasteur tersebut, maka tumbanglah paham
Abiogenesis, dan munculah paham/teori baru tentang asal usul makhluk hidup yang
dikenal dengan teori Biogenesis. Teori itu menyatakan :
1. Omne vivum
ex ovo = setiap makkhluk hidup berasal dari telur.
2. Omne ovum ex
vivo = setiap telur berasal dari makhluk hidup, dan
3. Omne vivum
ex vivo = setiap makhluk hidup berasal dari makhluk hidup sebelumnya.
Walaupun
Louis Pasteur dengan percobaannya telah berhasil menumbangkan paham Abiogenesis
atau generation spontanea dan sekaligus mengukuhkan paham Biogenesis, belum
berarti bahwa masalah bagaimana terbentuknya makhluk hidup yang pertama kali
terjawab.
6.
Teori Biologi Modern ( Evolusi
Biokimia )

Asam amino
tersusun dari unsure C,H,O dan N sebagai unsure utama. Di atmosfer
banayak terdapat gas CH4 , Nh3 , H2O , dan H2 yang jika terkena loncatan
bunga api listrik dapat membentuk asam amino. Teori terbentuknya asam amino do
atmosfer dikemukakan oleh Harold Urey dan Oparin. Teori Urey dibuktikan
kebenarannya oleh Stanley Miller. Kehidupan pertama terjadi di laut , kemudian
organisme mengalami evolusi dengan hidup di darat.
Perlu
diketahui bahwa Evolusi merupakan perkembangan mahluk hidup yang
berlangsung secara perlahan-lahan dalam jangka waktu lama dari bentuk yang
sederhana kea rah bentuk yang kompleks. Setelah eksperimen lois pateur dapat
menumbangkan teori generation spontanea, timbul masalah baru, yaitu dimanakah
unsure kehidupan itu pertama kali timbul.? Banyak pihak yang berpendapat bahwa
kehidupan muncul akibat dari reaksi-reaksi kimiawi yang diawali molekul
berukuran kecil.
Molekul-molekul
kecil satu dengan yang lain, dengan bantuan energi atau panas, menghasilkan
molekul berukuran besar, atau dari senyawa anorganik menjadi senyawa organic
terutama protein sebagi bahan dasar atau inti sel mahluk hidup. Kejadian (
secara teoritis ) tersebut merupakan awal terbentuknya sel yang bersifat primitive.
Kejadianya yang pertama kali diperkirakan di laut sebgai tempat yang berenergi
cukup tinggi sehingga dapat digunakan untuk reaksi-reaksi kimia.
Ada juga
pendapat lain yang mengatakan bahwa kehidupan pertama terjadi di atmosfer, atas
dasar terbentuknya asam amino ( protein ) sebgagai dasar subsastansi kehidupan.
Pada suatu saat terbentuknya bumi di atmosfer kaya akan molekul CH4,NH3,H2, dan
H2O yang semuanya berupa gas. Gas-gastersebut sampai sekarang banyak terdapat
di atmosfer dan terssusun dari atom-atom C,H,O, dan N yang dijumpai pada asam
amino, sedangkan asam amino merupakan zat penyusun protein. Akibat loncatan
bunga listrik sewaktu terjadi halilintar dan radiasi sinar kosmik,
molekul-molekul itu breaksi membentuk asam amino. Adanya asam amino sinar
memungkinkan terbentuknya kehidupan. Bentuk kehidupan ini diperkirakan sama
seperti virus.
Perkiraan
diatas yang menyatakan bahwa kehidupan berasal dari atmosfer, dikemukakan oleh
Harold Urey ( 1893 ) ahli kimia amerika dan Oparin ( 1929 ) ahli biokimia
Rusia.walupun urey dan oparin berbeda kebangsaan dan zzaman, teapi keduanya
berprinsip sama sehingga pendapat itu dikenal dengan teori Urey maupun Oparin .
Melalui proses evolusi bentuk kehidupan yang pertama itu berkembang menjadi
berbagai jenis makhluk hidup seperti sekarang ini. Untuk membuktikan kebenaran
teori yang dikemukakan oleh Harold Urey, seorang mahasiswa dari universitas
Chicago bernama Stanley Miller ( 1953 ) dengan kecermatan dan ketelitianya,
berhasil membuat alat pembuktian berupa tabung kaca dengan kelengkapan
pengaturan untuk memasukan gas-gas CH4,NH3,H2,dan H2O.
Alat itu
juga dilengkapi dengan elektroda-elektroda yang berhubungan dengan sumber
listrik. Sumber listrik berfungsi sebagi loncatan bunga api listrik dan
sekaligus pencampur gas-gas tadi. Ternyata dalam percobaan ini apabila loncatan
listrik bertegangan tinggi dialirkan segera terjadi reaksi kimia dan terbentuk
senyawa kimia berupa asam amino.
7.
Evolusi Biologi
Alexander
Oparin mengemukakan di dalam atmosfer primitif bumi akan timbul reaksi-reaksi
yang menghasilkan senyawa organik dengan energi pereaksi dari radiasi sinar
ultra violet. Senyawa organik tersebut merupakan "soppurba" tempat
kehidupan dapat muncul. Senyawa organik akhirnya akan membentuk timbunan
gumpalan (koaservat). Timbunan gumpalan (koaservat) yang kaya akan bahan-bahan
organik membentuk timbunan jajaran molekul lipid sepanjang perbatasan koaservat
dengan media luar yang dianggap sebagai "selaput sel primitif" yang
memberi stabilitas pada koaservat.
Meskipun
begitu Oparin tetap berpendapat amatlah sulit untuk nantinya koaservat yang
sudah terbungkus dengan selaput sel primitif tadi akan dapat menghasilkan
"organisme heterotrofik" yang dapat mereplikasikan dirinya dan
mengambil nutrisi dari "sop purba" yang kaya akan bahan-bahan organik
dan menjelaskan mekanisme transformasi dari molekul-molekul protein sebagai
benda tak hidup ke benda hidup.
Teori
evolusi kimia telah teruji melalui eksperimen di laboratoriurn, sedang teori
evolusi biologi belum ada yang menguji secara eksperimental. Walaupun yang
dikemukakan dalam teori itu benar, tetap saja belum dapat menjelaskan tentang
dari mana dan dengan cara bagaimana kehidupan itu muncul, karena kehidupan
tidak sekadar menyangkut kemampuan replikasi diri sel. Kehidupan lebih dari itu
tidak hanya kehidupan biologis, tetapi juga kehidupan rohani yang meliputi
moral, etika, estetika dan inteligensia.
INTEGRASI TERHADAP AYAT AL- QUR’AN DAN AL – HADIST
Makhluk hidup
menurut islam, di jelaskan sebagai berikut :
1.
Alam. Menurut kejadiannya,
sebagainiana dijelaskan dalam episode terdahulu (XII), sebelum ada alam dan
isinva, ada manifestasi yang pertarna dari Tuhan yakni "Kabut Mutlak"
(surat Haamin as-Sajadah 11). Kabut mutlak tadi adalah Ruhullah atau Nur Hakiki
setelah bersenyawa dengan Nur aktif, lain menjadi penyebab terjadinya semua
yang maujud, alam semesta dengan isinya.
2.
Benda (materi). Juga disebutkan
dalam episode yang lalu, benda, itu dijadikan daripada zat air. Dalam Hadis
Nabi Muhammad saw yang artinya: "Segala sesuatu dijadikan daripada air
(Riwayat Ibnu Majah darl Abu Hurairah).
3.
Tumbuh-tumbuhan dijadikan dari zat
air. Dalam Al-Quran Surat Al-Hajj: 5: "Dan kamu lihat bumi tandus (kering)
maka apabila Aku turunkan air diatasnya, lalu menjadi pecah dan bergerak dan
tumbuhlah bermacam-macam tetumbuhan yang indah."
4.
Binatang. Dijadikan dari zat air,
seperti firman Allah dalam Surat An-Nur: 45: "Dan Allah menjadikan binatang itu dari zat
air."
5.
Manusia. Menurut Al-Qur'an, asal
kejadiannya dari tujuh macam tingkatan:
a.
"Dan Tuhan menjadikan manusia
pada asalnya dari tanah. " (as Sajdah ayat; 7)
b.
"Allah menjadikan manusia dari
tanah yang kering seperti tanah tembikar yang dibakar." (Ar Rahman ayat:
14)
c.
Juga yang ketiga, disebutkan
dengan kata "Fakhkhar" adalah zat arang atau Carbonium,
d.
"Dan hendaklah engkau ketahui
ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat, sesungguhnya Aku hendak menjadikan
manusia dari tanah hitam yang berbentuk." (al-Hijr ayat: 28)
e.
"Sesungguhnya Allah menjadikan
mereka (manusia) dari tanah liat." (As Shaffat ayat: 11)
f.
"Dia (Allah) menjadikan Adam
dari tanah (Ali Imran ayat: 59)
g.
"Maka tatkala Aku sempurnakan
kejadian Adam lalu Aku tiupkan roh daripadaKu kepadanya." (Shad ayat: 27)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan diatas maka
dapat disimpulkan bahwa masing-masing para ahli ilmu pengetahuan alam memiliki
pandangan yang berbeda-beda mengenai asal usul kehidupan sesuai dengan
eksperimen-eksperimen yang telah dilekaukannya.
Masing-masing pendapat tersebut
didasrkan oleh percobaan yang telah dibuktikan sendiri oleh para ahli
tersebut. Dan berdasarkan percobaan yang telah dilekukan tersebut masing-masing
memiliki kelemahan-kelemahan sehingga masing-masing teori yang dipaparkannya
saling melengkapi satu sama lain.
Semua itu hanya kembali kepada Allah
SWT, yang menciptakan makhluknya dengan bentuk yang begitu sempurna dan serapi-
rapinya, tanpa ada cacat sedikitpun.
DAFTAR PUSTAKA
Anonimus. 2012. Evolusi Mkhluk Hidup. (online).
http://gurungeblog.wordpress.com/2009/01/05/evolusi-makhluk-hidup/. di akses pada tanggal
26 September 2012. Pada pukul 14.12 WIB
Herawati, Hetty. 2011. Teori Tentang Terjadinya Makhluk Hidup. (online). http://hettyherawati2704.wordpress.com/2011/11/24/teori-tentang-terjadinya-makhluk-hidup/ di akses pada tanggal 26 September 2012. Pada pukul 13.45 WIB
Prawoto. Dkk. 1987. Evolusi Modul UT Jilid 1-6. Jakarta: Karunika.
Sudarno. 1994. Biologi. Surakarta: PT
Pabelan.
Warianto, Chaidar. 2009. Teori Terbentuknya Manusia. (online). http://chaidarwarianto.guru-indonesia.net/artikel_detail-39.html di akses pada tanggal
26 September 2012. Pada pukul 13.49 WIB
0 komentar:
Posting Komentar