LAPORAN
PRAKTIKUM
CLASSIS MAMALIA
MEMAHAMI STRUKTUR
DASAR TUBUH MARMUT (Cavia cobaya)
Untuk
memenuhi tugas praktikum mata kuliah Zoologi Vertebrat dengan dosen pengampu
Dr. Hening widowati, M.Si. dan Dasrieny Pratiwi, M.Pd.

Nama
: Leni Sasmitasari
NPM : 09321126
Prodi/kelas
: Biologi/B
Semester : V
Kelompok : 5
LABORATORIUM
PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH METRO
2011
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kerajaan
binatang memiliki beberapa tingkatan untuk membagi hewan-hewan yang terdapat di
muka bumi ini. Tingkatan tertinggi pada kerajaan binatang tersebut adalah
mamalia. Pada umumnya , semua jenis mamalia memiliki rambut yang menutupi
tubuhnya. Jumlah rambut tersebut berbeda-beda antara spesies yang satu dengan
yang lain. Ada spesies yang seluruh tubuhnya ditutupi oleh rambut dan ada pula
spesies yang hanya memiliki rambut di tempat-tempat tertentu pada bagian
tubuhnya. Mamalia merupakan hewan yang bersifat homoioterm atau sering disebut
hewan berdarah panas. Hal ini dikarenakan kemampuannya untuk menyesuaikan diri
dengan lingkungan sekitar.
Sebutan
mamalia sendiri berasal dari keberadaan glandula (kelenjar) mamae pada tubuh
mereka yang berfungsi sebagai penyuplai susu. Seperti yang kita ketahui bahwa
mamalia betina menyusui anaknya dengan memanfaatkan keberadaan kelenjar
tersebut. Walupun mamalia jantan tidak menyusui anaknya, bukan berarti mereka
tidak memiliki kelenjar mamae. Semua mamalia memiliki kelenjar mamae , tetapi
pada mamalia jantan kelenjar ini tidaklah berfungsi sebagaimana pada mamalia
betina.
Praktikum
ini menggunakan marmut sebagai salah satu spesies yang mewakili mamalia karena
selain mudah didapat, susunan tubuh marmut mudah dipelajari, demikian juga
fisiologinya dapat ditunjukan. Cara hidupnya sederhana dan mudah diamati.
Marmot
(Cavia cobaya) merupakan hewan dari
kelas mamalia yang berdarah panas (homoiterm). Suhu tubuhnya tetap tidak
terpengaruh oleh lingkungannya. Mamalia itu sendiri dari bahasa latin yaitu mammae yang berarti buah dada, sehingga
setiap hewan kelas ini mempunyai kelenjar susu. Kelenjar susu akan berkembang
dan fungsi sekresinya akan meningkat pada hewan betina dewasa. Susu dikeluarkan
melalui kelenjar yang ada di glandula mamae. Kulit yang menutupi mamalia terdiri
atas dua lapisan yaitu corium (di sebelah dalam) dan epidermis (sebelah luar).
Marmot
mempunyai sifat yang spesifik yaitu mempunyai ekor yang menonjol, pada waktu
lahir anak marmut mirip marmut dewasa karena sudah berambut dan matanya sudah
terbuka. Ciri lain yang membedakan dengan hewan lain adalah pada jantung
mamalia dewasa mempunyai dua ventrikel yang berfungsi untuk memompa darah,
dengan dinding yang sengat tebal dan dua atrium. Bagian yang menarik pada
marmut adalah cara hewan ini untuk menarik lawan jenisnya, yaitu dengan cara
menyebarkan bau yang dihasilkan dari kelenjar yang terdapat pada lekuk pirenium
yang letaknya poeterior dari penis ayau vulva, peristiwa ini disebut hedonik.
Klasifikasi dari marmut (Cavia cobaya) menurut Storer dan
Usinger (1961) adalah sebagai berikut :
Phylum : Chordata
Sub
phylum : Vertebrata
Class : Mammalia
Ordo : Rodentia
Familia : Cavidae
Genus : Cavia
Spesies : Cavia porcellus.
1.2 TUJUAN PRAKTIKUM
1. Agar
dapat mengidentifikasi bentuk luar tubuh Cavia
cobaya.
2. Agar
dapat mengidentifikasi topografi alat-alat visceral Cavia cobaya.
1.3 HARI, TANGGAL PRAKTIKUM
Senin, 27 november 2011.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
Djuhanda (1982:52)menyatakan
bahwa mamalia mempunyai tubuh berbentuk bilateral simetris dengan tulang rangka
yang mempunyai kendio okspital, pada rahangya terdapat gigi yang bentuk dan
besarnya berbeda untuk setiap individu, bibir atas dan bawah bercelah di
tengah-tengah sehingga gigi serinya dapat terlihat dari luar. Kaki teradaptasi
untuk berjalan, memanjat, menggali tanah, serta berenang sehingga kakinya
mempunyai cakar, kuku, dan telapak. Jantung mempunyai empat ruang dengan sekat
yang sempurna, aortanya hanya terdapat di sebelah kiri. Ukuran paru-paru
relatif besar, kompak dan kenyal yang terdapat pada rongga dada.
Sukiya (2005: 93) menyatakan bahwa
asal usul Mamalia adalah dari bangsa reptil, Mamalia memiliki karakter
struktural yang membedakan dari kehidupan vertebrata lain. Ciri utama dari
Mamalia adalah adanya kelenjar susu, yang berfungsi sebagai sumber makanan untuk
anaknya. Kelenjar lain yang biasa ditemukan adalah kelenjar minyak (sebasea)
dan kelenjar keringat (sudorifera). Rambut tumbuh selama periode
tertentu dalam hidupnya, meskipun berkurang atau tidak ada sama sekali pada
stadium tua seperti pada paus. Mamalia berisfat endotermis karena memiliki
mekanisme internal pengontrol suhu tubuh.
Wideowati (2005: 50) menytakan bahwa
Cavia cobaya seluruh tubuhnya di
tutupi oleh rambut yang merupakan untuk ciri khas hewan mamalia. Tubuh marmut
dapat di bedakan antara bagian-bagian caput, cervix, truncus dengan exstrimitas
liberaenya berupa dua pasang kaki, dan cauda sebagai bagian tubuh yang paling
distal. Sehingga binatang ini di masukkan ke dalam golongan terapoda (berkaki
emapat). Bagian caput terdiri dari rima oris, nares, organon visus, auriculae,
dan porus acusticus externus. Untuk truncus terdiri dari thorax, dorsum,
abdomen, glutea, perineum, dan cauda.
Brotowidjoyo (1989:232) menyatakan bahwa
mamalia yang betina memeiliki kelenjar mamae (air susu) yang tumbuh baik.
Anggota gerak depan pada mamalia dapat bermodifikasi untuk berlari, menggali
lubang, berenang dan terbang. Pada jari-jarinay terdapat kuku, cakar, atau
track. Pada kulit terdapat banyak kelenjar minyak dan keringat. Gigi umumnya
terbahi menjadi 4 tipe, yaitu gigi seri,
taring, premolar, dan molar. Respirassi melalui paru-paru yang mengandung
banyak bagian kecil –kecil. Tiap paru-paru berada di dalam ruang plureal. Ada 2
fragma muscular. Pada laring terdapat pita suara.
Ali (2007) meyatakan bahwa rongga
mulut pada marmut (Cavia cobaya)dibentuk
oleh atap dan dasar, atap terdiri atas palatum durun yang berupa langit-langit
keras disebelah anterior dan palatum molle yang merupakan langit-langit lunak
dan didalam rongga mulut terdapat gigi yang tertanam dalam alveolus (lubang
dalam rahang). Gigi pada marmut (Cavia
cobaya)berfungsi untuk memotong atau mengerat makanan.Lidah mempunyai
papila perasa. Terdapat 4 pasang kelenjar ludah, yaitu parotid, infraorbital,
submaxilari dan sublingual. Terdapat kandung empedu dengan saluran getah
pankreas yang bermuara kedalam duodenum. Sekum (caecum) bedar berdinding
tipis, panjangnya kira-kira 50 cm dengan apendiks fermiformis (umbai cacing)
yang bentuknya seperti jar.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 ALAT DAN BAHAN
Alat :
seperangkat alat bedah, meja paraffin
Bahan :
marmot , klorofrom, kapas
3.2 CARA KERJA
Acara
1. Studi tentang bentuk luar tubuh Cavia
cobaya (inspection)
1.
Menggambar bentuk luar tubuh preparat,
sehingga menjadi jelas informasi
mengenai bentuk luar tubuh, pembagian wilayah tubuh dan alat-alat tubuh bagian
luar.
2. Memberi
keterangan lengkap, bagian-bagian dari:
a. Caput:
rima oris, narea anteriores, organo visus dan bagian-bagiannya, auriculae dan
porus auristicusexternus, rambut-rambut, dan sebagainya.
b. Cervix
c. Truncus:
torax, dorsum, abdoment, glutea, perineum, extermitas liberi.
d. Cauda
bila ada
3.
Melengkapi pengamatan inspection
terhasap masing-masing organ secara detail.
Acara
2. Studi tentang tropografi alat-alat visceral Cavia cobaya (sectio)
1.
Mematikan dahulau preparat dengan uap
klorofrom sebagai pebius atau menyembelihnya dengan menggunakan pisau tajam
dengan mengusahakan jangan sampai banyak alat tubuh yang rusak. Utmanya di
daerah servix.
2.
Sebelum membedah, menguasapi rambut di
daerah ventral perut, dada, dan leher dengan air.
3.
Melakukan pembedahan di atas papan bedah
atau bak paraffin. Di awali dengan menggunting bagian depan penis (bila jantan)
atau clitoris (bila betina) kea rah carnial sampai depan mandibular. Kulit di
sisit dengan pisau agar terlepas dari jaringan otot di bawahnya. Memperhatikan
adanya glandula mamae dan linea alba. Selanjutnya membedah jaringan otot secara
bertahap. Tahap pertama membedah cavum abdominale dengan cara menggunting oto
di tengah lipat paha sampai diagfragma. Selanjutnya menggunting ke lateral
menyusuri diagfragma, demikian pula selanjutnya di lipat paha. Tehap ke dua
membedah cavum thoracis, dengan cara mula-mula melepaskan otot-otot yang
melekat coste. Selanjutnya melakukan pengguntingan dari medial ke lateral
tubuh. Melakukan pengguntingan dengan hati-hati jangan sampai mengenai pembuluh
darah bagian ketiak, serta alat dalam lainnya.
4.
Mengamati situs viserum (alat dalam) Cavia cobaya dari facies ventralis,
selanjutnya menggambar dan memberi keterangan secara lengkap: cor, pulmo,
hepar, vesica felea, gonad jantan/betina dan bagian-bagiannya, intestinum, ren,
lien, anus, dan lain-lain.
BAB IV
DATA HASIL PENGAMATAN DAN
PEMBAHASAN
4.1
DATA HASIL
PENGAMATAN
Di halaman
berikutnya.
Acara 3.
Diskusi/penugasan klarifikasi klasis mamalia
1. Berikan
alasan anda apa sebab marmut berada dalam susunan sistematika seperti tertuang
di atas. Jelaskan masing-masing alasannya!
2. Buatlah
klarifikasi system organ tubuh marmut, sesuai temuan organ ketika pengamatan
struktur tubuhnya.
3. Adakah
perbedaanya terhadap jenis mamalia yang lain?jelaskan!
4. Adakah
persamaanya terhadap jenis mamalia yang lain?jelaskan!
Jawaban:
1. Marmut
termasuk dalam filum Chordata, karena marmut memiliki kerangka sumbu dasar
primer yang membagi tubuh menjadi 2 sama besar dan bentuk atau memiliki korda
dorsalis yang mengalami segmentasi. Subfilum Vertebrata karena memiliki
kordadorsalis dari kecil sampai dewasa yang membentang dari anterior sampai ke
posterior dan mengalami penulanggan. Kelas mamalia karena memiliki kelenjar
susu. Sub kelas placentalia atau theria karena berplacenta atau embryo dalam
uterus. Ordo rodentia karena memiliki gigi seri atau incisive tajam untuk
mengerat. Sub ordo simplicidentata karena mempunyai gigi seri sederhana yaitu 1
pasang tiap rahangnya. Genus cavia karena merupakan keturunan marmut, dan
spesies Cavia cobaya.
2. System
organ yang di temukan yaitu system pencernaan terdiri dari alat pencernaan
berupa mulut, pharynx, oesofagus, ventriculus, intestinum tennue (usus halus),
caecum(usus buntu), intestinum craseum(kolon), dan rectum. Galndula pencernaan
terdiri dari glandula salivales, glandula mucosa, glandula vesicalis, glandula
bulbus urethralis, dan glandula inguinalis.
System respiratoria terdiri dari nares anteriores, cavum nasi, nares
posteriors, laryx, tracea, broncus, paru-paru kanan dan kiri, serta alat suara.
Untuk urogeniatalia janan terdiri dari testis, vesica urinaria, anus, penis,
vas deferent, dan kelenjar prostad. Untuk urogeniatalia betina yaitu gijal
kanan dan kiri, oviduct, uterus, kantung kemih, anus, vagina, dan ovarium.
3. Perbedaanya
dengan jenis lainnya yaitu dari jenis rambut, bentuk telinga, alat extermiats,
jumlah kelenjar susu, kelenjar kulit, dan bentuk serata jenis dan susunan gigi.
4. Terdapat
pada bentuk dan struktur jantung, paru-paru, adanya rambut, system pencernaan,
dan adanya kelenjar susu.
4.2
PEMBAHASAN
Marmot termasuk mamalia, yaitu hewan yang memiliki
kelenjar mamae untuk menyusui anaknya sebagai makanan pertama setelah mereka
dilahirkan. Ciri lain yang khas dari mamalia adalah tubuhnya dilindungi oleh
rambut, kulit mengandung bermacam-macam kelenjar, jari kaki mempunyai cakar,
kuku, dan telapak. Kaki beradaptasi untuk berjalan, memanjat, menggali tanah,
loncat. Marmot merupakan hewan berdarah panas. Tubuh
marmot diisolasi oleh pembungkus (rambut dan subcutannya yang berlemak), dengan
sistem ini maka metabolismenya tinggi dan akibatnya dibutuhkan banyak makan.
Hasil pengamatan
anatomi marmot
(Cavia cobaya) didapatkan hasil bahwa tubuh marmut terdiri dari caput
(kepala), cerviks (leher), truncus (badan), ekstrimitas anterior (kaki depan) dengan empat buah digiti, ekstrimitas
posterior (kaki belakang)
dengan lima digit, dan cauda yang tumbuh rudiment. Caput dihubungkan dengan truncus oleh leher (cervix). Truncus
dibagi menjadi thoraks dan abdomen, bagian thoraks terdapat ekstrimitas
anterior (kaki depan) dengan empat digiti, sedangkan bagian abdomen terdapat
ekstrimitas posterior (kaki belakang) dengan tiga digiti, namun cauda tumbuh
rudiment. Rongga badan
terdiri atas cavum obdimis yang dindingnya dilapisi pleura dan cavum pericardii
yang dindingnya dilapisi pericardium. Antara cavum torachis dan cavum abdominis
ada selaput diafragma.
Sistem pernafasan marmot terdiri dari trachea,
bronchus, bronchioli, dan paru-paru. Trachea disokong oleh cincin-cincin rawa
yang terbuka pada bagian dorsalnya, bekerja sebagai jalan nafas. Pangkal dari
trachea berupa rongga yang disebut larink. Cabang dari trachea adalah bronchus,
yang kemudian membentuk percabangan lagi disebut bronchioli. Paru-paru terdiri
dari beberapa lobi yang terdapat dalam rongga pleural, selaput yang membungkusnya
yang disebut pleura.
Sistem pencernaan marmot terdiri dari cavum
oris, faring, oesophagus gastrum,
intestinum, caecum, colon, rectum, dan anus. Caecum pada marmot berkembang dengan baik. Sistem pencernaan
pada marmot
terdiri dari :
1.
Cavum
oris
Rongga ini dibentuk oleh atap dan dasar. Atap rongga
mulut terdiri dari palatum durum (langit-langit keras disebelah anterior), dan
palatum mole (langit-langit lunak disebelah posterior). Sedangkan dasar rongga
mulut terdiri dari dentis dan lingua.
2.
Faring
Faring
merupakan persimpangan jalan makanan dan jalan respirasi. Bagian bawah lidah
sebelah ventral terdapat tulang respirasi atau glotis. Bila makanan melalui
lubang ini maka akan ditutup oleh klep anterior yang disebut epiglotis.
3.
Oesophagus
Oesophagus
merupakan pipa musculus yang sempit sebagai lanjutan dari faring.
4.
Ventriculus
Ventriculus
merupakan kantong sebagai lanjutan dari oesopahagus. Dibedakan menjadi pars
cardia, pylorus, dan fundus.
5.
Intestinum
Intestinum
merupakan saluran berkelok-kelok yaitu tempat penyerapan zat-zat makanan
setelah mengalami perombakkan yang terakhir. Intestinum ada dua yaitu tenue
(duodenum, jejunum, dan ileum) dan intastinum crasum (haustrae, incisura, dan
taenia). Caecum merupakan batas antara intestinum tenue dan intestinum crasum.
6.
Colon
Pangkal
colon keluar dari caecum berdekatan dengan muara dari ileum. Colon dapat dibagi
menjadi :
·
Colon
ascenden, yang mengarah ke atas.
·
Colon
descenden, yang ,mengarah ke bawah.
·
Colon
transverum, yang mengarah melintang.
·
Colon
sigmoideum, yang merupakan colon terakhir.
7.
Rectum
Rectum
merupakan usus terakhir dan dari sini kotoran dikeluarkan melalui anus.
Selain itu terdapat juga kelenjar pencernaan yang meliputi kelenjar ludah,
menghasilkan saliva yang mengandung enzim-enzim pencernaan. Kelenjar empedu
dikeluarkan oleh hati, pankreas menghasilkan hormon insulin dan kelenjar
pencernaan (Brotowidjoyo, 1994).

Lidah mempunyai papila perasa. Terdapat 4 pasang kelenjar ludah, yaitu
parotid, infraorbital, submaxilari dan sublingual. Terdapat kandung empedu
dengan saluran getah pankreas yang bermuara kedalam duodenum. Sekum
(caecum) bedar berdinding tipis, panjangnya kira-kira 50 cm dengan apendiks
fermiformis (umbai cacing) yang bentuknya seperti jari
Sistem genitalia marmot jantan dibangun oleh
sepasang testis yang bentuknya bulat telur berwarna putih, terletak dalam
rongga perut. Epididimis terdiri dari caput, corpus, dan cauda epididimis.
Ductus defferens berupa saluran berjalan di sebelah dorsal dari kantung urine
dan bermuara pada ductus spermaticus yang terdapat pada batang penis. Terdapat
sepasang papilla mamae dan muara glandula mamae di antara kaki belakangnya,
namun pada hewan jantan, glandula mamae tidak mengalami sekresi. Terdapat lekukan
pirenium pada bagian belakang penis yang merupakan lekukan yang dalam dan
nampak selalu kotor. Lekukan ini merupakan tempat bermuaranya kelenjar bau yang
digunakan sebagai tanda pengenal spesies dan hedonik atau pemikat lawan jenis.
Fertilisasi pada marmut terjadi
secara internal. Testis terkandung dalam saku krotal.perkembangan embrio
terjadi di dalam uterus. Plasenta marmut terbentuk dari persatuan antara korion dan
allantois. Lama kandungan (gestasi) 30 hari. Mungkin sampai ada 10 buah yang terjadi
simultan. Marmut dewasa secara seksual
berumur 3 bulan (Brotowidjoyo, 1993).
Marmut terkenal karena sistem
reproduksinya yang betina berevolusi segera setelah senggama sehingga pembuahan
terjamin. Selain itu marmut betina
mempunyai sistem reproduksi yang istimewa yaitu mampu mengandung 2 rumpun anak
sekaligus karena memiliki rahim ganda. Pembuahan pada rahim yang 1 tidak
menghalangi ovulasi pada rahim yang satunya lagi. Gejala ini di sebut
superfetasi dan meskipun langka dianggap cukup sering terjadi.
Sistem Otot
Sistem otot Pada mamalia ada 3 macam otot, yaitu : otot lurik, otot polos
dan otot jantung. Otot lurik memiliki miofibril yang tampak memantulkan cahaya
berselang-seling, gelap terang berjejer teratur membentuk seperti pita vertikal
terhadap poros otot, sehingga disebut otot lurik. Sel otot polos berbentuk
gelendong. Sel bertetangga yang dihubungkan dengan junctional compleks,
sekeliling sel ada selaput jaringan pengikat endomisium. Otot jantung dibina
atas otot, lurik, bercabang-cabang dan bertemu dengan serat tetangga, sehingga
secara keseluruhan terbentuk jalinan serat otot. Terdapat pada jantung.
Persyarafan : autonom, tak dibawah kesadaran atau kemauan (involunter).
Sistem pernafasan
Paru-paru mamalia berada dalam rongga dada, yang dapat dibesarkan atau
disempitkan, sehingga udara dapat keluar masuk. Percabangan pada paru-paru
masih mengalami percabangan-percabangan lagi, sehingga percabangan yang
terkecil tidak lagi diperkuat oleh cincin tulang rawan dan berakhir pada ujung
yang buntu disebut alveolus yang berfungsi memperluas permukaan paru-paru,
sehingga memperbesar kemungkinan mengadakan pertukaran udara pernafasan oleh
kapiler-kapiler pada dinding alveolus.

Urutan jalannya pernafasan pada marmut
adalah :
1.
Nares eksterna (Lubang hidung luar)
2.
Cavum nasalis (rongga hidung)
3.
Nares internal (lubang hidung dalam)
4.
Pharink (tekak)
5.
Larynk (jakun)
6.
Trachea (tenggorok)
7.
Bronchus (cabang dari trachea)
8.
Bronchiolus (cabang dari brochus)
9.
Alveolus (kantong udara)
Sistem
Peredaran Darah
Sistem peredaran darahnya memiliki 3
komponen, yaitu berupa jantung, pembuluh dan darah.
Karakteristik yang paling menonjol
pada kelinci adalah percabangan lengkung aorta menjadi arteri innominator dan
arteri subklavia kiri. Arteri innominator juga bercabang menjadi 3, yaitu
arteri subklavia kanan, arteria karotis kanan, dan arteri karotis kiri.
Rongga
jantung pada kelinci terpisah secara sempurna oleh sekat membujur, menjadi
rongga jantung kiri dan kanan. Rongga jantung kiri mengandung darah yang kaya
dengan oksigen yaitu oksigen dari darah arteri. Rongga jantung yang berisi
darah yang mengadung karbondioksida adalah vena. Masing-masing rongga tadi
tersekat lagi menjadi serambi jantung dan bilik jantung yang saling berhubungan
dengan katub atau kleb. Sistem peredaran darah pada marmut merupakan sistem
peredaran darah tertutup.
Pembuluh darah dibagi atas:
1. Pembuluh
nadi
2. Pembuluh
balik
3. Pembuluh
kapiler
4. Pembuluh
limfa
Sistem ekskresi
Organ ekskresi pada marmut yaitu
berupa sepasang ginjal (unipapila) yang terletak didaerah lumbalis sebelah atas
peritonium. Cairan urin akan keluar dari masing-masing ginjal ke bawah melalui
pembuluh ureter dan ditampung sementara dalam vesika urinaria yang berkontraksi
sehingga urin akan keluar melalui pembuluh uretra. Urin pada kelinci juga
banyak mengandung kalsium karena pengaruh makanannya dan dapat berubah warnanya
yang dipengaruhi oleh makanannya.
Pada mamalia ginjal adalah sepasang
organ berbentuk biji kacang merah. Urin keluar meninggalkan ginjal melalui
ductus yang disebut ureter. Kedua ginjal tersebut mengosongkan isinya kedalam
kandung kemih (urinary bladder). Selama urinasi urin meninggalkan tubuh dari
kandung kemih melalui saluran yang di sebut uretra.
BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan
pembahasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa Marmot (Cavia cobaya) merupakan hewan mamalia yang memiliki ciri-ciri yaitu
mempunyai glandula mamae, tubuhnya diselimuti oleh rambut, memiliki banyak
kelenjar, dan mempunyai daun telinga. Sistem genitalia marmut jantan dibangun
oleh sepasang testis yang bentuknya bulat telur berwarna putih, terletak di
dalam rongga perut. Sistem pencernaan marmut dimulai dari rima oris yang di
dalamnya bermuara glandula saliva. Tubuh marmot (Cavia cobaya) umumnya dapat dibedakan dengan nyata, yaitu caput
(kepala), cerviks (leher), truncus (badan), ekstrimitas (anggota badan). Sistem
pernafasan marmot (Cavia cobaya)
terdiri dari trachea, bronchus, bronchioli, dan paru-paru. System pencernaan
terdiri dari alat pencernaan berupa mulut, pharynx, oesofagus, ventriculus,
intestinum tennue (usus halus), caecum(usus buntu), intestinum craseum(kolon),
dan rectum. Galndula pencernaan terdiri dari glandula salivales, glandula
mucosa, glandula vesicalis, glandula bulbus urethralis, dan glandula
inguinalis. Untuk urogeniatalia janan
terdiri dari testis, vesica urinaria, anus, penis, vas deferent, dan kelenjar
prostad. Untuk urogeniatalia betina yaitu gijal kanan dan kiri, oviduct,
uterus, kantung kemih, anus, vagina, dan ovarium. System sirkulasi memiliki
jantung dengan 4 ruang dengan sekat yang sempurna, peredaran darah ganda
tertutup.
DAFTAR PUSTAKA
Ali,
iqbal. 2007. System Reproduksi Mamalia.
(online). http://iqbalali.com/2007/04/29/sistem-reproduksi/. Di akses pada Sabtu, 3 Desember 2011. Pukul 11.30
WIB.
Brotowidjoyo, D.M. 1993. Zoologi Dasar. Jakarta: Erlangga.
Djuhanda, Tatang. 1982. Anatomi dari 4 Spesies Hewan Vertebrata. Bandung: Armico.
Sukiya.
2003. Biologi Vertebrata. Yogyakarat:
UNY.
Widowati,
Hening. dkk. 2005. Zoology Vertebrata. Metro: FKIP UMM.
0 komentar:
Posting Komentar