This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 27 Mei 2013

gizi dan biokimia


PENCERNAAN LEMAK

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah
 Salah satu kelompok senyawa organik yang terdapat dalam tumbuhan, hewan, dan manusia yang sangat berguna bagi kehidupan manusia ialah lemak. Sifat kimia dan fungsi biologis lemak juga berbeda – beda.Walaupun demikian para ahli biokimia bersepakat bahwa lemak dan senyawa organik yang mempunyai sifat fisika seperti lemak, dimasukkan dalam satu kelompok yang disebut lipid. Macam senyawa – senyawa serta kuantitasnya yang diperoleh melalui ekstraksi ini sangat tergantung pada bahan alam sumber lipid yang di gunakan. Jaringan bawah kulit disekitar perut, jaringan lemak sekitar ginjal mengandung banyak lipid terutama lemak kira-kira sebesar 90% dalam jaringan otak atau dalam telur terdapat lipid kira-kira sebesar 7,5% sampai 30%.
1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat dirumuskan beberapa masalah yaitu?
1.2.1   Apakah yang dimaksud dengan lemak?
1.2.2   Apakah fungsi lemak bagi tubuh?
1.2.3   Bagaimana proses pencernaan lemak pada tubuh?
1.3  Tujuan
1.3.1   Untuernaan lemakk mengetahui pengertian lemak
1.3.2   Untuk mengetahui fungsi lemak
1.3.3   Untuk mengetahui proses pencernaan lemak





BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Lemak
Istilah lemak berasal dari kata Yunani, yaitu lipos. Lemak adalah senyawa yang tidak larut dalam air sehingga dapat dipisahkan dari sel dan jaringan dengan pelarut nonpolar, misalnya dietil eter dan ktoroform. Lemak merupakan senyawa molekul besar dan terbentuk dari molekul yang lebih kecil melalui reaksi dehidrasi. Lemak disusun dari dua jenis molekul yang lebih kecil yaitu gliserol dan asam lemak. Lemak tersusun atas unsur karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), dan kadangkala ditambah fosfor (P) serta nitrogen (N). Tidak seperti karbohidrat dan protein, lemak tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik
Gliserol adalah sejenis alkohol yang memiliki tiga karbon, yang masing – masing mengandung sebuah gugus hidroksil. Asam lemak memiliki kerangka karbon yang panjang, umumnya 16 sampai 18 atom karbon panjangnya. Salah satu ujung asam lemak itu adalah “kepala” yang terdiri atas suatu gugus karboksil, gugus fungsional yang menyebabkan molekul ini disebut asam lemak. Yang berikatan dengan gugus karboksil itu adalah hidrokarbon panjang yang disebut “ekor”. Lemak terpisah dari air karena molekul air membentuk ikatan hidrogen satu sama lain dan menyingkirkan lemak. 
Berdasarkan asalnya, lemak dibedakan menjadi lemak nabati dan lemak hewani. Lemak nabati biasanya disebut minyak, sedangkan lemak hewan biasanya disebut lemak hewani. Lemak dan minyak dapat juga dibedakan berdasarkan wujudnya pada suhu kamar. Lemak wujud padat dan minyak berwujud cair pada suhu kamar. Lemak hewani menngandung banyak sterol yang disebut kolesterol, sedangkan lemak nabati mengandung firosterol dan lebih banyak mengandung asam lemak dari hewan darat, seperti lemak sapi, lemak babi, lemak susu biasanya berwujud padat.

2.2  Struktur Lemak
R1, R2, dan R3 adalah rantai hidrokarbon  jumlah atom karbon dari 3 hingga 23, tetapi yang paling umum  lemak dijumpai adalah 15 dan 17. Lemak yang terbentuk dari jenis asam karboksilat (R1=R2=R3) disebut lemak sederhana, sedangkan yang terbentuk dari dua atau tiga jenis asam disebut lemak campuran. Umumnya, molekul lemak terbentuk dari dua atau lebih macam asam karboksilat. Molekul lemak terdiri dari empat bagian,yaitu satu molekul glisterol dan tiga molekul asam lemak. Asam lemak terdiri dari rantai hidrokarbon (CH) dan gugus karboksil  (-COOH). Molekul glisterol memiliki tiga gugus hidrosksil (-OH) dan tiap gugus hidroksil berinteraksi dengan gugus karboksil asam lemak.
2.3  Klasifikasi Lemak
a.    Lemak sederhana
§ Lemak netral (monogliserida, digliserida, trigliserida)
§ ester asam lemak dengan alkohol berberat molekul tinggi
b.   Lemak majemuk, yaitu lemak gabungan dengan unsur atau senyawa organik lain. Contoh:
§  Trigliserida
Trigliserida adalah suatu ester gliserol. Trigliserida terbentuk dari 3 asam lemak dan gliserol. Apabila terdapat satu asam lemak dalam ikatan dengan gliserol maka dinamakan monogliserida. Fungsi utama Trigliserida adalah sebagai zat energi. Lemak disimpan di dalam tubuh dalam bentuk trigliserida. Apabila sel membutuhkan energi, enzim lipase dalam sel lemak akan memecah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak serta melepasnya ke dalam pembuluh darah. Oleh sel-sel yang membutuhkan komponen-komponen tersebut kemudian dibakar dan menghasilkan energi, karbondioksida (CO2), dan air (H2O).
§ Fosfolipid
Fosfolipid adalah ester yang jika dihidrolisis dapat menghasilkan asam lemak dan senyawa lainnya termasuk alkohol. .Fosfolipida memiliki seperti  trigliserida. Bedanya, pada fosfolipida satu asam lemaknya digantikan oleh gugus fosfat yang mengikat gugus alkohol yang mengandung nitrogen, contohnya yaitu fosfatidiletanolamin (sefalin), fosfatidilkolin (lesitin), dan fosfatidilserin.
§ Lipoprotein
Lipoprotein (dari kata Lipo=lemak, dan protein). Lipoprotein bertugas mengangkut lemak dari tempat pembentukannya menuju tempat penggunaannya.
Ada beberapa jenis lipoprotein, antara lain:
·         Kilimikron
·         VLDL (Very Low Density Lipoprotein)
·         IDL (Intermediate Density Lipoprotein
·         LDL (Low Density Lipoprotein)
LDL(Low Density Lipoprotein) adalah lipoprotein dalam plasma yang mengandung sedikit trigliserid, fosfolipid sedang, protein sedang dan kolesterol tinggi. itu LDL akrab dewasa ini dikenal sebagai sebutan kolesterol jahat. Jika pembuluh darah tersumbat oleh timbunan lemak tersebut, maka dampak lebih jauhnya diantaranya adalah stroke, serangan jantung, dan lainnya yang mengarah fatal kepada tubuh manusia



·         HDL (High Density Lipoprotein)
Merupakan salah satu dari tiga komponen lipoprotein, kombinasi lemak dan protein, mengandung kadar protein tinggi, sedikit trigliserid dan fosfolipid, mempunyai sifat umum protein dan terdapat pada plasma darah, disebut juga lemak baik yang membantun mengurangi penimbunan plak pada pembuluh darah.
Tubuh mengatur kadar lipoprotein melalui beberapa cara:
·           Mengurangi pembentukan lipoprotein dan mengurangi jumlah lipoprotein yang masuk ke dalam darah.
·           Meningkatkan atau menurunkan kecepatan pembuangan lipoprotein dari dalam darah.

c.         Lemak turunan, yaitu hasil hidrolisis lemak sederhana dan lemak mejemuk sehingga menghasilkan asam lemak dan sterol.
·         Sterol/Kolesterol
Kolesterol merupakan komponen utama pada struktur selaput sel dan merupakan komponen utama sel otak dan saraf. Kolesterol merupakan bahan perantara untuk pembentukan sejumlah komponen penting seperti vitamin D (untuk membentuk & mempertahankan tulang yang sehat), hormon seks (contohnya Estrogen & Testosteron) dan asam empedu (untuk fungsi pencernaan ).
Kolesterol tubuh berasal dari hasil pembentukan di dalam tubuh (sekitar 500 mg/hari) dan dari makanan yang dimakan. Pembentukan kolesterol di dalam tubuh terutama terjadi di hati (50% total sintesis) dan sisanya di usus, kulit, dan semua jaringan yang mempunyai sel-sel berinti. Jenis-jenis makanan yang banyak mengandung kolesterol antara lain daging (sapi maupun unggas), ikan dan produk susu. Makanan yang berasal dari daging hewan biasanya banyak mengandung kolesterol, tetapi makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan tidak mengandung kolesterol.
·         Asam Lemak
Sebelum diserap usus, asam lemak akan bereaksi dengan garam garam empedu membentuk senyawa seperti sabun, selanjutnya senyawa seperti sabun akan diserap jonjot usus. Asam lemak tersebut akan bereaksi dengan gliserol membentuk lemak, kemudian diangkut oleh pembuluh getah bening usus menuju pembuluh getah bening dada kiri, selanjutnya ke pembuluh balik bawah selangka kiri.
2.4  Fungsi Lemak
a.       Pelarut vitamin A, D, E, K
b.      Pelindung alat-alat tubuh
c.       Penahan rasa lapar karena lemak membutuhkan waktu yang lama untuk dicerna.
d.       Isolator, lemak adalah penghantar panas yang buruk, menghalangi keluarnya panas dari tubuh.
e.       zat pelindung




2.5  Jalur Pengangkutan Lemak Dalam Darah
Lemak dalam darah diangkut dengan dua cara, yaitu melalui jalur eksogen dan jalur endogen:
1. Jalur eksogen
Trigliserida & kolesterol yang berasal dari makanan dalam usus dikemas dalam bentuk partikel besar lipoprotein, yang disebut Kilomikron. Kilomikron ini akan membawanya ke dalam aliran darah. Kemudian trigliserid dalam kilomikron tadi mengalami penguraian oleh enzim lipoprotein lipase, sehingga terbentuk asam lemak bebas dan kilomikron remnan. Asam lemak bebas akan menembus jaringan lemak atau sel otot untuk diubah menjadi trigliserida kembali sebagai cadangan energi. Sedangkan kilomikron remnan akan dimetabolisme dalam hati sehingga menghasilkan kolesterol bebas.
Sebagian kolesterol yang mencapai organ hati diubah menjadi asam empedu, yang akan dikeluarkan ke dalam usus, berfungsi seperti detergen & membantu proses penyerapan lemak dari makanan. Sebagian lagi dari kolesterol dikeluarkan melalui saluran empedu tanpa dimetabolisme menjadi asam empedu kemudian organ hati akan mendistribusikan kolesterol ke jaringan tubuh lainnya melalui jalur endogen. Pada akhirnya, kilomikron yang tersisa (yang lemaknya telah diambil), dibuang dari aliran darah oleh hati. Kolesterol juga dapat diproduksi oleh hati dengan bantuan enzim yang disebut HMG Koenzim-A Reduktase, kemudian dikirimkan ke dalam aliran darah.
2. Jalur endogen
Pembentukan trigliserida dalam hati akan meningkat apabila makanan sehari-hari mengandung karbohidrat yang berlebihan. Hati mengubah karbohidrat menjadi asam lemak, kemudian membentuk trigliserida, trigliserida ini dibawa melalui aliran darah dalam bentuk Very Low Density Lipoprotein (VLDL). VLDL kemudian akan dimetabolisme oleh enzim lipoprotein lipase menjadi IDL (Intermediate Density Lipoprotein). Kemudian IDL melalui serangkaian proses akan berubah menjadi LDL (Low Density Lipoprotein) yang kaya akan kolesterol. Kira-kira ¾ dari kolesterol total dalam plasma normal manusia mengandung partikel LDL. LDL ini bertugas menghantarkan kolesterol ke dalam tubuh. Kolesterol yang tidak diperlukan akan dilepaskan ke dalam darah, dimana pertama-tama akan berikatan dengan HDL (High Density Lipoprotein). HDL bertugas membuang kelebihan kolesterol dari dalam tubuh.
Itulah sebab munculnya istilah LDL-Kolesterol disebut lemak “jahat” dan HDL-Kolesterol disebut lemak “baik”. Sehingga rasio keduanya harus seimbang.
Kilomikron membawa lemak dari usus (berasal dari makanan) dan mengirim trigliserid ke sel-sel tubuh. VLDL membawa lemak dari hati dan mengirim trigliserid ke sel-sel tubuh. LDL yang berasal dari pemecahan IDL (sebelumnya berbentuk VLDL) merupakan pengirim kolesterol yang utama ke sel-sel tubuh. HDL membawa kelebihan kolesterol dari dalam sel untuk dibuang.
2.6  Pencernaan Lemak
Secara singkat proses pencernaan lemak sudah dimulai dari mulut, yakni dengan dikeluarkannya enzim lingual lipase yang akan memecah sebagian kecil lemak ke dalam komponen yang lebih sederhana. Saat memasuki esofagus, lemak dalam bolus akan dilembekkan dengan suhu esofagus. Kemudian lemak akan masuk ke lambung dan dimulailah pencernaan yang sesungguhnya. Lambung akan menghasilkan lipase gastrik untuk memecah lemak menjadi digliserid dan monogliserid. Setelah itu komponen lemak yang tergabung dalam kimus (sudah tercampur enzim-enzim lambung) akan masuk ke duodenum, menyebabkan stimulasi dinding usus untuk menghasilkan:
1. hormon sekretin dari sel S yang akan menstimulasi dihasilkannya enzim-enzim pankreas.
2. pankreozimin, juga menstimulasi dihasilkannya enzim-enzim pankreas, dan
3. kolesistokinin dari sel CCK untuk stimulasi empedu menghasilkan cairan empedu.

Di duodenum, lipase usus dan lipase pankreas lebih jauh lagi memecah lemak menjadi monogliserid agar dapat diabsorbsi usus, dalam hal ini lemak akan dibentuk menjadi asam lemak bebas dan gliserol. Selain itu empedu yang distimulasi hormon CCK akan menghasilkan garam empedu untuk kemudian berikatan dengan lemak membentuk misel.
Misel akan digunakan untuk mengangkut asam lemak rantai panjang ke dinding usus agar bisa diabsorbsi. Asam lemak rantai panjang selanjutnya akan diabsorbsi masuk ke sel absorptif usus kemudian berubah bentuk menjadi trigliserida lalu bergabung atau "diselubungi" protein membentuk kilomikron. Setelah itu ia akan keluar dari sel absorptif secara eksositosis dan masuk ke lakteal menuju pembuluh limfe untuk beredar di sirkulasi sistemik melewati duktus thoraksikus kemudian masuk vena subklavia kiri. Dalam waktu 10 menit pascamakan, setengah dari jumlah kilomikron di sirkulasi akan dibersihkan lipoprotein lipase untuk dipecah menjadi asam lemak dan gliserol kemudian didistribusikan ke hepar dan jaringan adiposa tubuh. Sementara itu garam empedu yang dihasilkan untuk membentuk misel, setelah digunakan akan diserap ileum kemudian dialirkan ke vena porta untuk di recycle dan digunakan kembali (siklus enterohepatik). Proses pencernaan selesai dan lemak dapat diedarkan melalui sistem limfatik menuju sistem peredaran darah lalu ke seluruh tubuh untuk digunakan sebagai energi atau disimpan di sel lemak yang disebut dengan adiposit.
Lemak yang dihasilkan makanan yang sudah dikunyah dalam mulut menunjukkan bentuk lemak yang telah teremulsi (emulsied fat) dan belum diemulsi (unemulsied fat), lemak yang belum diemulsi dalam lambung dengan bentuan empedu akan diubah menjadi lemak yang sudah teremulsi dan selanjutnya bersama-sama dengan lemak yang teremulsi akan masuk dalam uss halus.
Didalam usus halus itu lemak yang teremulsi dengan bantuan enzim intestinal lipase dan pencreatik lipase akan diubah kedalam 3 struktur yang lebih sederhana, jelasnya sebagai berikut:
  1. dipecah menjadi —asam lemak dan gliserol 40%-50%
  2. dipecah menjadi— monogliserid 40%-50%
  3. dipecah menjadi —gliserida, trigliserida,10%-20%
Adapun kemampuan alat-alat pencernaan dalam mencerna lemak yang terdapat dalam tubuh adalah bervariasi,sanagt tergantung pada kesehatan tubuh. Pada tubuh yangbenar-benar sehat sekitar 95%-100% lemak yang dapat dicerna, penggumpalan-penngumpalan lemak tidak terjadi. Lama berlangsungnya proses pencernaan lemak sangat bergantung pada panjang pendeknya rantai (jumlah atom karbon) dalam molekul asam lemak.
Alloh berfirman dalam Al-qur’an surat Al-mu’minun ayat 20-21 yang artinya:
dan (Kami Tumbuhkan)pohon (zaitun) yang tumbuh dari gunung Sinai, yang menghasilkan minyak, dan bahan pembangkit selera bagi orang-orang yang makan”.(Q.S. Al-mu’minun ayat 20)
“dan sungguh pada hewan-hewan ternak terdapat suatu pelajaran bagi mu. Kami memberi minum kamu dari 9air susu) yang ada dalm perutnya, dan padanya jugaterdapat banyak manfaat untuk mu, dan sebagian darinya kamu makan”. (Q.S. Al-mu’minun ayat 21)
 

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
                  Lemak adalah senyawa molekul besar dan terbentuk dari molekul yang lebih kecil melalui reaksi dehidrasi. proses pencernaan lemak dimulai dari mulut, yakni dengan dikeluarkannya enzim lingual lipase yang akan memecah sebagian kecil lemak ke dalam komponen yang lebih sederhana. Saat memasuki esofagus, lemak dalam bolus akan dilembekkan dengan suhu esofagus. Kemudian lemak akan masuk ke lambung dan dimulailah pencernaan . Berdasarkan asalnya, lemak dibedakan menjadi lemak nabati dan lemak hewani. Struktur Lemak R1, R2, dan R3 adalah rantai hidrokarbon  jumlah atom karbon dari 3 hingga 23.












Gizi Dan Biokimia Pangan (VITAMIN)


VITAMIN
 
BAB I
PENDAHULUAN

Allah SWT berfirman yang aritnya:”Maka hendaknya manusia memperhatikan makanannya!” (QS. Abasa (80) : 24). Anjuran yang jelas dari Al-Qur’an adalah hendaklah manusia memperhatikan makanan dan minumannya dalam jumlah secukupnya, tidak kekurangan dan tidak berlebihan, serta makanannya itu dipilih dari bahan makanan yang halal dan thayyib.Thayyib dalam hal kandungan gizi dan vitamin nya.
Iklan tentang produk multivitamin, baik untuk anak maupun dewasa sangat mudah kita temukan sehari-hari di TV.Benarkah kita memang membutuhkan aneka produk tersebut?Seberapa banyak kita memerlukan vitamin setiap harinya?Darimana kita bisa memperolehnya? Makalah kali ini akan mengupas tentang vitamin lebih dekat.
Tidak seperti karbohidrat, lemak, atau protein; vitamin tidak menghasilkan energi (kalori), tetapi vitamin sangat vital untuk berbagai reaksi metabolisme dalam tubuh. Vitamin membantu berbagai proses kimia dalam tubuh, termasuk bagaimana mengubah makanan menjadi energi. Ada sedikitnya 13 macam vitamin yang diperlukan untuk mencapai tingkat kesehatan yang optimal.Mereka terbagi menjadi dua golongan besar, yaitu vitamin yang larut dalam air (Vit B kompleks dan Vit C) dan yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan K).
Vitamin larut dalam lemak : memerlukan adanya lemak untuk bisa diserap dalam tubuh dan kemudian diedarkan seluruh tubuh, dan dapat disimpan dalam (lemak) tubuh. Sedangkan vitamin yang larut dalam air lebih mudah diabsorbsi dan dikeluarkan dari dalam tubuh, dan tidak disimpan dalam tubuh.Kelebiahan atau kekurangan vitamin dapat menimbulkan penyakit pada manusian.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Vitamin
Vitamin (bahasa Inggris: vital amine, vitamin) adalah sekelompok senyawa organik amina berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh.
Istilah “vitamine” digunakan oleh Casmir Funk pada tahun 1912 `yang meneliti tentang penyakit beri-beri. Nama ini berasal dari gabungan kata bahasa Latin vita yang artinya "hidup" dan amina (amine) yang mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian (Muchtadi.2009:36).
Atas dasar kelarutannya, vitamin dibedakan menjadi 2, yaitu:
  1. Vitamin larut dalam lemak (A, D, E, K), dan
  2. Vitamin larut dalam air (B dan C).

Prekusor (pembentuk) vitamin dikenal dengan sebutan provitamin, yaitu senyawa yang secara kimia mirip dengan bentuk aktif biologisnya (yaitu vitamin), tetapi tidak dapat berfungsi seelum tubuh mengubahnya menjadi bentuk aktifnya. Konversi provitamin menjadi vitamin terjadi pada bagian tubuh yang berbeda akan mempunyai efesiensi yang berbeda pula, tergantung pada jenis vitamin masing-masing. Sebagai contoh, beta-karoten diubah menjadi vitamin A di dalam dinding usus (Muchtadi.2009:36).
Kebanyakan vitamin-vitamin ini tidak dapat disintesis oleh tubuh. Beberapa di antaranya masih dapat dibentuk oleh tubuh, namun kecepatan pembentukannya sangat kecil sehingga jumlah yang terbentuk tidak dapat memenuhi kebutuhan tubuh. Oleh karenanya tubuh harus memperoleh vitamin dari makanan sehari-hari.
Beberapa macam vitamin berfungsi sebagai ko-enzim, yaitu senyawa yang membantu fungsi enzim. Skema 1 memberikan contoh beberapa vitmin sebagai ko-enzim pada enzim-enzim yang diperlukan untuk memperoleh energi baik dari karbohidrat, atau sintesis lemak dan protein.



Tabel sifat-sifat umum vitamin larut lemak dan vitamin larut air.
Vitamin larut lemak
Vitamin larut air
Larut dalam lemakdan pelarut lemak
Larut dalam air
Kelebihan konsumsi dari yang dibutuhkan disimpan dalam tubuh
Simpanan sebagai kelebihan kebutuhan sangat sedikit
Dikeluarkan dalam jumlah sedikit malalui empedu
Dikeluarkan melalui urin
Gejala defisiensi berkembang lambat
Gejala defisiensi sering terjadi dengan cepat
Tidak perlu selalu ada dalam makanan sehari-hari
Harus ada dalam makan sehari-hari
Mempunyai prekursor atau provitamin
Umumnya tidak mempunyai provitamin
Hanya mengandung unsur C,H dan O
Selain C,H dan O mengandung N kadang-kadang S dan Co
Diabsorbsi melalui sistem limfe
Diabsorbse melalui vena porta
Hanya dibutuhkan organisme kompleks
Dibutuhkan organisme kompleks dan sederhana
Beberapa jenis berfifat toksik pada jumlah relatif rendah (6-10 x KGA)*)
Bersisat toksik pda dosis tinggi/megadosis (>10 x KGA)
Table 1.Kecukupan Gizi yang Dianjurkan (Almatsier.2001:152).
Vitamin  dapat berperan secara bersama–sama dalam mengatur fungsi tubuh, misalnya  memacu dan memelihara :Pertumbuhan,  Reproduksi,  Kesehatan dan kekuatan tubuh, Stabilitas sistem syaraf,Selera makan, Pencernaan, Penggunaan zat-zat makanan lainnya. Selain itu vitamin berperan sebagai antioksidan, yakni zat untuk menghindari terjadinya  radikal bebas (free radikal bebas).

B.     Jenis-jenis Vitamin
1.      Vitamin A
Vitamin A terdiri dari 3 biomolekul aktif, yaitu retinol, retinal (retinaldehyde) dan retinoic acid. Vitamin A, yang juga dikenal dengan nama retinol, merupakan vitamin yang berperan dalam pembentukkan indra penglihatan yang baik, terutama di malam hari, dan sebagai salah satu komponen penyusun pigmen mata di retina. Selain itu, vitamin ini juga berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan imunitas tubuh. Vitamin ini bersifat mudah rusak oleh paparan panas, cahaya matahari, dan udara. Sumber makanan yang banyak mengandung vitamin A, antara lain susu, ikan, sayur-sayuran (terutama yang berwarna hijau dan kuning), dan juga buah-buahan (terutama yang berwarna merah dan kuning, seperti cabai merah, wortel, pisang, dan pepaya).
            Apabila terjadi defisiensi vitamin A, penderita akan mengalami rabun senja dan katarak. Selain itu, penderita defisiensi vitamin A ini juga dapat mengalami infeksi saluran pernafasan, menurunnya daya tahan tubuh, dan kondisi kulit yang kurang sehat. Kelebihan asupan vitamin A dapat menyebabkan keracunan pada tubuh.Penyakit yang dapat ditimbulkan antara lain pusing-pusing, kerontokan rambut, kulit kering bersisik, dan pingsan. Selain itu, bila sudah dalam kondisi akut, kelebihan vitamin A di dalam tubuh juga dapat menyebabkan kerabunan, terhambatnya pertumbuhan tubuh, pembengkakan hati, dan iritasi kulit.

2.      Vitamin B
Secara umum, golongan vitamin B berperan penting dalam metabolisme di dalam tubuh, terutama dalam hal pelepasan energi saat beraktivitas. Hal ini terkait dengan peranannya di dalam tubuh, yaitu sebagai senyawa koenzim yang dapat meningkatkan laju reaksi metabolisme tubuh terhadap berbagai jenis sumber energi. Beberapa jenis vitamin yang tergolong dalam kelompok vitamin B ini juga berperan dalam pembentukan sel darah merah (eritrosit). Sumber utama vitamin B berasal dari susu, gandum, ikan, dan sayur-sayuran hijau.

3.      Vitamin B1
Vitamin B1, yang dikenal juga dengan nama tiamin, merupakan salah satu jenis vitamin yang memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan membantu mengkonversi karbohidrat menjadi energi yang diperlukan tubuh untuk rutinitas sehari-hari. Di samping itu, vitamin B1 juga membantu proses metabolisme protein dan lemak. Bila terjadi defisiensi vitamin B1, kulit akan mengalami berbagai gangguan, seperti kulit kering dan bersisik. Tubuh juga dapat mengalami beri-beri, gangguan saluran pencernaan, jantung, dan sistem saraf. Untuk mencegah hal tersebut, kita perlu banyak mengkonsumsi banyak gandum, nasi, daging, susu, telur, dan tanaman kacang-kacangan. Bahan makanan inilah yang telah terbukti banyak mengandung vitamin B1.

4.      Vitamin B2
Vitamin B2 (riboflavin) banyak berperan penting dalam metabolisme di tubuh manusia. Di dalam tubuh, vitamin B2 berperan sebagai salah satu kompenen koenzim flavin mononukleotida (flavin mononucleotide, FMN) dan flavin adenine dinukleotida (adenine dinucleotide, FAD). Kedua enzim ini berperan penting dalam regenerasi energi bagi tubuh melalui proses respirasi. Vitamin ini juga berperan dalam pembentukan molekul steroid, sel darah merah, dan glikogen, serta menyokong pertumbuhan berbagai organ tubuh, seperti kulit, rambut, dan kuku. Sumber vitamin B2 banyak ditemukan pada sayur-sayuran segar, kacang kedelai, kuning telur, dan susu. Defisiensinya dapat menyebabkan menurunnya daya tahan tubuh, kulit kering bersisik, mulut kering, bibir pecah-pecah, dan sariawan.


5.      Vitamin B3
Vitamin B3 juga dikenal dengan istilah niasin. Vitamin ini berperan penting dalam metabolisme karbohidrat untuk menghasilkan energi, metabolisme lemak, dan protein. Di dalam tubuh, vitamin B3 memiliki peranan besar dalam menjaga kadar gula darah, tekanan darah tinggi, penyembuhan migrain, dan vertigo. Berbagai jenis senyawa racun dapat dinetralisir dengan bantuan vitamin ini. Vitamin B3 termasuk salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan pada makanan hewani, seperti ragi, hati, ginjal, daging unggas, dan ikan. Akan tetapi, terdapat beberapa sumber pangan lainnya yang juga mengandung vitamin ini dalam kadar tinggi, antara lain gandum dan kentang manis. Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan tubuh mengalami kekejangan, keram otot, gangguan sistem pencernaan, muntah-muntah, dan mual.

6.      Vitamin B5
Vitamin B5 (asam pantotenat) banyak terlibat dalam reaksi enzimatik di dalam tubuh. Hal ini menyebabkan vitamin B5 berperan besar dalam berbagai jenis metabolisme, seperti dalam reaksi pemecahan nutrisi makanan, terutama lemak. Peranan lain vitamin ini adalah menjaga komunikasi yang baik antara sistem saraf pusat dan otak dan memproduksi senyawa asam lemak, sterol, neurotransmiter, dan hormon tubuh. Vitamin B5 dapat ditemukan dalam berbagai jenis variasi makanan hewani, mulai dari daging, susu, ginjal, dan hati hingga makanan nabati, seperti sayuran hijau dan kacang hijau. Seperti halnya vitamin B1 dan B2, defisiensi vitamin B5 dapat menyebabkan kulit pecah-pecah dan bersisik. Selain itu, gangguan lain yang akan diderita adalah keram otot serta kesulitan untuk tidur.

7.      Vitamin B6
Vitamin B6, atau dikenal juga dengan istilah piridoksin, merupakan vitamin yang esensial bagi pertumbuhan tubuh. Vitamin ini berperan sebagai salah satu senyawa koenzim A yang digunakan tubuh untuk menghasilkan energi melalui jalur sintesis asam lemak, seperti spingolipid dan fosfolipid. Selain itu, vitamin ini juga berperan dalam metabolisme nutrisi dan memproduksi antibodi sebagai mekanisme pertahanan tubuh terhadap antigen atau senyawa asing yang berbahaya bagi tubuh. Vitamin ini merupakan salah satu jenis vitamin yang mudah didapatkan karena vitamin ini banyak terdapat di dalam beras, jagung, kacang-kacangan, daging, dan ikan. Kekurangan vitamin dalam jumlah banyak dapat menyebabkan kulit pecah-pecah, keram otot, dan insomnia.

8.      Vitamin B9
Vitamin B9 (folat) adalah vitamin yang diperlukan untuk replikasi sel dan pertumbuhan. Vitamin ini membantu blok bangunan berupa DNA, yang menyimpan informasi genetik tubuh, dan membangun blok RNA, yang diperlukan untuk sintesis protein. Vitamin B9 sangat penting untuk perkembangan janin dan regenerasi sel, seperti sel darah merah dan sel kekebalan.Defisiensi vitamin B9 menyebabkan anemia.
Kebutuhan vitamin B9 meningkat cukup selama kehamilan.Defisiensi vitamin B9 selama kehamilan berhubungan dengan berat bayi lahir rendah dan peningkatan insiden cacat tabung saraf (spina bifida). Semua wanita usia subur disarankan mengambil suplemen sintetis vitamin B9 (asam folat) sebesar 400 mcg per hari.
9.      Vitamin B12
Vitamin B12 atau sianokobalamin merupakan jenis vitamin yang hanya khusus diproduksi oleh hewan dan tidak ditemukan pada tanaman. Oleh karena itu, vegetarian sering kali mengalami gangguan kesehatan tubuh akibat kekurangan vitamin ini. Vitamin ini banyak berperan dalam metabolisme energi di dalam tubuh. Vitamin B12 juga termasuk dalam salah satu jenis vitamin yang berperan dalam pemeliharaan kesehatan sel saraf, pembentukkan molekul DNA dan RNA, pembentukkan platelet darah. Telur, hati, dan daging merupakan sumber makanan yang baik untuk memenuhi kebutuhan vitamin B12. Kekurangan vitamin ini akan menyebabkan anemia (kekurangan darah), mudah lelah lesu, dan iritasi kulit.

10.  Vitamin C
Vitamin C (asam askorbat) banyak memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh kita. Di dalam tubuh, vitamin C juga berperan sebagai senyawa pembentuk kolagen yang merupakan protein penting penyusun jaringan kulit, sendi, tulang, dan jaringan penyokong lainnya. Vitamin C merupakan senyawa antioksidan alami yang dapat menangkal berbagai radikal bebas dari polusi di sekitar lingkungan kita. Terkait dengan sifatnya yang mampu menangkal radikal bebas, vitamin C dapat membantu menurunkan laju mutasi dalam tubuh sehingga risiko timbulnya berbagai penyakit degenaratif, seperti kanker, dapat diturunkan. Selain itu, vitamin C berperan dalam menjaga bentuk dan struktur dari berbagai jaringan di dalam tubuh, seperti otot. Vitamin ini juga berperan dalam penutupan luka saat terjadi pendarahan dan memberikan perlindungan lebih dari infeksi mikroorganisme patogen. Melalui mekanisme inilah vitamin C berperan dalam menjaga kebugaran tubuh dan membantu mencegah berbagai jenis penyakit. Defisiensi vitamin C juga dapat menyebabkan gusi berdarah dan nyeri pada persendian. Akumulasi vitamin C yang berlebihan di dalam tubuh dapat menyebabkan batu ginjal, gangguan saluran pencernaan, dan rusaknya sel darah merah.

10.  Vitamin D
Vitamin D juga merupakan salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan pada makanan hewani, antara lain ikan, telur, susu, serta produk olahannya, seperti keju. Bagian tubuh yang paling banyak dipengaruhi oleh vitamin ini adalah tulang. Vitamin D ini dapat membantu metabolisme kalsium dan mineralisasi tulang. Sel kulit akan segera memproduksi vitamin D saat terkena cahaya matahari (sinar ultraviolet). Bila kadar vitamin D rendah maka tubuh akan mengalami pertumbuhan kaki yang tidak normal, dimana betis kaki akan membentuk huruf O dan X. Di samping itu, gigi akan mudah mengalami kerusakan dan otot pun akan mengalami kekejangan. Penyakit lainnya adalah osteomalasia, yaitu hilangnya unsur kalsium dan fosfor secara berlebihan di dalam tulang. Penyakit ini biasanya ditemukan pada remaja, sedangkan pada manula, penyakit yang dapat ditimbulkan adalah osteoporosis, yaitu kerapuhan tulang akibatnya berkurangnya kepadatan tulang. Kelebihan vitamin D dapat menyebabkan tubuh mengalami diare, berkurangnya berat badan, muntah-muntah, dan dehidrasi berlebihan.

11.  Vitamin E
Vitamin E berperan dalam menjaga kesehatan berbagai jaringan di dalam tubuh, mulai dari jaringan kulit, mata, sel darah merah hingga hati. Selain itu, vitamin ini juga dapat melindungi paru-paru manusia dari polusi udara. Nilai kesehatan ini terkait dengan kerja vitamin E di dalam tubuh sebagai senyawa antioksidan alami. Vitamin E banyak ditemukan pada ikan, ayam, kuning telur, ragi, dan minyak tumbuh-tumbuhan. Walaupun hanya dibutuhkan dalam jumlah sedikit, kekurangan vitamin E dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang fatal bagi tubuh, antara lain kemandulan baik bagi pria maupun wanita. Selain itu, saraf dan otot akan mengalami gangguan yang berkepanjangan.

12.  Vitamin K
Vitamin K banyak berperan dalam pembentukan sistem peredaran darah yang baik dan penutupan luka. Defisiensi vitamin ini akan berakibat pada pendarahan di dalam tubuh dan kesulitan pembekuan darah saat terjadi luka atau pendarahan. Selain itu, vitamin K juga berperan sebagai kofaktor enzim untuk mengkatalis reaksi karboksilasi asam amino asam glutamat. Oleh karena itu, kita perlu banyak mengkonsumsi susu, kuning telur, dan sayuran segar yang merupakan sumber vitamin K yang baik bagi pemenuhan kebutuhan di dalam tubuh.

C.    Senyawa Serupa Vitamin
Sel darah merah, terbentuk sempurna oleh kontribusi vitamin B, C, dan E, serta asam para-aminobenzoat
Selain vitamin, tubuh juga memproduksi senyawa lain yang juga berperan dalam kelancaran metabolisme di dalam tubuh. Senyawa ini memiliki karakteristik dan aktivitas yang mirip dengan vitamin sehingga seringkali disebut dengan istilah senyawa serupa vitamin (vitamin like substances). Perbedaan utamanya dengan vitamin adalah senyawa ini diproduksi tubuh dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Beberapa senyawa ini pernah diklasifikasikan ke dalam kelompok vitamin B kompleks karena kemiripan fungsi dan sumber makanannya.
Kolin (choline) merupakan salah satu senyawa yang termasuk dalam golongan senyawa serupa vitamin. Senyawa ini dapat ditemukan di setiap sel mahluk hidup dan berperan dalam pengaturan sistem saraf yang baik dan beberapa metabolisme sel. Mioinositol (myoinositol) juga termasuk dalam golongan senyawa serupa vitamin yang larut dalam air. Peranannya dalam tubuh secara spesifik belum diketahui. Contoh lain dari senyawa serupa vitamin ini adalah asam para-aminobenzoat (4-aminobenzoic acid, PABA) yang berperan sebagai senyawa antioksidan dan penyusun sel darah merah. Karnitin (carnitine) merupakan senyawa lain yang berperan dalam sistem transportasi asam lemak dan pembentukkan otot tubuh.

D.    Kebutuhan Vitamin pada Tubuh
Di bawah ini adalah daftar nama vitamin, fungsi, sumber, dan kebutuhan hariannya:
Vitamin
Fungsi
Contoh makanan sumber vitamin
Recompriaded Dietary Allowance
(ages 25-50 years)
Vitamin A
memacu pertumbuhan dan perbaikan jaringan, pembentukan tulang,k kulit, dan rambut yang sehat. Penting untuk daya penglihatan dan integritas sistim imun.
Hati, susu, dan produk-produk susu yang diperkaya vitamin A
3330 IU (pria)
2664 IU (wanita)
Beta-carotene (Diubah menjadi Vitamin A di dalam tubuh)
Bertindak sebagai antioksidan, membantu melindungi dari penyakit kanker, katarak, dan jantung.
Wortel, ubi jalar, bayam, labu, brokoli, semangka, apricot
tidak ada RDA
Vitamin D
Membantu absorpsi kalsium, membantu membangun massa tulang dan priacegah keropos tulang. Membantu priajaga kadar kalsium dan fosfor dalam darah.
Sinar matahari, produk susu yang diperkaya dengan vit D, minyak ikan, ikan tuna, ikan salmon.
200 IU (usia 19-51)*
400 IU (usia 51-70)*
600 IU (usia 70+)*
Vitamin E
melindungi sel dari radikal bebas, bertindak sebagai antioksidan, dan membantu melindungi dari penyakit kanker, katarak, dan jantung. Dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan normal.
kacang-kacangan, biji-bijian, gandum, margarin, minyak sayur
14.9 IU (pria)
11.92 IU (wanita)
Vitamin K
Perlu untuk pembekuan darah dan kesehatan tulang.
sayuran hijau, sayuran berdaun, hati
80 mcg (pria)
65 mcg (wanita)
Thiamin (B1)
Penting untuk mengubah karbohidrat menjadi energi. Diperlukan untuk fungsi mormal sistim saraf dan otot, termasuk otot jantung
Biji gandum, kacang plong, biji bunga matahari
1.2 mg (pria)
1.1 mg (wanita)
Riboflavin (B2)
Membantu pembentukan sel darah merah, funsgi sistim saraf, dan pelepasan energi dari makanan. Diperlukan untuk fungsi penglihatan dan melindungi dari katarak.
Hati, susu, yoghurt, jamur, biji gandum
1.3 mg (pria)
1.1 mg (wanita)
Niacin
Memicu pelepasan energi dari makanan dan perlu untuk fungsi saraf
biji gandum, jamur, ikan tuna, salmon, ayam, daging sapi, ayam, hati, kacang
16 mg (pria)
14 mg (wanita)
Pyridoxine (B6)
Penting untuk metabolisme protein, fungsi saraf dan sistim imun. Terlibat dalam sintesis hormone dan sel darah merah
Hati, tuna, daging, bayam, pisang, kedelai, biji bunga matahari
Pria:
1.3 mg (usia 19-50)
1.7 mg (usia 51+)
Wanita:
1.3 mg (usia 19-50)
1.5 mg (usia 51+)
Asam folat
Diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan saraf dan pembentukan sel darah merah. Mengurangi risiko cacat saraf pada bayi, dan mengurangi risiko sakit jantung
sayuran hijau berdaun, jus jeruk, daging, biji bunga matahari
400 mcg
Vitamin B12
Vital untuk pembentukan darah dan system saraf yang sehat
Makanan dari organ binatang, telur, tiram
2.4 mcg
Biotin
Membantu metabolisme asam lemak dan penggunaan vitamin B
keju, kuning telur, butter kacang, hati
30 mcg*
Asam pantotenat
Membantu petumbuhan dan perkembangan tubuh .
jamur, hati, brokoli, telur (banyak makanan lain mengandung senyawa ini)
5 mg*
Vitamin C
memicu perkembangan sel, penyembuhan luka, dan daya tahan terhadap infeksi. Bertindak sebagai antioksidan, melindungi dari risiko kanker, penyakit jantung, dan katarak. Meningkatkan penyerapan zat besi.
jeruk, strawberry, tomat, brokoli, daun mustard, kobis, asparagus, kentang
60 mg
Table 2. (Sumber :http://zulliesikawati.wordpress.com)






BAB III
PENUTUP
  1. Kesimpulan
Vitamin adalah senyawa kimia yang sangat esensial yang walaupun tersedianya dalam tubuh dalam jumlah demikian kecil,diperlukan sekali bagi kesehatan dan pertumbuhan tubuh yang normal.Vitamin berfungsi dalam beberapa tahap reaksi metabolism energy , pertumbuhan , dan pemeliharaan tubuh,Pada umumnya sebagai koenzim atau sebagai bagian dari enzim.Sebagian besar koenzim terdapat dalam bentuk apoenzim yaitu vitamin yang terikat dengan protein .Hingga sekarang fungsi biokimia beberapa jenis vitamin belum diketahui dengan pasti.Vitamin digolongkan menjadi 2 bagian yaitu vitamin yang larut air dan vitamin yang larut lemak.Vitamin yang larut air yaitu Vitamin B dan C sedangkan Vitamin yang larut Lemak yaitu Vitamin A,D,E dan K
Vitamin ditemukan hampir pada semua makanan.Untuk mendapatkan vitamin yang dibutuhkan, makanlah berbagai jenis makanan untuk menu sehari-hari.Masing-masing makanan mengandung satu atau lebih jenis vitamin tertentu dengan jumlah/kandungan yang bervariasi. Jika makanan sehari-hari kita cukup bergizi dan lengkap, tentunya kebutuhan vitamin ini sudah tercukupi, tidak perlu menambah dengan suplemen vitamin lagi, apalagi jika kita (atau anak-anak kita) juga suka minum susu, yang kebanyakan telah diperkaya dengan berbagai vitamin dan mineral. Dan jangan salah, kebanyakan vitamin juga tidak baik, bisa menyebabkan gangguan kesehatan.
Kebutuhan harian vitamin dan mineral untuk setiap individu berbeda, tergantung pada usia dan kondisi khusus, misalnya kondisi sakit atau hamil/menyusui. Pada kondisi sakit, biasanya diperlukan tambahan vitamin, apalagi orang sakit biasanya malas makan.Vitamin ditemukan hampir pada semua makanan.Untuk mendapatkan vitamin yang dibutuhkan, makanlah berbagai jenis makanan untuk menu sehari-hari.Masing-masing makanan mengandung satu atau lebih jenis vitamin tertentu dengan jumlah/kandungan yang bervariasi.Jika makanan sehari-hari kita cukup bergizi dan lengkap, tentunya kebutuhan vitamin ini sudah tercukupi, tidak perlu menambah dengan suplemen vitamin lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita. 2004. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Muchtadi, Deddy. 2008. Pengantar Ilmu Gizi. Bandung: Alfabeta.
Ikawati, Zullies. 2008. Mengenal Vitamin Lebih Dekat. (online)( http://zulliesikawati.wordpress.com) diakses pada 8 Oktober 2012.
Rahayu, Dwi Imbang. 2010. Vitamin.(online)( http://imbang.staff.umm.ac.id) diakses pada 8 oktober 2012.